Berita Viral

Nasib Guru yang Hendak Cekik Siswi Saat Upacara, Ternyata Bukan Kepala Sekolah

Viral seorang guru sekolah dasar di Pesawaran, Lampung hendak mencekik siswi saat upacara bendera viral di media sosial.

Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
Ist/ Kolase Tribun Jambi
VIRAL: Dalam video viral terdapat guru perempuan berinisial H, yang diketahui merupakan guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) di SD Negeri 5 Kedondong. Dia tiba-tiba mendatangi upacara bendera di sekolah lain. Dia langsung mengintimidasi guru dan siswa. 

 

TRIBUNJAMBI.COM – Sebuah video yang memperlihatkan seorang guru sekolah dasar di Pesawaran, Lampung, hendak mencekik siswi saat upacara bendera viral di media sosial.

 Aksi intimidasi itu terjadi di SDN 9 Kedondong, Kabupaten Pesawaran, dan menuai kecaman luas dari masyarakat.

Dalam rekaman yang beredar, terlihat seorang guru berseragam ASN tiba-tiba mengamuk di tengah lapangan sekolah.

 Ia mendekati barisan siswa dengan nada tinggi, bahkan mengancam akan mencekik murid yang sedang mengikuti upacara. Suasana pun seketika ricuh.

“Kalau enggak saya cekekin nih anak-anak. Ini instruksi, setiap Senin tidak ada guru yang boleh absen. Lapor kamu sama bupati,” teriak guru tersebut di depan murid dan guru lainnya.

Ancaman itu membuat sejumlah siswa ketakutan. Sebagian menangis, lalu berlarian masuk ke kelas.

Seorang guru yang berusaha menenangkan situasi justru dimarahi balik oleh pelaku.

“Jangan banyak omong kamu, enggak usah bantah-bantah saya,” kata guru yang mengamuk itu.

Bukan Kepala Sekolah

Kapolres Pesawaran, AKBP Heri Sulistyo Nugroho, membenarkan insiden dalam video viral tersebut.

Ia menegaskan, sosok yang terekam kamera bukan kepala sekolah, melainkan guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) bernama Harmini.

“Video itu memang terjadi di wilayah hukum kami. Anggota Polsek Kedondong sudah turun langsung ke lokasi untuk menindaklanjuti,” ujar Heri, Minggu (24/8/2025).

Menurutnya, kemarahan Harmini dipicu banyak guru yang absen saat upacara bendera pada Senin pagi. Namun, proses penindakan lebih lanjut kini ditangani Inspektorat Kabupaten Pesawaran.

“Untuk hasil detail, silakan ke Inspektorat karena mereka yang berwenang,” tambahnya.

Resmi Dinonaktifkan

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pesawaran mengambil langkah tegas. Melalui Surat Perintah Tugas Nomor 800/1016/IV.02/P2K/VIII/2025 yang ditandatangani Kepala Disdikbud Anca Martha Utama pada 1 Agustus 2025, Harmini dinonaktifkan dari tugas mengajar di SDN 5 Kedondong, tempat ia tercatat sebagai guru.

Penonaktifan itu juga merujuk pada laporan Kepala UPTD SDN 9 Kedondong tertanggal 28 Juli 2025, yang menilai tindakan Harmini tidak mencerminkan sikap seorang pendidik.

“Yang bersangkutan langsung melakukan intimidasi kepada guru dan siswa, bahkan sampai nekat secara verbal akan mencekik seorang murid tanpa alasan yang jelas,” ujar Anca.


Kasus ini juga menjadi perhatian DPRD Pesawaran. Ketua Komisi IV DPRD, Muhammad Rinaldi, meminta agar Harmini diperiksa kesehatan jiwanya.

Menurutnya, evaluasi mendalam perlu dilakukan agar tidak ada kejadian serupa terulang di sekolah lain.

“Waktu video mencuat, saya langsung hubungi Kepala Dinas Pendidikan untuk konfirmasi kejadian dan menanyakan tindak lanjutnya. Menurut pengakuan kadis, oknum tersebut sudah diarahkan untuk tes kesehatan jiwa,” kata Rinaldi.

Ia menegaskan hasil tes kesehatan jiwa akan menjadi dasar evaluasi serta sanksi dari Disdikbud. DPRD, kata dia, akan mengawal agar penanganan kasus ini tidak berlarut.

“Kami ingin ada langkah jelas supaya anak-anak tetap merasa aman dan nyaman di sekolah,” tegasnya.


Video intimidasi guru ini ramai beredar di media sosial, khususnya TikTok, dan menuai banyak kecaman. Warganet menilai tindakan Harmini sangat tidak pantas dilakukan oleh seorang pendidik di hadapan siswa.

Hingga kini, proses evaluasi terhadap Harmini masih berlangsung.

 Inspektorat dan Dinas Pendidikan Pesawaran memastikan akan memberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku setelah hasil pemeriksaan kesehatan jiwa keluar.

Artikel ini diolah dari Tribunlampung

Baca juga: Cerita Pilu Pensiunan Guru Terdampak Klaim Zona Merah Pertamina di Kota Jambi: Gak Tau Harus Apa

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved