Kematian Brigadir Nurhadi

Inikah yang Bikin Brigadir Nurhadi Dibunuh? Kompolnas Minta Kasus Narkoba Kompol Yogi Lanjut

Sebelumnya, Anggota Bid Propam Polda NTB Brigadir Nurhadi sempat bercerita mengenai kesehariannya dalam bertugas sebelum ajal menjemputnya. 

Editor: asto s
Dok. Polresta Mataram
Eks Kasubdit Paminal Divpropam Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), Kompol I Made Yogi Purusa Utama. Alumnus Akpol 2010, dipecat dari Polri karena terkait pembunuhan Brigadir Nurhadi di Gili Trawangan, Lombok Utara, NTB, pada Rabu (16/4/2025). 

TRIBUNJAMBI.COM - Dugaan-demi dugaan penyebab kematian Brigadir Nurhadi muncul.

Sebelumnya, Anggota Bid Propam Polda NTB Brigadir Nurhadi sempat bercerita mengenai kesehariannya dalam bertugas sebelum ajal menjemputnya. 

Mungkinkah peristiwa itu yang membuat Brigadir Nurhadi kehilangan nyawa?

Mertua Brigadir Nurhadi, Sukarmidi menceritakan bahwa menantunya sempat mengabari tentang tugas dinasnya. 

Yakni menangani kasus kematian warga Lombok Utara Rizkil Wathoni yang bunuh diri karena ditetapkan sebagai tersangka pencurian HP di minimarket.

Peristiwa itu memicu reaksi warga yang kemudian melakukan perusakan kantor Polsek Kayangan, Kecamatan Kayangan, Lombok Utara pada Jumat (21/3/2025). 

Belakangan, Iptu Dwi Maulana Kurnia Amin dicopot dari jabatannya dari jabatan Kapolsek Kayangan atas serangkaian kejadian itu.

“Anak saya sempat bercerita, dia ditugaskan untuk menangani kasus kematian warga KLU yang meninggal bunuh diri itu,” ucap Sukarmadi setelah dikonfirmasi, Kamis (10/7/2025).

Nurhadi menjadi bagian dari tim yang menyelidiki peran oknum polisi yang diduga terlibat.

Tidak ada rasa curiga dari keluarga, mengingat tugas pokok anaknya di Propam Polda NTB untuk menangani pelanggaran anggota polisi.

Sukarmadi menitipkan pesan kepada menantunya itu untuk mawas diri meskipun itu dalam menjalankan tugas sekalipun.

“Saya ingatkan dia, nak hati-hati, dari orang yang suka dan benci sama kita, lebih banyak orang yang benci,” ceritanya.

Tiga hari sebelum kematian Nurhadi, keluarga juga melihat tingkah laku korban yang di luar dari kebiasaan.

Yakni menerima telepon lebih sering dari biasanya serta keluar malam dan pulang larut.

Puncaknya, Nurhadi yang pamit untuk menjemput tamu ke Gili Trawangan seolah menjadi pesan terakhirnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved