Ribut dengan Ibu Gara-gara HP, Siswi SMP ini Ditemukan di Pohon Nangka dengan Kondisi Mengejutkan!

Editor: Andreas Eko Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNJAMBI.COM - ARP (16), gadis belia ditemukan tewas bunuh diri dalam kondisi leher terlilit tali tambang di pohon belakang rumahnya, Desa Wonorejo, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Senin (12/3/2018) malam.

Baca: Saking Sayangnya, Gadis Cantik ini Nikahi Kakeknya Sendiri, Dibalik Itu Ada Cerita Sedih!

Baca: Begini Kondisi Maladministrasi di Jambi, Jadi Penyebab Ombudsman Jambi Peringkat 8

Baca: Marion Jola Tersingkir dari Top 6 Indonesia Idol, Fans Kecewa dan Sebut Peserta ini yang Layak Out

Penyebab pelajar kelas 3 SMP (bukan siswi SMA seperti berita sebelumnya) gantung diri itu diduga lantaran korban kerap dimarahi oleh ibunya, Sumarti (43) gara-gara sering bermain ponsel.

Kasi Humas Polsek Wates Bripka Agung Sulistyono mengatakan, berdasar keterangan dari para saksi, saat itu korban sempat dimarahi oleh ibunya karena sering bermain ponsel sejak sekitar satu bulan yang lalu.

Baca: Selamat pagi, yang Populer Semalam, dari 267 Foto Syur Tentara Wanita AS sampai Saifudin Nangis

Baca: Kembali Terjadi Kecelakaan di Tanjakan Emen, Korban Bergelimpangan dan Begini Kronologisnya

Baca: Waspada 7 Kota di Jambi Ini Potensi Hujan, Angin Kencang dan Petir, Jangan di Bawah Pohon

 
"Handphone milik korban akhirnya dijual oleh ibunya," ujarnya.

Karena ponselnya dijual ibunya, korban lantas menjual motor matic Suzuki Spin miliknya sekira dua pekan lalu.

Kemudian, sebagian uang dari penjualan motor dipakai korban untuk membeli dua ponsel.

Korban yang berusia 16 tahun ini marah, bahkan tidak bertegur sapa dengan ibunya.

"Korban mendiamkan ibunya," ungkap Agung.

Menurut Agung, korban pertama kali ditemukan oleh Sugiono (45) yang merupakan paman korban.

Saat itu, dia mencari daun ketela untuk makan ternak di sekitar lokasi kejadian, sekitar pukul 17.00 WIB.

Baca: Waspada 7 Kota di Jambi Ini Potensi Hujan, Angin Kencang dan Petir, Jangan di Bawah Pohon

Baca: Ini Rangkuman Kode Rahasia yang Terungkap saat Sidang OTT KPK, Dari Kaldu Sampai Hujan Merata

"Pamannya memberitahu ke ibu dan kakek korban yang diteruskan melapor ke polisi," imbuhnya.

Pihak keluarga telah membuat surat pernyataan yang ditujukan ke Polsek Wates, meminta jenazah korban tidak diotopsi.

"Kejadian bunuh diri ini adalah musibah," tegasnya.

Namun, ARP si gadis belia korban gantung diri selama ini dikenal sebagai pekerja keras.

Korban pelajar kelas 3 SMP di Wates Kediri ini merupakan anak pertama dari empat bersaudara.

Arip tetangganya, mengenal korban sebagai sosok gadis yang rajin, pintar dan mandiri.

Baca: Sidang Heboh, Ketua DPRD Mengaku di Depan Jaksa KPK, Ada Tradisi Meminta-minta Uang ke Pemerintah

Baca: Ahmad Dhani Jadi Tersangka Kasus Ujaran Kebencian, Ternyata Ini Alasan Dia Tidak Ditahan

Dia tidak menyangka korban meninggal secara tidak lazim.

"Dia (korban) masih sekolah, nyambi bekerja di warung bakso Dusun Beji, Desa Wonorejo dekat rumahnya," ujarnya, kepada Surya.

Menurut dia, sebelum kejadian bunuh diri itu para tetangga sempat melihat korban pulang les, Minggu sore (11/3/2018).

Pihak keluarga sempat panik mencari keberadaan korban.

"Korban menghilang dari rumah dicari tapi tidak ketemu," ungkapnya.

Kata Arip, korban ditemukan tewas gantung diri di pohon Nangka yang berada di kebun sekitar 100 meter dari kediamannya oleh pamannya, Sugiono (45).

"Jenazah korban disemayamkan di rumah," imbuhnya. 

Simak video di bawah! 

(*)

Berita Terkini