Berita Viral
Pelarian Pembunuh Pemred di Pangkalpinang Sirna: Jejak Hasan Terlacak saat Balik Arah dari Palembang
Pelarian Hasan Basri, terduga pelaku pembunuhan pimpinan redaksi media online Adityawarman, berakhir dramatis.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Pelarian Hasan Basri, terduga pelaku pembunuhan pimpinan redaksi media online Adityawarman, berakhir dramatis.
Setelah menjadi buron selama beberapa hari, pria yang baru dua bulan bekerja sebagai tukang kebun korban ini akhirnya diringkus tim gabungan Polda Bangka Belitung (Babel) di Palembang.
Polisi berhasil menangkap Hasan di Kalidoni, Kota Palembang, Sumatra Selatan, pada Senin malam (11/8/2025).
Penangkapan itu terjadi saat ia justru berbalik arah dari Lampung.
Adityawarman, yang akrab disapa Adit, ditemukan tewas pada Jumat (8/8/2025) di dalam sumur di kebun miliknya, beberapa hari setelah dilaporkan hilang.
Akmal, terduga pelaku lainnya, telah ditangkap lebih dulu pada Jumat bersama barang bukti mobil Terios putih milik korban yang sempat dibawa kabur.
Sementara itu, Hasan berhasil melarikan diri, memulai perjalanan pelariannya yang akhirnya menemui jalan buntu.
Jejak Pelarian yang Sia-sia
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Babel, Kombes Pol M Rivai Arvan, menceritakan proses penangkapan Hasan yang penuh kejutan.
"Kita menangkapnya secara dadak, dia kaget dan tidak menyangka terendus oleh anggota. Tidak ada perlawanan," ungkap Kombes Rivai.
Baca juga: PELAKU UTAMA yang Habisi Wartawan Lalu Buang ke Sumur Diburu Polisi: Diduga Karyawan Korban
Baca juga: Rencana Indonesia Rawat 2.000 Warga Dikaitkan dengan Pengosongan Gaza, Dukung Israel-AS?
Baca juga: Peran Nowaiten Telenggen, Anak Buah Egianus Kogoya Diungkap Satgas Cartenz
Menurutnya, Hasan sempat berusaha mengaburkan jejak dengan berpindah-pindah lokasi.
Awalnya, ia diduga melarikan diri ke Palembang, kemudian melanjutkan pelariannya ke Lampung.
Namun, dalam manuver yang dianggap polisi sebagai "teknik mengaburkan jejak," Hasan justru berbalik arah kembali ke Palembang.
Taktik ini justru menjadi bumerang, karena pergerakannya terus dipantau dan berhasil dilacak oleh tim Jatanras yang dipimpin oleh Pak Faisal.
Dia menjelaskan bagaimana kejelian timnya mampu mematahkan setiap upaya Hasan untuk lolos.
"No perfect crime, tidak ada kejahatan yang sempurna pasti menimbulkan jejak-jejak yang ditinggalkan," tegas Kombes Rivai.
Proses Penangkapan dan Pemulangan
Setelah ditangkap di Kalidoni, sebuah wilayah strategis di Palembang, Hasan langsung dibawa oleh petugas.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.