Berita Viral

TANGIS Eli Datangi Makam Nia Kurnia Gadis Penjual Gorengan, Kabari In Dragon Dihukum Mati: Rindu Nak

Di depan makam anaknya, Eli Marlina terus mengelus batu nisan sembari menggumamkan doa dan kata-kata penuh kerinduan dan duka yang belum juga reda.

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
ist
TANGIS Eli Datangi Makam Nia Kurnia Gadis Penjual Gorengan, Kabari In Dragon Dihukum Mati: Rindu Nak 

TRIBUNJAMBI.COM - Tangis Eli Marlina (45) pecah ketika mendatangi makam putrinya, Nia Kurnia Sari gadis penjual gorengan.

Kedatangan Eli Marlina ke Makam Nia Kurnia Sari di Nagari Guguak, Kabupaten Padang Pariaman, Selasa (5/8/2025) untuk memberi tahu jika pelaku pembunuhan anaknya sudah dijathui hukuman mati.

Sebelumnya vonis itu dibacakan hakm di Pengadilan Negeri Pariaman.

Ya, Indra Septiawan alias In Dragon merupakan terdakwa yang divonis hukuman mati atas kasus pembunuhan Nia Kurnia Sari.

Di depan makam anaknya, Eli Marlina terus mengelus batu nisan sembari menggumamkan doa dan kata-kata penuh kerinduan dan duka yang belum juga reda.

"Hari ini Nia. Ibu datang lagi, Nak. In Dragon dihukum mati, Nak. Setimpal dengan perbuatannya," ucap Eli sambil menangis, menghadap makam sang putri.

Baca juga: HABIS Kepala Ida Disetrika Sampai Wajah Tak Dikenali, TKW Jambi Ini Bikin Keluarga Pilu Saat Pulang

Baca juga: TINDAKAN Nekat Istri Arya Daru Usai Suaminya Buang HP, Gegara Salah Kirim Chat WhatsApp: Sensitif

Baca juga: LENGKAP 8 Pejabat Mabes Polri yang Diganti Kapolri, Ada Irjen Khrisna Murti dan Komjen Fadil Imran

Suasana senja makin syahdu ketika lantunan azan Magrib mulai berkumandang di sekitar pemakaman. 

Namun Eli tetap bertahan di samping makam anaknya, menengadah tangan dan memanjatkan doa.

"Nia anak baik. Ibu yakin, kamu di surga. Ibu doakan terus, Nak," katanya sambil terisak, air matanya mengalir tanpa henti, dibasuh dengan jilbab yang dikenakannya.

Menurut Eli, vonis tersebut menjadi penawar luka yang ia simpan bertahun.

Ia meyakini anaknya menjadi korban fitnah kejam.

"Dia menuduh Nia menyimpan dan menjual sabu. Padahal itu tidak benar. Kalau memang anak saya pelaku penjualan sabu, kenapa ia masih berjualan gorengan setiap hari?" ungkap Eli mengusap wajah.

Meski keadilan telah ditegakkan, Eli mengaku belum bisa sepenuhnya memaafkan terdakwa.

"Sampai kapan pun saya tak bisa memaafkan dia. Anak saya dibunuh. Padahal dia tak bersalah," ucapnya dengan suara berat.

Dalam waktu dekat, keluarga berencana menggelar doa syukuran sebagai bentuk rasa syukur atas vonis yang dijatuhkan kepada pelaku.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved