Polemik di Papua
PENTOLAN KKB Papua Dikabarkan Tewas dalam Kontak Tembak di Puncak, Namanya Wendamus Murib
Satu pentolan Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) atau disebut KKB Papua tewas dalam kontak tembak.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Kodap itu di bawah pimpinan Apeni Kobogau dan Agus Kobogau.
Sebby Sambom menyebut penembakan tersebut dilakukan di dalam kios milik korban pada Sabtu malam.
Wakil Panglima TPNPB Kodap VIII Intan Jaya, Kolonel Apeni Kobogau, bahkan melaporkan langsung insiden ini kepada manajemen markas pusat TPNPB-OPM.
Brigadir Jenderal Undius Kogoya menyatakan siap bertanggung jawab.
Dalam keterangan resminya, Sebby Sambom menyampaikan peringatan keras dari Apeni Kobogau kepada warga sipil di Intan Jaya, khususnya warga non-OAP (Orang Asli Papua).
"Warga non-OAP harus meninggalkan Intan Jaya, jika tidak, maka pihaknya akan mengambil tindakan tegas," ancam Sebby.
Baca juga: JUBIR TPNPB-OPM Ungkap 1 Anggotanya Tewas dalam Kontak Tembak KKB Papua Vs TNI-Polri di Puncak
Baca juga: PERSETERUAN Ridwan Kamil dan Lisa Mariana Memanas: Lapor ke Komnas Perempuan Hingga Sindiran Menohok
KKB Papua menganggap mereka sebagai "bagian dari intelijen Pemerintah Indonesia" dan menyatakan siap perang di Sugapa, menuntut semua aktivitas segera dihentikan.
Lebih jauh, KKB juga mengancam akan menembak mati warga Indonesia yang dianggap sebagai intelijen militer pemerintah jika masih beraktivitas di Intan Jaya.
Klaim ini dibalut dengan narasi TPNPB-OPM sebagai "pelindung rakyat dan tanah Papua dari ancaman TNI-Polri."
Pernyataan KKB ini semakin kontroversial dengan klaim mereka yang menuduh TNI melakukan pembunuhan atas perintah Presiden Prabowo Subianto dan agennya, Bupati Intan Jaya.
Tidak hanya itu, TPNPB-OPM juga menuding seluruh pejabat daerah, mulai dari bupati, gubernur, wali kota, kepala dinas, hingga anggota DPR dan MPR, sebagai bagian dari intelijen pemerintah Indonesia.
Menurut KKB Papua, para pejabat ini disebut merencanakan pembunuhan dan pencurian sumber daya alam milik masyarakat Papua demi kepentingan Prabowo Subianto.
"Rakyat Papua wajib bersatu untuk membela diri dan mempertahankan tanah air dari kepentingan Jakarta melalui pejabat-pejabatnya di seluruh Tanah Papua," tutup Sebby.
Sementara itu, Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhani, mengonfirmasi korban luka serius pada telinga kanan dan telah dilarikan ke RSUD Sugapa untuk perawatan intensif.
"Kami mengutuk keras tindakan kekerasan ini, dan aparat akan mengejar serta menindak tegas para pelaku sesuai ketentuan hukum," tegas Faizal Ramadhani pada Minggu (29/6/2025) pagi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.