Polemik di Papua
TITIK Balik Damai di Sinak: 4 Anggota KKB Papua Kembali ke Pelukan NKRI, Pendekatan Humanis Berhasil
Empat anggota Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB kempabali ke pangkuan NKRI.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TITIK Balik Damai di Sinak: 4 Anggota KKB Papua Kembali ke Pelukan NKRI, Pendekatan Humanis Berhasil
TRIBUNJAMBI.COM - Langkah bersejarah menuju perdamaian terukir di Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Empat anggota Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB kempabali ke pangkuan NKRI.
Mereka dari Kodap III Sinak secara resmi menyatakan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada Rabu (9/7/2025).
Momen yang berlangsung penuh haru di halaman Markas Koramil 1717-02/Sinak ini menjadi simbol keberhasilan pendekatan persuasif aparat dalam merangkul pihak yang selama ini berseberangan.
Keempat pria tersebut:
- Enden Tabuni alias Petiago
- Erenus Tabuni alias Sembilan
- Kilistu Murib,
- Yopi Tabuni
Baca juga: KKB Tak Yakin Wapres Gibran Mampu Selesaikan Masalah Papua, Sebby: Apa Kualifikasinya? Anak Ingusan
Baca juga: PAK BRAY Resmi Tnggalkan Polda Jambi, Kapolda Pimpin Rotasi 5 PJU dan 2 Kapolres
Baca juga: ULAH Riza Chalid Cs Rugikan Negara Rp285 Tiliun, Kejagung: 9 Tersangka Tata Kelola Minyak Pertamina
Mereka sebelumnya merupakan bagian dari kelompok KKB Papua pimpinan Tenius Kulua dan Kalenak Murib.
Di hadapan aparat keamanan, pemerintah daerah, serta tokoh agama dan adat setempat, mereka secara terbuka menyatakan kesediaan untuk meninggalkan jalan kekerasan dan kembali berkontribusi dalam pembangunan di Tanah Papua.
Sinergi TNI-Polri dan Tokoh Lokal Berbuah Perdamaian
Kegiatan ikrar setia ini bukan sekadar seremoni. Ini adalah hasil nyata dari sinergi kuat antara TNI-Polri, pemerintah daerah, dan tokoh masyarakat.
Pendekatan persuasif yang selama ini diutamakan terbukti efektif menyentuh sisi kemanusiaan kelompok bersenjata, membuka jalan bagi mereka untuk memilih jalur damai.
Seluruh proses berjalan aman, tertib, dan disambut antusias oleh para tokoh masyarakat, agama, dan adat yang hadir.
Mereka menyambut baik langkah ini dan menegaskan komitmen untuk terus menolak kehadiran KKB di wilayah mereka.
Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, menegaskan bahwa proses ini adalah hasil kolaborasi semua pihak.
"Proses kembali ke pangkuan NKRI ini tidak berdiri sendiri, tapi merupakan buah dari sinergisitas seluruh elemen – aparat keamanan, pemerintah, dan tokoh-tokoh lokal. Kami percaya bahwa Papua yang aman dan sejahtera bisa diwujudkan melalui pendekatan yang menyentuh hati,” ujar Faizal dalam siaran persnya di Jayapura.
Rekonsiliasi sebagai Wujud Kemanusiaan Hakiki
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz, Kombes Pol. Yusuf Sutejo, menambahkan ikrar setia ini merupakan bukti nyata bahwa dialog terbuka dan pendekatan humanis dapat membuka jalan bagi perdamaian yang berkelanjutan.
Baca juga: KOMPAK Colek Wapres Gibran Usai KKB Papua Bakar Rumah Bupati Puncak, Netizen: Kapan ke Sana?
“Rekonsiliasi adalah wujud kemanusiaan yang hakiki. Setiap anak bangsa memiliki tempat untuk kembali dan masa depan yang bisa dibangun bersama," kata Kombes Yusuf.
Langkah ikrar kesetiaan ini diharapkan menjadi titik balik dan memotivasi kelompok lain untuk turut serta dalam upaya damai.
Pemerintah menegaskan bahwa ruang rekonsiliasi dan pembangunan terbuka lebar bagi siapa saja yang ingin kembali dan bersama-sama membangun Papua dalam bingkai NKRI yang damai dan bermartabat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.