Berita Politik

2 Penyebab Jokowi Tak Maju Jadi Ketum PSI, Pengamat Singgung Cek Ombak dan Loyalitas

Joko Widodo atau Jokowi terus menjadi sorotan. Termasuk tidak jadinya maju menjadi calon Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia atau PSI.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Kompas.com/ Tribunnews/ Kolase Tribun Jambi
BATAL: Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep saat menghadiri Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi) di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (7/10/2023) lalu. Jokowi yang saat itu menjabat presiden RI menghadiri acara ini. Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi terus menjadi sorotan. Termasuk tidak jadinya maju menjadi calon Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia atau PSI. 

TRIBUNJAMBI.COM - Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi terus menjadi sorotan. Termasuk tidak jadinya maju menjadi calon Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia atau PSI.

Batalnya dia mencalonkan itu disampaikan sang anak yang juga menjadi ketua partai berlambang mawar tersebut, Kaesang Pangarep.

Sorotan lainnya terhadap ayah Wapres Gibran Rakabuming Raka berlakangan yakni terkait kondisi kulit.

Rupanya, perubahan kulit yang dialami Jokowi diungkapkan sang Ajudan karena penyakit alergi yang menyebabkan peradangan.

Aktivis yang juga seorang dokter bernama Dokter Tifa juga menyoroti adanya tonjoloan yang ada di balik Jokowi.

Dia menyebutkan hal itu merupakan alat kesehatan dan Jokowi tengah mengalami penyakit serius.

Sementara itu kabar yang sebelumnya menyebutkan Presiden RI dua periode itu akan mencalonkan diri sebagai ketua umum batal.

Kabar tersebut disampaikan Ketua Umum PSI yang juga putra sulungnya, Kaesang Pangarep.

Baca juga: TONJOLAN di Perut Jokowi Jadi Sorotan, Dokter Tifa Ungkap Analisisnya: Alat Kesehatan CAPD, Apa Itu?

Baca juga: KKB Papua Diniliai Biadab, Serang dan Tewaskan 3 Warga Spil, Satgas Cartenz Tak akan Tinggal Diam

Baca juga: PERINGATAN Iran ke Tentara Amerika Serikat: Setiap Negara Gunakan Pasukan Donald Trum Jadi Target

Terkait itu, Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga memberikan dua alasan penyebab batalnya maju Jokowi tersebut.

"Pertama, Jokowi ingin maju menjadi Ketum PSI tampaknya hanya cek ombak. Jokowi ingin tahu seberapa besar para kader PSI masih mendukung dirinya," kata Jamiluddin saat dimintai tanggapannya, Senin (23/6/2025).

Hal itu perlu diketahui Jokowi karena selama dirinya menjadi presiden, PSI menjadi pendukung utamanya. 

Dengan cek ombak tersebut, Jokowi akhirnya mengetahui dukungan PSI terhadapnya masih besar meskipun sudah tidak menjadi presiden lagi.

"Jadi sejak awal Jokowi tampaknya memang tak ingin menjadi ketum PSI. Jokowi masih belum mau masuk partai, termasuk jadi petinggi partai," kata dia.

Kemungkinan kedua, Jokowi kata dia, sejak awal memang tetap menginginkan anaknya Kaesang Pangarep kembali menjadi Ketum PSI

Terhadap kemungkinan tersebut, Jokowi menurut Jamiluddin meyakini Kaesang akan menang bila maju kembali menjadi Ketum PSI

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved