Pembunuhan di Rumah Kos Jambi

Berita Jambi: Empat Tahun Dua Pria Menjalin Asmara sebelum Tegukan Racun Merenggut Nyawa

Setelah melakukan pembunuhan berencana terhadap RH (23), Anggi Febri Yandi (21) kini mendekam di ruang tahanan Polsek Jelutung, Kota Jambi.

|
Penulis: tribunjambi | Editor: Mareza Sutan AJ
istimewa
PEMERIKSAAN - Polisi saat melakukan pemeriksaan terhadap tersangka kasus pembunuhan di kamar indekos di Mapolsek Jelutung, Selasa (18/6). 

Hubungan Sesama Jenis dan Tekanan Sosial

Menurut Dessy, pasangan sesama jenis sering kali hidup dalam tekanan sosial yang tinggi, bahkan di lingkungan yang tampak terbuka.

Tekanan tersebut dapat memicu konflik internal maupun ketegangan dalam hubungan.

"Internalisasi stigma (internalized homophobia) membuat seseorang merasa bersalah atas orientasi seksualnya. Sering kali hubungan disembunyikan, sehingga ketika ada masalah, mereka tidak tahu harus ke mana mencari bantuan," paparnya.

Rasa tidak aman, takut ketahuan, atau merasa tidak cukup "diterima" juga memperbesar intensitas kecemburuan dalam relasi yang tidak sehat.

"Jika emosi negatif ini tidak diolah dengan sehat, hubungan bisa berubah menjadi toksik, bahkan berujung pada kekerasan," imbuhnya.

Dampak Psikologis bagi Keluarga Korban

Dessy menegaskan bahwa kasus kekerasan dalam hubungan, apa pun orientasi seksualnya, menyisakan luka psikologis mendalam bagi keluarga korban.

"Kehilangan mendadak dan disertai kekerasan bisa menimbulkan trauma yang kompleks. Rasa bersalah, stigma, dan tekanan sosial sering kali memperberat beban keluarga," jelasnya.

Ia juga mengkritisi narasi media dan publik yang cenderung sensasional, yang justru memperdalam luka psikologis keluarga korban.

Rekomendasi Pemulihan Psikologis dan Sosial

Untuk keluarga korban, Dessy merekomendasikan:

- Akses ke layanan psikologis profesional, termasuk terapi trauma;
- Edukasi terkait orientasi seksual secara ilmiah agar keluarga tidak menyalahkan diri atau korban;
- Keterlibatan dalam support group untuk menghindari isolasi emosional.

Sementara untuk pelaku, jika masih hidup:

- Evaluasi kejiwaan menyeluruh;
- Terapi pengelolaan emosi dan impuls;
- Psikoedukasi tentang relasi sehat dan cinta non-posesif.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved