Berita Viral

JOKOWI Disebut Derita Autoimun Agresif, Apa Itu dan Bagamana Penyebabnya? Simak Gejala Awalnya

Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi yang menjadi perhatian publik dinilai tengah menderita penyakit serius, yakni autoimun.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Kolase Tribun Jambi
Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi yang menjadi perhatian publik dinilai tengah menderita penyakit serius, yakni autoimun. Penilain itu disampaikan Aktivis sekaligus dokter bernama Dokter Tifauzia Tyassuma atau Dokter Tifa. 

-Rheumatoid arthritis

Rheumatoid arthritis dapat membuat penderitanya mengalami gejala berupa nyeri, kemerahan, dan bengkak di sendi, terutama sendi jari-jari tangan.

-Sindrom Guillain Barré

Penyakit ini menimbulkan gejala berupa lemah otot, kesemutan, lemas, dan gangguan keseimbangan, yang jika kondisinya makin parah bisa berkembang menjadi kelumpuhan.

-Vaskulitis

Vaskulitis dapat dikenali dengan gejala demam, berat badan menurun secara tiba-tiba, kelelahan, tidak nafsu makan, dan ruam kulit.

-Myositis

Myositis dapat ditandai dengan nyeri otot, kelemahan otot di seluruh tubuh,serta kesulitan beraktivitas, termasuk untuk bangun dari posisi duduk atau tidur dan bahkan menelan makanan.

Salah satu tipe myosistis, yaitu dermatomiositis, juga menyebabkan gejala ruam merah, sisik, dan benjolan pada kulit.

Sebelumnya, Dokter Tifa menyoroti tonjolan mencolok di bagian perut Jokowi diduga sebagai alat Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD), yang biasa digunakan pasien gagal ginjal untuk melakukan cuci darah mandiri. 

Ia menyebut kondisi itu konsisten dengan penyakit autoimun agresif.


“Ini sakit berat. Berat sekali,” ujar Dokter Tifa dalam unggahannya.

Baca juga: Cerita Muhadjir Effendy Doakan Kesembuhan Jokowi Ketika di Mekkah

Dokter Tifa menjelaskan bahwa penyakit autoimun agresif dapat menyebabkan kerusakan sistem kekebalan tubuh secara cepat. 

Beberapa indikasi yang ia temukan antara lain perubahan ekstrem pada kulit, kelelahan, serta penurunan berat badan dan massa otot secara drastis.

Ia menyebut penyakit seperti Lupus Nephritis, Rapid Progressive Glomerulonephritis (RPGN), dan Scleroderma Renal Crisis sebagai kemungkinan yang memicu kerusakan ginjal parah dalam waktu singkat.

Menurutnya, dalam kondisi seperti ini, penggunaan CAPD bahkan dianggap sudah tidak memadai. 

Ia pun menyarankan agar Jokowi dirujuk ke rumah sakit terbaik, termasuk ke luar negeri jika dibutuhkan.

“Apakah negara masih memfasilitasi mantan presiden untuk mendapatkan perawatan terbaik?” ujarnya.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Lahan Kurang Luas, Pembangunan Sekolah Rakyat di Batang Hari Jambi Belum Bisa Dimulai

Baca juga: ANAK yang Aniaya Ibunya Diciduk Polisi, Meilanie Ogah Cabut Laporan: Nggak Sanggup, Keterlaluan

Baca juga: Kode Redeem FF Free Fire Hari Ini Selasa 24 Juni 2025, Ada Diamond dan Skin di reward.ff.garena.com

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved