Berita Internasional
Ketegangan Israel–Iran Merembet ke Amerika, Komunitas Iran Jadi Sasaran Penangkapan
Ketegangan yang meningkat antara Israel dan Iran rupanya tak hanya berdampak pada kawasan Timur Tengah.
Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
Sementara itu, Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) mengklaim bahwa tindakan penahanan tersebut merupakan bagian dari upaya identifikasi dan penangkapan terhadap individu yang berpotensi menjadi ancaman keamanan nasional.
Dari sebelas warga Iran yang ditahan, lima di antaranya dilaporkan memiliki rekam jejak kriminal, termasuk kepemilikan narkoba, senjata api, dan pencurian.
Salah satu yang menjadi perhatian adalah Ribvar Karimi, mantan penembak jitu militer Iran yang masuk ke AS melalui visa tunangan pada 2024 namun tidak menyesuaikan statusnya, sehingga dinyatakan dapat dideportasi.
Ketegangan ini juga mempengaruhi lembaga keamanan dalam negeri. FBI dilaporkan mengalihkan sejumlah personel dari tugas-tugas imigrasi untuk lebih fokus pada kontra-terorisme dan keamanan siber yang terkait Iran.
Kantor FBI di sejumlah kota besar seperti Chicago, Los Angeles, San Francisco, dan New York disebut membatalkan rotasi staf demi memperkuat pemantauan terhadap potensi serangan balasan dari Iran.
Langkah ini diambil setelah adanya peringatan dari pemerintah Iran yang menyatakan kemungkinan penggunaan sel-sel tidur di dalam AS sebagai respons atas serangan udara terhadap situs nuklir mereka.
Meski Presiden Donald Trump telah mengumumkan gencatan senjata antara Israel dan Iran yang mulai berlaku Selasa lalu, kecemasan belum mereda.
Pada hari sebelumnya, Iran diketahui menembakkan rudal ke pangkalan udara AS di Qatar, meskipun tidak menimbulkan korban jiwa.
Para pejabat AS masih mewaspadai kemungkinan balasan lain yang lebih tersembunyi, termasuk aksi sabotase atau kekerasan dari dalam negeri sendiri.
Dalam catatan sejarah, bukan kali ini saja Iran dikaitkan dengan aktivitas teror di Amerika. Pada tahun 2024, Departemen Kehakiman mengungkap adanya rencana pembunuhan terhadap mantan Presiden Trump yang diduga didalangi oleh Garda Revolusi Iran.
Gereja Spirito Santo alla Ferratella, Penyelenggara Tur ke Roma dan Pastor Perlu Simak Ini |
![]() |
---|
Orang Terkaya Singapura Goh Cheng Liang Meninggal, Nippon Paint dan Warisan Kebaikannya |
![]() |
---|
ART Asal Indonesia Ditangkap, Selundupkan Kokain Senilai Rp8,4 Miliar dari Afrika ke Makau |
![]() |
---|
Rencana Indonesia Rawat 2.000 Warga Dikaitkan dengan Pengosongan Gaza, Dukung Israel-AS? |
![]() |
---|
MANTAN Pemain Timnas Palestina Tewas Usai Diserang Israel saat Antri Bantuan di Gaza |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.