Polemik di Papua
Daftar Aksi Sadis Aibon Kogoya Sejak 2021, Pimpinan KKB Papua yang Habisi 2 Brimob di Nabire
Sosok dalang di balik tewasnya dua anggota Brimob di Nabire, Papua Tengah secara sadis yakni KKB Papua di bawah pimpinan Aibon Kogoya.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Insiden penembakan ini terjadi Rabu (13/8/2025) pagi saat lima karyawan PT AMP memulai aktivitas di lokasi proyek dan dijaga oleh kedua anggota Brimob tersebut.
Saat baru menyalakan mesin excavator dan membangun para-para, mereka diserang orang tak dikenal (OTK) yang diduga kuat bagian dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Lima karyawan berhasil menyelamatkan diri dengan bersembunyi di perbukitan dan telah diamankan oleh aparat untuk dimintai keterangan.
Dalam insiden ini, pelaku juga diduga membawa kabur dua pucuk senjata api jenis AK-China, delapan magasin amunisi, dan satu rompi milik korban.
Baca juga: Tragis! 2 Anggota Brimob Gugur Ditembak KKB Papua: Senjata, Rompi hingga Ponsel Raib
Baca juga: Hartono Rekayasa Skenario Kematian Istri, Kirim Pesan Palsu ke Teman Korban: Ngaku Dikeroyok
Kapolres menyebut pihak perusahaan bersikap kooperatif dan turut membantu proses penyelidikan serta penanganan korban.
2. 8-9 April 2021, Dua Guru Tewas
Aksi menonjol pertama yang dilakukan Aibon Kogoya adalah pada 8 hingga 9 April 2021.
Saat itu, dua orang guru, yaitu Oktovianus Rayo (43/guru SD) dan Yonatan Randen, guru SMPN 1 Julukoma, meninggal setelah ditembak oleh Aibon Kogoya dan kelompoknya.
Korban merupakan guru honorer di sekolah itu lalu dibawa ke kampung halamannya di Tongkonan Ra'be, Lembang Batulimbong, Kecamatan Bangke-Lekila, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan.
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan, kejadian berawal saat Oktavianus menjaga kios di rumahnya.
Tiba-tiba anggota KKB datang dengan membawa senjata laras pendek dan langsung menembak korban.
3. 2 Maret 2022: 8 Pekerja Palapa Ring Tewas Ditembak
Hampir satu tahun kemudian tepatnya pada 2 Maret 2022, Aibon Kogoya dan kelompoknya beraksi kembali.
Penembakan itu menyebabkan delapan orang pekerja PT Palapa Ring Timur tewas di lokasi ketinggian 4.200 MDPL.
Saat kejadian, para korban sedang memperbaiki menara telekomunikasi tanpa adanya koordinasi dengan aparat keamanan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.