Berita Internasional

Antre Tepung Berujung Maut, 80 Warga Gaza Tewas Ditembak Pasukan Israel

Insiden memilukan kembali mengguncang Jalur Gaza. Sedikitnya 80 warga sipil dilaporkan tewas dalam serangan bersenjata.

Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
GENEARATED GEMINI AI
SERANGAN ISRAEL -Insiden memilukan kembali mengguncang Jalur Gaza. Sedikitnya 80 warga sipil dilaporkan tewas dalam serangan bersenjata. 

TRIBUNJAMBI.COM-Insiden memilukan kembali mengguncang Jalur Gaza. Sedikitnya 80 warga sipil dilaporkan tewas dalam serangan bersenjata.

Serangan itu terjadi di lokasi distribusi bantuan kemanusiaan, Selasa siang waktu setempat.

Para korban diketahui sedang mengantre untuk menerima bahan kebutuhan pokok, seperti tepung.

 Insiden ini terjadi di dua titik lokasi, yaitu Deir el-Balah dan Jalan Rashid di kawasan Nuseirat, yang dikenal sebagai salah satu zona distribusi utama logistik kemanusiaan.

Bantuan Berubah Jadi Bencana

Rekaman kesaksian dari lokasi menggambarkan situasi yang tragis.

Banyak korban yang ditemukan masih memegang kantong tepung di tangan mereka saat tubuh mereka tergeletak di tanah. 

Beberapa relawan di lokasi menuturkan pemandangan memilukan, termasuk tubuh anak-anak yang tergeletak tak bernyawa di sekitar truk pengangkut bantuan.

“Kami datang hanya untuk membawa pulang makanan, bukan untuk mati,” ungkap Ahmed, salah seorang penyintas yang berhasil melarikan diri dari lokasi kejadian.

Insiden ini memicu keprihatinan mendalam dari berbagai lembaga internasional.

 Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB menyampaikan kecaman terhadap meningkatnya kekerasan di sekitar titik-titik distribusi bantuan.

PBB menegaskan bahwa insiden semacam ini dapat dikategorikan sebagai kejahatan perang.

WHO dan UNICEF menyerukan agar zona distribusi bantuan dijamin keamanannya dan tidak dijadikan target konflik. “Perdamaian adalah obat terbaik,” tulis WHO dalam pernyataan resminya.

Uni Eropa, Inggris, dan Spanyol turut menyuarakan keprihatinan atas jatuhnya korban jiwa di antara warga sipil yang hanya berupaya bertahan hidup di tengah situasi darurat kemanusiaan.

Amnesty International menegaskan bahwa situasi ini mencerminkan penderitaan sistematis terhadap warga Gaza, yang kini disebut sebagai “zona kematian”.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved