Israel vs Iran
Update Perang Israel vs Iran, 610 Orang Tewas di Iran dan 28 Orang Tewas di Israel
Jumlah korban tewas akibat perang Israel vs Iran mencapai 638 orang di kedua belah pihak. Dampak itu belum lagi kerugian kemanusiaan, infrastruktur,
Biaya operasi itu merupakan persentase kecil dari ekonomi AS yang mencapai 28 triliun dollar AS.
Berapa besar kerugian Iran akibat perang melawan Israel?
Eskalasi militer antara Iran dan Israel juga menciptakan krisis kemanusiaan dan kerugian ekonomi yang besar di pihak Iran.
Selama 12 hari perang, Kementerian Kesehatan Iran melaporkan setidaknya 610 orang tewas akibat serangan militer Israel, termasuk 100 orang dalam 24 jam terakhir sebelum gencatan senjata diberlakukan, seperti dikutip dari laman New Arab (25/6/2025).
Baca juga: Antre Tepung Berujung Maut, 80 Warga Gaza Tewas Ditembak Pasukan Israel
Sebanyak 4.700 orang di Iran juga dilaporkan mengalami luka-luka selama periode serangan tersebut.
Dari jumlah korban jiwa, 95 persen meninggal di bawah reruntuhan bangunan, sedangkan sisanya meninggal dalam perawatan medis.
Tiga rumah sakit di Iran harus dievakuasi karena tidak lagi bisa menjamin keselamatan pasien.
Serangan Israel terhadap Iran menewaskan 28 ilmuwan Iran, termasuk 12 ahli nuklir dan dua spesialis kecerdasan artifisial (AI).
Beberapa di antaranya adalah Mohammad Mehdi Tehranchi (ilmuwan nuklir utama), Fereydoun Abbasi (Kepala Organisasi Energi Atom); Tehranchi (fisikawan dan Rektor Universitas Islam Azad Iran); dan Abdolhamid Minouchehr (ilmuwan nuklir dan Dekan Fakultas Teknik Nuklir Universitas Shahid Baheshti).
Serangan Israel juga menyasar para petinggi militer Iran. Setidaknya 20 komandan militer senior Iran tewas akibat serangan Israel.
Beberapa korban tewas di antaranya adalah Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayjen Mohammad Bagheri, Kepala Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Mayjen Hossein Salami, Kepala Markas Pusat Khatam-al Anbiya (komando darurat) Mayjen Gholam Ali Rashid, beserta penggantinya, Mayjen Ali Shadmani.
Selain itu, ratusan tentara IRGC lainnya, termasuk sejumlah anggota badan keamanan internal Basij, diperkirakan tewas dalam serangan Israel.
Israel juga menghantam 21 dari 31 provinsi Iran, merusak bandara (Tabriz, Mehrabad), lokasi nuklir dan militer (Natanz, Fordow, Pabrik Rudal Shiraz, Parchin), dan fasilitas energi.
Pengeboman Israel juga menargetkan kementerian pertahanan, kantor pusat TV pemerintah, serta Organisasi Inovasi dan Penelitian Pertahanan Iran.

Peretas Israel juga mengganggu sistem perbankan Iran dan meretas siaran TV pemerintah.
Sementara itu, pasukan AS menggunakan bom penghancur bunker untuk menyerang fasilitas pengayaan nuklir di Isfahan, Natanz, dan Fordow pada 21 Juni.
Serangan Israel-AS terhadap Iran itu tentu menimbulkan kerusakan ekonomi di wilayah Iran.
Dikutip dari laman TRT Global Selasa (25/6/2025), Krieg, seorang analis pertahanan, memperkirakan kerugian langsung dan tidak langsung Iran 24 miliar dollar AS hingga 35 miliar dollar AS.
Kerugian tersebut berkisar 6,3 persen hingga 9,2 persen dari produk domestik bruto (PDB) Iran yang diperkirakan 380 miliar dollar AS.
Selain itu, serangan AS dan Israel telah merusak infrastruktur nuklir Iran dan menyebabkan penurunan tajam ekspor minyak Teheran.
Kerusakan pada instalasi energi dan infrastruktur militer itu akan memperdalam kelemahan struktural Iran dan menunda pemulihan pascaperang.
Perang Israel-Iran berdampak pada perdagangan global?
Ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran tersebut juga berdampak pada perdagangan dunia dan pasar energi.
Salah satu dampak paling nyata dari konflik ini adalah potensi terganggunya pasokan minyak dunia.
Para pedagang mengira Iran akan memblokir Selat Hormuz, jalur strategis yang dilalui sekitar 20 persen dari total transaksi minyak dunia pada tahun 2024.
Kekhawatiran penutupan jalur ini membuat kapal-kapal harus memilih jalur lain yang biayanya tidak seefisien pelayaran melalui Selat Hormuz.
Menurut Energy Information Administration (EIA), disrupsi di jalur ini akan berdampak besar terhadap pasar energi di China, India, Jepang, dan Korea Selatan.
Akibatnya, premi asuransi untuk kapal tanker melonjak, dua kali lipat dalam beberapa kasus dan biaya pengiriman melonjak, karena harga minyak mentah sempat cenderung naik 15 persen sampai 20 persen karena konflik.
Namun, ketika kesepakatan gencatan senjata Israel-Iran diumumkan Presiden AS Donald Trump pada 23 Juni 2025, harga minyak dunia langsung menyusut.
Turun dari sebelumnya di atas 75 dollar AS/barel menjadi di bawah 70 dollar AS/barel. Harga ini sementara masih relatif stabil hingga saat ini.
Selain minyak, perdagangan yang lebih luas juga mengalami gejolak apabila konflik berkepanjangan.
Perusahaan pelayaran global utama akan mengubah rute kapal, menyewa tonase siaga, dan menunda operasi ke Teluk.
Perubahan logistik ini berisiko meningkatkan biaya dan memperpanjang waktu pengiriman, terutama berdampak pada ekonomi, seperti India, China, dan Eropa, yang sangat bergantung pada ekspor energi Teluk.
Sektor lain lagi, seperti pertanian, pulp, dan kertas, juga merasakan dampaknya karena keterlambatan pengiriman memicu biaya tersembunyi.
Secara keseluruhan, perang ini memperlihatkan sensitivitas ekstrem perdagangan global terhadap konflik di Teluk dan menggarisbawahi pentingnya Hormuz sebagai jalur perdagangan global.
Perang Iran-Israel turut berdampak pada penerbangan internasional, termasuk berdampak pada sejumlah penerbangan dari dan menuju Indonesia.
Beberapa maskapai memutuskan untuk membatalkan jadwal terbang menuju Timur Tengah guna menghindari konflik.
Pembatalan penerbangan yang meluas dan pengalihan rute tersebut telah meningkatkan biaya operasional maskapai sehingga rentan merugikan kinerja bisnis.
Namun, seiring meredanya ketegangan Israel-Iran, sejumlah penerbangan ke Timur Tengah berangsur dibuka.
Harapannya, konflik tak lagi meningkat sehingga kedamaian dan stabilitas kawasan tercipta. (*)
Baca juga: Khamenei Akhirnya Muncul, Klaim Iran Menang Lawan Israel dan Tampar Amerika Serikat
Iran tak percaya Gencatan Senjata ala Israel: Serangan Terjadi selama Negosiasi |
![]() |
---|
Israel Panik karena Ribuan Data Intelijen Elite Bocor, Peretas Terafiliasi Iran? |
![]() |
---|
Solusi Rusia terkait Nuklir Iran yang Dipersoalkan AS hingga IAEA: jadi Produk Komersial |
![]() |
---|
Diam-Diam Iran Barter Rudal Canggih Cina dengan Minyak usai Gencatan Senjata Lawan Israel |
![]() |
---|
935 Warga Iran Tewas akibat Serangan Israel, termasuk 140 Perempuan dan Anak-Anak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.