Polemik di Papua

KKB Papua Klaim Tewaskan 43 Anggota TNI-Polri Sejak Mei 2025, Sebby Sambom: dalam Medan Perang

KKB Papua mengeklaim telah menewaskan sedikitnya 43 orang dari pihak Indonesia, termasuk personel TNI-Polri.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Facebook
Kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau yang sering disebut juga KKB Papua mengeklaim telah menewaskan sedikitnya 43 orang dari pihak Indonesia, termasuk personel TNI-Polri. 

TRIBUNJAMBI.COM - Kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau yang sering disebut juga KKB Papua mengeklaim telah menewaskan sedikitnya 43 orang dari pihak Indonesia, termasuk personel TNI-Polri.

Jumlah korban meninggal itu dalam rentang waktu Mei hingga Agustus 2025. 

Klaim ini disampaikan di tengah meningkatnya intensitas konflik di Bumi Cenderawasih.

Data itu disampaikan Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-OPM, Sebby Sambom.

Dia menyebutkan korban jiwa tersebut tewas dalam serangkaian operasi militer di seluruh wilayah Papua.

Menurutnya, korban terdiri dari personel TNI-Polri, intelijen, hingga satuan khusus seperti Kopassus dan tim operasi lain.

Klaim TPNPB-OPM atau KKB Papua ini muncul setelah dua personel Brimob Polri, Brigpol Arief Maulana dan Bripda Nelson Runaki, tewas di Nabire, Papua Tengah, pekan lalu.

Keduanya disebut tewas dalam operasi yang dipimpin oleh separatis Aibon Kogoya.

Baca juga: Kontak Tembak KKB Papua Vs Aparat Sebabkan Ribuan Warga Sipil Mengungsi ke Hutan

Baca juga: Luar Biasa! Lucky Hakim Lepas Ribuan Ular ke Sawah: Memerdekakan Petani dari Hama Tikus

Baca juga: Tak Terima Disebut Hanya Sales Obat, Reza Gladys Bantah Tudingan Doktif: Silakan Cek di Dikti

"Data-data korban jiwa dari pihak Indonesia yang menjadi korban penembakan dan eksekusi mati dalam medan perang selama Mei-Agustus 2025 berjumlah 43 orang," ujar Sebby dalam siaran pers, Sabtu (16/8/2025).

Menurut Sebby, angka korban jiwa ini diperkirakan akan terus bertambah.

Ia menyebutkan, baku tembak masih terjadi di sejumlah wilayah, termasuk di Intan Jaya, Papua Tengah.

Konflik bersenjata ini dilaporkan telah mengakibatkan ribuan warga sipil dari beberapa kampung di Distrik Sugapa terpaksa mengungsi ke hutan.

Situasi serupa juga dilaporkan terjadi di Yahukimo, Papua Pegunungan.

Kelompok separatis dari Kodap XVI Yahukimo mengeklaim telah terlibat baku tembak dengan pasukan TNI-Polri pada Sabtu (16/8/2025).

Mobilisasi pasukan di wilayah tersebut membuat warga sipil memilih mengungsi untuk mencari perlindungan.

Baca juga: TNI Lumpuhkan 8 Anggota KKB Papua dan Amankan Barang Bukti saat Patroli dan Penyisiran Titik Rawan

Baca juga: Ibu Muda Disiram Air Keras di Pangkalpinang, Polisi Temukan Kantong Buah Misterius di TKP

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak TNI maupun Polri terkait klaim yang disampaikan oleh TPNPB-OPM ini.

Ribuan Warga Mengungsi ke Hutan

Ribuan warga sipil, termasuk anak-anak dan lansia, di Kabupaten Intan Jaya dan Yahukimo, Papua, terpaksa mengungsi ke hutan. 

Kondisi darurat ini dipicu oleh kontak tembak yang tak berkesudahan antara aparat keamanan TNI-Polri dan TPNPB-OPM atau KKB Papua sejak Kamis (15/8) hingga Sabtu (16/8).

Juru bicara TPNPB OPM, Sebby Sambom, menyebutkan operasi militer di Intan Jaya terjadi di sejumlah kampung di Distrik Sugapa.

Diantaranya seperti Eknemba, Zoambil, Taitawa, Kusage, dan Bajemba. Operasi ini, menurutnya, telah menimbulkan kepanikan massal.

"Akibat operasi militer ini, ribuan warga dari balita, anak-anak, ibu-ibu, hingga lansia mengungsi ke hutan untuk mencari perlindungan," ujar Sebby Sambom dalam keterangan tertulisnya. 

Ia menambahkan, warga dari desa lain seperti Molemba dan Iyogapa juga terpaksa meninggalkan rumah mereka.

Selain di Intan Jaya, Sebby juga melaporkan kontak senjata serupa di Yahukimo, tepatnya di sekitar Jalan Gunung dan Jembatan Kali Bonto. 

Insiden kontak tembak yang meningkat intensitasnya pada Sabtu pagi hingga malam itu juga menyebabkan warga sipil mengungsi.

Sementara itu, di tengah eskalasi konflik, Satgas Operasi Damai Cartenz berhasil menangkap satu anggota kelompok separatis bersenjata, Konora Enumbi. 

Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhani, menyatakan Konora adalah bagian dari KKB Papua Yambi.

Konora Enumbi diduga terlibat dalam pembunuhan Brigpol Ronald Enok pada Januari 2025 lalu. 

Penangkapan ini menunjukkan aparat TNI-Polri terus melakukan penegakan hukum dan pengejaran terhadap kelompok-kelompok bersenjata di Papua.

Baca juga: Ular, Burung Hantu dan Biawak Dilepas ke Sawah, Bupati Lucky Hakim Ingin Petani Merdeka dari Tikus

Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak TNI atau Polri mengenai laporan TPNPB-OPM tentang ribuan warga yang mengungsi. 

Upaya konfirmasi dari media kepada otoritas militer masih belum mendapatkan tanggapan. 

Situasi ini menambah ketegangan di Papua, di mana warga sipil kembali menjadi korban dalam konflik yang tak kunjung usai.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Mengenal Bunga Tabebuya, Bak Bunga Sakura yang Mekar di Kawasan Asrama PM Jambi

Baca juga: Beberapa Titik Macet dan Lancar di Kota Jambi Saat Pawai Pembangunan Siang Ini

Baca juga: Luar Biasa! Lucky Hakim Lepas Ribuan Ular ke Sawah: Memerdekakan Petani dari Hama Tikus

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved