Polemik di Papua
KKB PAPUA Kalah di Medan Tempur Melawan TNI-Polri, Goliath Tabuni Minta Damai dan Ajukan Negosiasi
TPNPB-OPM atau KKB Papua, Goliath Tabuni, secara mengejutkan menyatakan kesediaan kelompoknya untuk berunding dengan Pemerintah Republik Indonesia.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
KKB PAPUA Kalah di Medan Tempur Melawan TNI-Polri, Goliath Tabuni Minta Damai dan Ajukan Negosiasi
TRIBUNJAMBI.COM- Di tengah gempuran operasi TNI-Polri dan statusnya sebagai buronan paling dicari, Panglima Tinggi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) atau KKB Papua, Goliath Tabuni, secara mengejutkan menyatakan kesediaan kelompoknya untuk berunding dengan Pemerintah Republik Indonesia.
Tawaran ini dilontarkan Goliath Tabuni pada Jumat (11/7/2025), dengan tujuan utama "kemanusiaan, sehingga warga sipil yang menjadi korban konflik bersenjata di Tanah Papua bisa kembali ke rumah mereka masing-masing."
Pernyataan Goliath Tabuni, yang kelompoknya dikenal kerap melakukan aksi teror terhadap masyarakat sipil, ini menjadi angin segar sekaligus tantangan besar bagi Jakarta.
Ia berharap ada kesepakatan damai yang bisa mengakhiri konflik yang telah berlangsung lebih dari 63 tahun di Bumi Cenderawasih.
Menanggapi Peran Gibran dan Operasi Militer
Tak hanya itu, Goliath Tabuni juga menanggapi kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang memberikan tugas khusus kepada Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk menangani percepatan pembangunan di Papua.
Termasuk penyelesaian isu-isu terkait Hak Asasi Manusia (HAM).
"Kami juga menanggapi kebijakan Presiden Prabowo Subianto atas penunjukan wakilnya, Gibran Rakabuming Raka untuk menyelesaikan berbagai persoalan di Papua terutama HAM dan pembangunan," tandasnya.
Baca juga: Ingat Kasus Guru dan Nakes Diserang KKB Papua? 8 Pelaku Ditangkap Aparat di Yahukimo
Baca juga: Kronologi Penggerebekan Istri Prajurit TNI dan Oknum Polisi di Villa Curup: Berujung Dinonaktifkan!
Di sisi lain, pasukan TNI-Polri terus menggencarkan pengejaran terhadap anggota OPM di sejumlah lokasi di Papua.
Aparat gabungan beberapa kali terlibat baku tembak dengan kelompok separatis tersebut.
Baru-baru ini, dua anak buah Egianus Kogoya berhasil ditembak di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Tindakan tegas ini merupakan respons atas aksi brutal OPM Kodap III Ndugama yang membunuh para pekerja pembangunan gereja di Wamena.
Selain itu, Satgas Operasi Damai Cartenz juga berhasil menangkap delapan pelaku penyerangan brutal terhadap guru dan tenaga kesehatan yang terjadi di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, beberapa waktu lalu.
Akankah Tawaran Damai Ini Berbalas?
Dengan gempuran militer yang terus berlangsung, tawaran perundingan dari Goliath Tabuni menciptakan dilema bagi Pemerintah Indonesia.
Akankah Jakarta melihat ini sebagai kesempatan emas untuk meredakan ketegangan melalui jalur dialog, ataukah akan tetap fokus pada pendekatan keamanan?
Tawaran "untuk kemanusiaan" ini, yang datang dari salah satu sosok paling dicari dalam konflik Papua, akan menjadi ujian bagi komitmen kedua belah pihak terhadap perdamaian dan keselamatan warga sipil.
Bagaimana respons pemerintah pusat terhadap pintu negosiasi yang kini terbuka ini akan menentukan arah masa depan konflik Papua.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.