Berita Viral

TANGISAN Terakhir Prada Lucky Sebelum Tewas Dianiaya Senior: Rindu Mama

Kisah tragis dialami Prada Lucky Chepril Saputra Namo atau Prada Lucky Namo (23), prajurit TNI Angkatan Darat yang diduga tewas dianiaya seniornya.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Pos Kupang/Istimewa/Kolase Tribun Jambi
Kisah tragis dialami Prada Lucky Chepril Saputra Namo atau Prada Lucky Namo (23), prajurit TNI Angkatan Darat yang diduga tewas dianiaya seniornya. Kejadian itu menyisakan luka mendalam, terutama bagi sang ibunda.  Sebelum mengembuskan napas terakhirnya di RSUD Aeramo, Prada Lucky sempat menyampaikan pesan rindu yang pilu kepada ibunya, Epi Sepriana Mirpey. 

TRIBUNJAMBI.COM - Kisah tragis dialami Prada Lucky Chepril Saputra Namo atau Prada Lucky Namo (23), prajurit TNI Angkatan Darat yang diduga tewas dianiaya seniornya.

Kejadian itu menyisakan luka mendalam, terutama bagi sang ibunda. 

Sebelum mengembuskan napas terakhirnya di RSUD Aeramo, Prada Lucky sempat menyampaikan pesan rindu yang pilu kepada ibunya, Epi Sepriana Mirpey.

Dalam kondisi sakit parah, dengan suara lemah, Prada Lucky Namo berupaya menghubungi ibunya melalui telepon. 

"Mama, mama, syalom mama, Lucky baik-baik saja. Mama apa kabar? Saya kangen mama. Mama datang Nagekeo ko? Mama bulan depan nanti datang sini pakai pesawat, nanti Lucky booking tiket pesawat," ujar Prada Lucky, seolah tak ingin membuat ibunya khawatir.

Perjuangan Ibu Dapatkan Kabar Anaknya

Epi Sepriana Mirpey menceritakan, percakapan itu terjadi setelah ia berjuang keras untuk bisa berkomunikasi dengan Prada Lucky Namo

Dia mengaku kesulitan mendapatkan informasi soal kondisi anaknya yang sudah dirawat di rumah sakit.

"Saya WA Dansi Intelnya, hanya dibaca. Sampai saya mohon-mohon, saya bilang, tolong kasih tahu kabar anak saya. Saya pikirannya sudah kacau," ungkap Epi sambil terisak.

Baca juga: RESMI 4 Senior Prada Lucky Dijebloskan Penjara, Rupanya Dipukul Berhari-hari, 16 TNI Masih Diperiksa

Baca juga: PERTARUNGAN Sengit di Kios Bensin: Prajurit TNI Gagalkan Serangan KKB Papua dengan Tangan Kosong

Baca juga: RIDWAN KAMIL Terima Hasil Tes DNA dan Bakal Tanggungjawab, Lisa Mariana Harap Tanpa Rekayasa

Kecurigaan Epi terhadap kondisi Lucky semakin kuat setelah ia sempat berkomunikasi lewat video call dengan anaknya saat berada di kediaman ibu angkatnya, Ibu Iren. 

Saat itu, Lucky tampak penuh luka dan lebam. 

Prada Lucky Namo mengaku dirinya dipukul dan dicambuk oleh sejumlah oknum seniornya.

"Dia bilang, 'Mama saya dipukul, dicambuk sama Pak Mat sama Dasintel,' dia bilang begitu. 'Mama tolong, mama.' Saya suruh dia berobat dulu, tapi tak lama kemudian mereka telepon lagi, bilang Lucky harus kembali ke Batalyon," kenang Epi.

Ibu Temukan Fakta Mengerikan di RS

Ibu Prada Lucky menduga, kondisi anaknya semakin memburuk setelah kembali ke Batalyon. 

Dia merasa informasi yang diberikan pihak Batalyon sengaja dikaburkan.

"Pasi Intelnya bilang anak saya baik-baik saja, padahal kenyataannya dia sudah koma di ICU. Mereka video call, tapi cuma kasih lihat wajah Pasi Intel saja. Dia bilang Lucky lagi istirahat, padahal Lucky sudah koma," ujar Epi penuh emosi.

Tak percaya, Epi langsung terbang ke Nagekeo. Saat tiba di RSUD Aeramo, ia mendapati anaknya sudah tak sadarkan diri di ruang ICU. 

"Saya bisik di telinganya, saya bilang, 'Lucky, mama datang, nak. Mama jaga Lucky di sini.' Dia langsung berontak saat dengar suara saya," ucap Epi lirih.

Dokter menyebut Lucky mengalami gagal ginjal dan paru-paru penuh cairan, serta memar di seluruh tubuh. 

Baca juga: TIM INVESTIGASI Gabungan Dibentuk Kodam Udayana: Usut Kematian Prada Lucky

Baca juga: DAFTAR NAMA 20 Prajurit Aniaya Prada Lucky Hingga Tewas: Ada Perwira Berpangkat Letda

Epi kini memiliki bukti foto dan video yang telah ia serahkan ke pihak berwajib. Ia menyebutkan, ada 20 orang yang diduga terlibat, termasuk oknum Bamak dan Dansi Intel, dan salah satunya disebut bernama Andre Manoklory.

Kini, Epi Sepriana Mirpey menuntut keadilan. Ia meminta seluruh pelaku diusut tuntas, dipecat, dan kasus ini menjadi titik balik reformasi disiplin di tubuh TNI. 

"Cukup anak saya, cukup penderitaan saya sebagai seorang ibu. Jangan sampai ibu-ibu lain merasakan apa yang saya rasakan hari ini," tutupnya dengan air mata.

Kasus ini masih dalam penyelidikan oleh Sub Denpom Ende.

Kilas Balik Kasus Prada Lucky

Kasus ini bermula dari laporan penganiayaan yang menimpa seorang prajurit muda, Prada Lucky, oleh sejumlah seniornya. 

Insiden tragis tersebut berujung pada gugurnya Prada Lucky.

Alih-alih mendapatkan simpati dan penanganan cepat, keluarga korban justru menghadapi drama birokrasi dan minimnya koordinasi. 

Kecewa dengan penanganan institusi militer, Serma Christian Namo, ayah korban, berjuang keras untuk memastikan jenazah putranya mendapatkan hak dan kehormatan yang layak.

Kasus ini kini sedang dalam proses hukum dan menjadi sorotan publik. 

Baca juga: SUARA HATI Ayah dan Ibu Prajurit yang Tewas di Tangan Senior: Jangan Sampai Ada Lucky Lain

Banyak pihak mendesak agar kasus ini ditangani secara transparan dan para pelaku mendapatkan hukuman setimpal. 

Tragedi ini juga menjadi momentum penting untuk mengevaluasi kembali tata kelola dan sistem perlindungan di lingkungan militer agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Penjelasan Ending Wednesday Season 1, Aksi Heroik Si Gadis Gotik

Baca juga: Kekayaan Hamdani, Ketua DPRD Tanjung Jabung Barat periode 2025-2030, Harta Dewan 4 Periode Rp1,4M

Baca juga: PERTARUNGAN Sengit di Kios Bensin: Prajurit TNI Gagalkan Serangan KKB Papua dengan Tangan Kosong

Baca juga: Penjelasan Ending Wednesday Season 2, Serangan Tyler Buat Wednesday Koma

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved