Anggota DPRD Jambi Rebutan Anak

Anggota DPRD Jambi Rebutan Anak, Awalnya Cinta kini Suami Laporkan Istri dan Istri Laporkan Suami

Kasus bermula pada Januari 2025 lalu, seusai keributan di rumah orang tua Winda di kawasan Perumahan Aur Duri, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi. 

Penulis: tribunjambi | Editor: asto s
Kolase Istimewa/Tribun Jambi
BEREBUT ANAK - Anggota DPRD Provinsi Jambi Rendra Ramadhan Usman dan istrinya Winda Irzalina Pratiwi berkonflik karena berebut anak. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Perebutan anak antara Anggota DPRD Provinsi Jambi, Rendra Ramadhan Usman, kontra istrinya, Winda Irzalina Pratiwi (33), semakin memanas.

Kasus bermula pada Januari 2025 lalu, seusai keributan di rumah orang tua Winda di kawasan Perumahan Aur Duri, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi. 

Ketika itu, Rendra yang datang untuk menemui anaknya, bersitegang dengan Winda dan keluarga. 

Peristiwa rebutan anak itu sempat viral di media sosial.

Pascaperistiwa itu, keduanya saling melapor ke polisi. 

Rendra melaporkan Winda ke Polresta Jambi atas dugaan pengeroyokan. 

Dan sebeliknya, Winda melaporkan Rendra ke Polda Jambi terkait dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Akhir Juni ini, Winda bersama kedua orang tuanya ditetapkan jadi tersangka oleh Penyidik Satreskrim Polresta Jambi.

Winda (33) istri Anggota DPRD Provinsi Jambi Rendra Ramadhan Usman.
Winda (33) istri Anggota DPRD Provinsi Jambi Rendra Ramadhan Usman. (Tribunjambi.com/Rifani Halim)

Sementara, kasus yang dilaporkan ke Polda Jambi masih pengumpulan keterangan.

Kasi Humas Polresta Jambi, Ipda Deddy, mengungkapkan bahwa penyidik telah menetapkan tiga orang sebagai tersangka kasus pengeroyokan yang dilaporkan Rendra.

"Update-nya, penyidik sudah menetapkan terlapor W dan kedua orang tuanya sebagai tersangka tindak pidana pengeroyokan. Namun, belum dilakukan penahanan," ujar Deddy saat dikonfirmasi, Selasa (24/6/2025).

Sementara itu, laporan Winda terhadap Rendra di Polda Jambi terkait dugaan KDRT belum penetapan tersangka.

Terkait laporan Winda ke Polda Jambi, Rendra telah dipanggil dan diperiksa Penyidik Polda Jambi pada Senin (23/6/2025).

Seusai pemeriksaan, Rendra memberikan keterangan kepada awak media.

Baca juga: Polisi Tentara Bersenjata Kepung Dusun Petekun, Penggerebakan Tambang Emas Ilegal Merangin Jambi

Dia menyayangkan situasi yang dialaminya saat hanya berniat bertemu dengan anaknya.

"Saya diperiksa terkait KDRT, padahal saya tidak ngapa-ngapain. Saat itu saya cuma meluk anak, saya yang dikeroyok, saya yang digebukin. Tapi kok malah dibalik. Saya berharap proses ini berjalan sebagaimana mestinya,” ungkapnya.

Dua Versi

Penasihat hukum Rendra Ramadhan Usman, Rita, berharap kasus tersebut bisa dilihat secara jernih dan tak mengorbankan hak seorang ayah terhadap anaknya.

“Karena ayah memiliki hak yang sama. Kami berharap kedua orang tua ini bersikap dewasa dan mengesampingkan ego demi kebaikan anak," ujar Rita.

Rita mengungkapkan akar dari konflik versi pihak Rendra. 

Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jambi dari Fraksi Partai PKS Mohd Rendra Ramadhan Usman
Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jambi dari Fraksi Partai PKS Mohd Rendra Ramadhan Usman (Tribunjambi.com/Hasbi Sabirin)

Bermula dari kerinduan Rendra yang sudah dua bulan tidak bertemu anaknya. 

Kala itu, Rendra sempat berencana berangkat umrah. Sebelum itu, dia ingin menghabiskan waktu sejenak bersama sang buah hati.

“Awalnya karena Rendra yang sudah dua bulan tidak ketemu anaknya. Sebelum berangkat umrah, dia ingin bermain dulu dengan anaknya. Tapi malah terjadi hal seperti ini,” kata Rita. 

Keterangan dari WInda

Sementara keterangan dari Winda yang diwawancarai Tribun Jambi pada Januari lalu, peristiwa terjadi pada Kamis (9/1/2025) pukul 15.00 WIB.

Awalnya, kata Winda, sebelumnya ada seorang perempuan datang unutk belanja jilbab ke toko ibunya.

Tak lama setelah pintu dibuka, ada empat laki-laki mondar-mandir menunggu di depan toko.

Orang tua Winda lalu bertanya keperluannya. Kemudian mereka menjawab hendak mengantarkan oleh-oleh untuk anak Winda.

Tak berselang lama, Rendra mendadak masuk ke rumah hingga ke kamar Winda, pakai sepatu, bersama seorang rekannya.

"Itu saya kenal temannya Bang Salam. Jadi saya kaget, pas masih pegang telepon, dia langsung gendong anaknya dan dibawa ke luar. Terus saya langsung nyusulin, kirain masih dibawa ke ruang tamu mau duduk, ternyata ada mobil putih Inova Reborn, sudah dibuka," ujarnya.

Menurut Winda, Rendra datang bersama rekannya laki-laki berbadan besar 7-8 orang menggunakan dua mobil. 

Winda yang sempat melihat mobil dalam keadaan terbuka, punya dugaan bahwa anaknya akan dibawa Rendra pergi.

Saat rendra membawa pergi anak, Winda memegang kaki anaknya. Rekan Rendra sibuk menghalangi.

"Anaknya pas lagi di gendongan, bilang enggak mau, enggak mau. Anaknya sudah trauma juga, habis itu main tarik-tarikan gitu, terus saya teriak jadi dibantu sama warga," katanya.

Winda membantah, bersama orang tuanya, melalukan penganiayaan terhadap Rendra seperti yang tertuang dalam keterangan Rendra dalam laporan polisi di Polresta Jambi.

"Itu tidak benar, kalau sebenarnya yang saya ceritakan tadi. Dia datang bukannya baik-baik, ramai-ramai bawa orang yang tidak dikenal," tutur Winda. 

Winda juga membantah telah menolak memberikan waktu anaknya untuk bertemu dengan Rendra.

Akibat tarik-menarik memperebutkan anak, tangan winda luka akibat gigitan dan lebam, bahkan kakinya terinjak-injak.

"Tangan saya ini digigit sama dia, sebagai perempuan ngelawan laki-laki kegitu gimana melawannya ya kan. Jadi dia gigit, saya gigit lagi juga. Dia juga sempat dorong saat saya gendong anak, sempat ketekan perutnya dan habis kejadian itu sempat kontraksi jadi kita sempat ke IGD visum, terus anaknya juga memar-memar karena kan ditarik sama orangnya dia," paparnya.

Winda juga mengaku ibu dan bapaknya juga mengalami lebam akibat tarik-menarik saat terjadi cekcok.

Buntut kejadian itu, Winda mengaku anaknya mengalami trauma ketika bertemu orang. 

Ia menambahkan persoalan itu merupakan ketiga kalinya anaknya menyaksikan cekcok dan ribut-ribut dalam keluarga.

Pihak keluarga Winda pun melaporkan persoalan itu ke Polda Jambi dengan dugaan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan dugaan pengeroyokan.

"Kalau pihak kita juga sudah melapor, karena ya kita takut kejadian lagi, kalau kejadian lagi kasihan sama anaknya," kata dia. 

Sang Kakak Sedih dan Khawatir

Reza, kakak dari Winda Irzalina Pratiwi, mengkhawatirkan kondisi keluarganya pascakeributan Januari lalu hingga menyeret orang tua mereka ke jalur hukum. 

Pada Selasa (24/6/2025), Tribun Jambi mendatangi rumah Winda dan orang tuanya di kawasan Perumnas Aur Duri, Kota Jambi. Hanya ada Reza. Sementara Winda sedang di rumah sakit.

Kepada Tribun, Reza menilai situasi saat ini situasinya yang dialami keluarganya sudah tidak sehat, penuh tekanan.

Keluarganya semakin berhati-hati terhadap orang asing yang datang ke rumah dan berperilaku mencurigakan. 

"Ada yang datang seperti preman. Ada juga yang pura-pura beli jilbab, tapi dari gerak-geriknya kelihatan aneh, seperti gugup dan waswas. Jadi kita juga ikut curiga dan khawatir," ujarnya.

Cara Licik Rendra Anggota DPRD Jambi Nyaris Ambil Anak di Rumah Windah: Anaknya Sudah Trauma
Rendra dan Winda (ist)

Tribun Jambi mendatangi rumah Winda, suasana lingkungan sepi. 

Saat itu, Reza terlihat keluar sebentar. Tribun mencoba membincanginya, namun dia enggan berbicara panjang. 

Winda dan orang tuanya sempat terlihat turun dari mobi, dial baru pulang dari rumah sakit.

"Tadi baru dari rumah sakit, Winda masih pemulihan habis melahirkan," ujar Reza singkat.

Reza juga menyoroti pemberitaan yang menurutnya tidak seimbang. Dia mempertanyakan logika narasi yang dibangun oleh pihak Rendra. Dia bilang, saat peristiwa Januari lalu, Rendra yang datang ke rumah 
Winda dengan beberapa laki-laki berbadan besar, tapi justru mengklaim dirinya dikeroyok. Dan kini malah mertuanya yang ditetapkan sebagai tersangka.

“Main logika saja. Dia yang datang, dia yang bilang dikroyok. Kok bisa malah keluarga kami yang jadi tersangka? Ini seperti playing victim,” ujar Reza dengan nada kecewa.

Meski tidak memberikan banyak komentar kepada media, Reza terlihat emosional dan cemas. (rifani halim/khusnul khotimah)

Baca juga: Dua Tembakan Meletus saat Pelaku Rajapati Berantai yang Habisi Satu Keluarga Ditangkap

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved