Amati, Ini 4 Sketsa Wajah Terduga Pelaku Penyiraman Air Keras Novel Baswedan yang Dirilis Polri

Penulis: Rika Apriyanti
Editor: rida
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyidik KPK Novel Baswedan menjawab pertanyaan wartawan usai diperiksa oleh tim penyidik dari Polda Metro Jaya, di KBRI Singapura, Senin (14/7/2017). Novel diperiksa terkait penyerangan yang menimpa dirinya pada 11 April lalu yang mengakibatkan mata kirinya cedera serius. TRIBUN BATAM/RIO BATUBARA

TRIBUNJAMBI.COM-- Kepolisian kembali merislis sketsa wajah yang diduga pelaku penyiraman penyidik senior KPK Novel Baswedan.

Pada November 2017, Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Aziz dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, pada Jumat (24/11/2017) merilis dua wajah orang.

Sedangkan pada Sabtu (6/1/2018) melalui akun sosial media Instagram @divisihumaspolri, kepolisian mengunggah 4 sketsa wajah yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

Caption: Polda Metro Jaya telah mengambil sketsa wajah terduga pelaku penyiraman air keras kepada penyidik KPK Novel Baswedan. Berdasarkan keterangan para saksi, hasil sketsa membuahkan empat wajah pria yang diduga sebagai pelakunya.

Keempat pria yang belum diketahui identitasnya itu kini masuk dalam daftar pencarian orang. Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Aziz mengatakan sketsa wajah keempat terduga pelaku itu telah disebar ke polda-polda.

Dengan sketsa tersebut di sebarkan, agar masyarakat bisa mengetahui identitas terduga pelaku dan bisa memberikan informasi kepada polisi.

Secara terpisah, Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta mengatakan sketsa itu telah disebar sejak diumumkan di KPK beberapa waktu lalu.
Bagi sobat Humas yang mengenali seketsa wajah tersebut harap menghubungi pihak berwajib.

Sebelumnya diketahui penyidik senior KPK, Novel Baswedan disiram air keras oleh orang tak dikenal seusai menjalankan shalat subuh di masjid dekat kediamannya, pada 11 April 2017 lalu.

Luka parah pada kedua mata Novel akibat siraman air keras tak cukup ditangani di Indonesia.

Sejak 12 April 2017, Novel mendapatkan perawatan mata di sebuah rumah sakit di Singapura.

Kepolisian disorot publik lantaran belum mampu mengungkap kasus tersebut. Publik mengaitkan kasus tersebut dengan pengusutan kasus-kasus korupsi yang ditangani KPK.

Pada awal November lalu, Presiden Joko Widodo mengaku akan memanggil Kapolri untuk menanyakan perkembangan penyelidikan.

Berita Terkini