Berita Viral

SUARA HATI Ayah dan Ibu Prajurit yang Tewas di Tangan Senior: Jangan Sampai Ada Lucky Lain

Prajurit muda TNI tewas mengenaskan, diduga akibat penganiayaan yang dilakukan oleh seniornya sendiri. 

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Capture Kompas TV
Duka mendalam menyelimuti keluarga Prada Lucky Chepril Saputra Namo atau Prada Lucky Namo (23), prajurit TNI yang bertugas di Batalyon Teritorial Pembangunan 834 Waka Nga Merek, Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).  

TRIBUNJAMBI.COM- Duka mendalam menyelimuti keluarga Prada Lucky Chepril Saputra Namo atau Prada Lucky Namo (23), prajurit TNI yang bertugas di Batalyon Teritorial Pembangunan 834 Waka Nga Merek, Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Prajurit muda itu tewas mengenaskan.

Korban diduga akibat penganiayaan yang dilakukan oleh seniornya sendiri. 

Kematian tragis ini meninggalkan luka mendalam bagi kedua orang tuanya yang kini menuntut keadilan.

Ayah: Keadilan Harus Ditegakkan

Dengan suara bergetar, ayah Prada Lucky Namo, Serma Christian Namo, menyampaikan perasaannya. 

Dia menegaskan bahwa keadilan harus ditegakkan demi anaknya dan agar tidak ada lagi kejadian serupa di masa depan.

"Penting cuma itu. Keadilan harus ditegakkan," tegas Serma Christian Namo di Kupang, Kamis (7/8/2025).

Ia menambahkan, "Ada satu catatan, biar tidak ada Lucky-Lucky yang lain. Ingat, anak tentara dibunuh kok, bagaimana mau yang lain?"

Baca juga: JANGANKAN Prabowo, Dunia Harus Tahu: Jeritan Ayah Prada Lucky Jenazah Anaknya Ditelantarkan

Baca juga: RAHASIA Rencana Aksi Mencekam KKB Papua Bocor: Terbongkar dari Ponsel Anak Buah Egianus Kogoya

Baca juga: RIDWAN KAMIL Terima Hasil Tes DNA dan Bakal Tanggungjawab, Lisa Mariana Harap Tanpa Rekayasa

Meskipun merasa tidak berdaya, Serma Christian Namo yakin bahwa Tuhan akan membantu menegakkan keadilan. 

"Tapi keadilan pasti Tuhan akan (mendukung). Jangankan manusia, Tuhan aja mendukung kok. Penting apa? Berani," ujarnya penuh harap.

Tangisan Ibu: Hukuman Mati Bila Perlu

Sementara itu, ibu Prada Lucky, Sepriana Paulina Mirpey, mengungkapkan kekecewaannya yang tak terhingga. 

Dia merasa anaknya meninggal dengan sia-sia di tangan seniornya.

"Saya seorang ibu, saya minta keadilan. Saya punya anak sudah mati sia-sia," kata Sepriana, Jumat (8/8/2025).

Sepriana mengaku ikhlas seandainya anaknya gugur di medan perang saat bertugas membela bangsa.

Namun kematian Prada Lucky di tangan seniornya adalah hal yang tidak bisa ia terima. Ia menuntut hukuman berat bagi para pelaku.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved