Berita Kota Jambi

Pemkot Jambi Buka PPDB Gelombang Kedua, Isi Kuota SMP yang Masih Kosong

Pemerintah Kota Jambi kembali membuka pendaftaran peserta didik baru (PPDB) untuk mengisi kuota kosong di beberapa Sekolah Menengah Pertama (SMP). 

|
Tribunjambi.com/Khusnul Khotimah
Pemerintah Kota Jambi Buka Pendaftaran Gelombang Kedua untuk Isi Kuota Kosong di SMP 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pemerintah Kota Jambi kembali membuka pendaftaran peserta didik baru (PPDB) untuk mengisi kuota kosong di beberapa Sekolah Menengah Pertama (SMP). 

Hingga saat ini, sebanyak 1.000 bangku kosong masih tersedia di beberapa SMP, termasuk di SMPN 23 dan SMPN 10 Jambi.

Ferry, Kepala SMPN 23 Kota Jambi, mengatakan bahwa sekolah ini menyediakan 256 kuota siswa. Saat ini, sudah tercatat 17 siswa yang mendaftar, meskipun awalnya hanya ada 8 siswa yang mendaftar. 

Pendaftaran tetap dibuka secara offline, dan pihak sekolah siap menerima siswa yang belum diterima di sekolah lain.

"Kami terus menerima pendaftaran karena kuota belum tercapai. Jika ada siswa dari sekolah lain yang belum diterima, kami wajib menerima mereka," kata Ferry. Jumat (18/7/2025).

SMPN 23 saat ini mengoperasikan tiga rombongan belajar (rombel), dengan rincian 17 siswa di kelas 7, 19 siswa di kelas 8, dan 23 siswa di kelas 9.

Sekolah ini mengalami kekurangan siswa karena mayoritas siswa yang diterima datang dari luar daerah Sijenjang. Selain itu, masalah fasilitas seperti lapangan yang rawan banjir dan panjangnya rumput menjadi perhatian bagi pihak sekolah. 

Ferry menuturkan Untuk menarik minat orang tua dan siswa, SMPN 23 juga melaksanakan program "Ayo Mengaji" yang melibatkan guru tahfidz serta memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi. 

"Kami terus berusaha meningkatkan kualitas pendidikan dan menarik perhatian orang tua melalui berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi siswa," Katanya.

Dampak dari kekurangan siswa di sekolah ini terlihat dengan adanya penurunan jumlah tenaga pengajar, beberapa di antaranya bahkan terpaksa keluar karena jumlah siswa yang tidak mencukupi. 

Isu mengenai kemungkinan SMPN 23 ditutup juga sempat beredar, mengingat sekolah ini baru mendapatkan satu kelas dalam tiga tahun terakhir. 

Namun, pihak sekolah tetap berusaha mempertahankan eksistensinya dengan melakukan berbagai kolaborasi dengan sekolah-sekolah lain. 

Ummi Azizah siswa kelas 7 di SMPN 23, menyampaikan kenyamanannya belajar di sekolah meskipun jumlah siswa terbatas. 

"Saya merasa lebih akrab dengan teman - teman di sini. Kami juga tetap bisa mengikuti ekstrakurikuler seperti pramuka dan lainnya," katanya.

Dari pantauan Tribun Jambi di SMPN 23 ada beberapa ruang kelas yang tidak terpakai. Beberapa ruang kelas hanya berisi bangku kosong, termasuk ruang kelas berisi komputer yang tidak digunakan. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved