News
SOSOK Aiptu Agus Rianto Dapat Tumpeng dari Prabowo, Polisi Berprestasi Dirikan Sekolah Gratis
Sosok Aiptu Agus Rianto, anggota Polsek Kembangan, Polres Metro Jakarta Barat, menjadi sorotan nasional usai menerima potongan nasi tumpeng dari Presi
TRIBUNJAMBI.COM – Sosok Aiptu Agus Rianto, anggota Polsek Kembangan, Polres Metro Jakarta Barat, menjadi sorotan nasional usai menerima potongan nasi tumpeng dari Presiden Prabowo Subianto dalam peringatan Hari Bhayangkara 2025 di Monas, Jakarta Pusat, Selasa (1/7/2025).
Presiden Prabowo secara simbolis memberikan potongan pertama nasi tumpeng kepada Aiptu Agus sebagai bentuk apresiasi atas dedikasinya dalam memeratakan pendidikan bagi anak-anak pemulung.
Profil Singkat Aiptu Agus Rianto
Baca juga: SOMBONG Ahmad Dhani Bandingkan Mulan Jameela dan Maia Estianty, Ingatkan Move On: Bahagia Istri Baru
Aiptu Agus Rianto menjabat sebagai Banit Binmas di Polsek Kembangan.
Ia berpangkat Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu), salah satu jenjang Bintara Tinggi di tubuh Polri, yang ditandai dengan dua balok bergelombang berwarna perak.
Agus dikenal sebagai sosok polisi yang mendirikan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Maju Bersama, sebuah sekolah gratis di kawasan lapak pemulung di Jalan Sawang Balong, Srengseng, Jakarta Barat.
Didirikan sejak 2019, sekolah ini awalnya hanya diikuti oleh 8 anak, yang belajar di tengah tumpukan barang bekas.
Kini, lebih dari 80 anak aktif mengikuti kegiatan belajar.
Kebanyakan murid adalah anak putus sekolah yang sebelumnya ikut membantu orang tua bekerja sebagai pemulung.
“Dulu tempatnya tidak layak, tapi kami tetap bersemangat memberikan pelajaran. Sekarang sudah berkembang dan banyak yang mendukung,” ujar Aiptu Agus, dikutip dari kanal YouTube TV Radio Polri.
Baca juga: Pembangunan Sekolah Rakyat di Batang Hari Diperkirakan Habiskan Rp100–200 Miliar
Tantangan: Penolakan Orang Tua dan Biaya Pribadi
Di awal perintisan, Agus menghadapi penolakan dari para orang tua yang mengandalkan anaknya untuk bekerja memulung.
Namun, setelah diberikan pemahaman dan melihat anak-anak mereka bersemangat belajar, banyak orang tua akhirnya mendukung penuh.
Tantangan lain datang dari biaya operasional. Di masa awal, seluruh fasilitas seperti papan tulis, buku, dan alat belajar dibeli menggunakan dana pribadi.
“Alhamdulillah sekarang sudah banyak yang membantu, ada warga dan donatur yang ikut berkontribusi,” ungkapnya.
Motif Tukang Kebun Habisi Nyawa Pemred di Babel Terungkap, Pelaku Ditangkap di Palembang |
![]() |
---|
Polda DIY Sebut Penangkapan 5 Pemain Judol dari Laporan Warga, Ketua RT: Warga Saja Tidak Tahu |
![]() |
---|
Bocah 7 Tahun Tewas Dianiaya Tetangga di Pasuruan, Warga ngamuk Rusak Rumah Pelaku |
![]() |
---|
Polemik Royalti Musik di Kafe, Ahmad Dhani: Putar Lagu Dewa 19 Featuring Virzha & Ello Gratis |
![]() |
---|
Gegara Bagasi Herman Teriak 'Bom' di Pesawat, Kini Jadi Tersangka dan di Blacklist Maskapai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.