Berita Viral

Aksi Tandingan Warga Sukolilo, Bela Bupati Sudewo: Bapak Pembangunan Pati, Sudah Nyata

Di tengah gelombang protes yang menuntut Bupati Pati, Sudewo mundur dari jabatannya, muncul suara tandingan dari Kecamatan Sukolilo. 

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Tribun Jateng/ Kompas.com
Ratusan warga yang menamakan diri Masyarakat Sukolilo Cinta Damai menggelar aksi dukungan di Lapangan Desa Gadudero, Minggu (24/8/2025). 

KPK sebenarnya telah memanggil Sudewo untuk diperiksa sebagai saksi.

Namun, Sudewo yang dijadwalkan diperiksa pada Jumat (22/8/2025), tidak memenuhi panggilan penyidik alias mangkir.

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo mengatakan, ketidakhadiran Sudewo disebabkan oleh agenda lain yang telah terjadwal sebelumnya.

Baca juga: Penangkapan Bripda Alvian dan Harapan Hukuman Mati dari Keluarga Pacar yang Ia Habisi

"Yang bersangkutan (Sudewo) ada keperluan lain yang sudah terjadwal," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (23/8/2025).

KPK akan menjadwalkan ulang pemeriksaan terhadap Sudewo.

Aksi warga Pati ini bukan yang pertama kalinya. 

Pada 24 Juli 2025, ratusan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Pati (AMPI) telah menggelar unjuk rasa di kantor Bupati Pati

Mereka meminta Sudewo mundur dari jabatannya lantaram membuat kebijakan tak berpihak pada rakyat.

Sebab warga dikenakan kenaikan tarif pajak PBB yang cukup signifikan.

Aksi pengiriman surat ini menjadi kelanjutan dari tuntutan warga yang merasa aspirasi mereka tidak didengarkan. 

Kini mereka berharap ribuan surat ini menjadi bukti nyata bahwa masyarakat Pati serius mendesak KPK agar segera mengusut tuntas kasus ini tanpa pandang bulu.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Daftar Pekerjaan yang Akan Segera Digantikan AI, Apa Saja yang Bertahan?

Baca juga: Rekam Jejak Guru yang Viral Ancam Cekik Siswa SD Disorot: Sungguh Sangat Tak Pantas Ditiru

Baca juga: Warga Pati Duga Bupati Sudewo Korupsi, Hari Ini Kirim Ribuan Surat ke KPK

Baca juga: 33 Napi di Jambi Dipindahkan ke Lapas Nusakambangan, Alasannya Beresiko Tinggi

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved