Berita Internasional

Ketegangan Israel–Iran Merembet ke Amerika, Komunitas Iran Jadi Sasaran Penangkapan

Ketegangan yang meningkat antara Israel dan Iran rupanya tak hanya berdampak pada kawasan Timur Tengah.

Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
Ist/ Kolase Tribun Jambi
PERANG - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu sepakata untuk melakukan gencatan senjata dengan Iran. 

Sementara itu, Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) mengklaim bahwa tindakan penahanan tersebut merupakan bagian dari upaya identifikasi dan penangkapan terhadap individu yang berpotensi menjadi ancaman keamanan nasional.

 

Dari sebelas warga Iran yang ditahan, lima di antaranya dilaporkan memiliki rekam jejak kriminal, termasuk kepemilikan narkoba, senjata api, dan pencurian.

 

 Salah satu yang menjadi perhatian adalah Ribvar Karimi, mantan penembak jitu militer Iran yang masuk ke AS melalui visa tunangan pada 2024 namun tidak menyesuaikan statusnya, sehingga dinyatakan dapat dideportasi.

Ketegangan ini juga mempengaruhi lembaga keamanan dalam negeri. FBI dilaporkan mengalihkan sejumlah personel dari tugas-tugas imigrasi untuk lebih fokus pada kontra-terorisme dan keamanan siber yang terkait Iran.

 

Kantor FBI di sejumlah kota besar seperti Chicago, Los Angeles, San Francisco, dan New York disebut membatalkan rotasi staf demi memperkuat pemantauan terhadap potensi serangan balasan dari Iran.

Langkah ini diambil setelah adanya peringatan dari pemerintah Iran yang menyatakan kemungkinan penggunaan sel-sel tidur di dalam AS sebagai respons atas serangan udara terhadap situs nuklir mereka.

Meski Presiden Donald Trump telah mengumumkan gencatan senjata antara Israel dan Iran yang mulai berlaku Selasa lalu, kecemasan belum mereda.

 Pada hari sebelumnya, Iran diketahui menembakkan rudal ke pangkalan udara AS di Qatar, meskipun tidak menimbulkan korban jiwa.

 

Para pejabat AS masih mewaspadai kemungkinan balasan lain yang lebih tersembunyi, termasuk aksi sabotase atau kekerasan dari dalam negeri sendiri.

Dalam catatan sejarah, bukan kali ini saja Iran dikaitkan dengan aktivitas teror di Amerika. Pada tahun 2024, Departemen Kehakiman mengungkap adanya rencana pembunuhan terhadap mantan Presiden Trump yang diduga didalangi oleh Garda Revolusi Iran.

 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved