Berita Nasional
FAKTA Pernyataan Fadli Zon Tak Ada Kasus Pemerkosaan Massal Mei 1998: Ini Hasil TGPF
Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang membuat pernyataan tidak adanya kasus pemerkosaan massal pada Mei 1998 menuai pro kotra
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Dalam laporan tersebut juga dilampirkan Pernyataan Presiden ke-3 RI B. J. Habibie, ditandatangani di Jakarta, 15 Juli 1998.
Baca juga: 100 Sejarawan Tulis Ulang Sejarah Indonesia, Fadli Zon: Dirilis Saat HUT ke-80 RI
Habibie selaku Presiden RI saat itu mengakui adanya kekerasan terhadap perempuan yang terjadi khususnya sekitar Mei 1998.
"Setelah saya mendengar laporan dari ibu-ibu tokoh Masyarakat Anti Kekerasan terhadap perempuan, dengan bukti-bukti yang nyata dan otentik, mengenai kekerasan terhadap perempuan dalam bentuk apa pun juga di bumi Indonesia pada umumnya dan khususnya yang terjadi pada pertengahan bulan Mei 1998, menyatakan penyesalan yang mendalam terhadap terjadinya kekerasan tersebut yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia," ujar Habibie saat itu.
Selanjutnya Habibie menyatakan, pemerintah Indonesia akan proaktif memberikan perlindungan dan keamanan kepada seluruh lapiran masyarakat untuk menghindari terulangnya kembali kejadian yang sangat tidak manusiawi tersebut dalam sejarah bangsa Indonesia.
Habibie juga mengajak kerja sama dengan seluruh lapisan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan melaporkan jika melihat ada kecenderungan ke arah kekerasan terhadap perempuan dalam bentuk apa pun, di mana pun.
"Oleh karena itu, saya atas nama pemerintah dan seluruh bangsa Indonesia, mengutuk berbagai aksi kekerasan pada peristiwa kerusuhan di berbagai tempat secara bersamaan, termasuk kekerasan terhadap perempuan," pungkasnya.
Adapun pernyataan Fadli Zon itu disampaikan dalam wawancara bersama IDN Times.
Dia mengeklaim peristiwa pemerkosaan massal tahun 1998 tidak ada buktinya.
Menurut dia, peristiwa itu hanya berdasarkan rumor yang beredar dan tidak pernah ada bukti pemerkosaan massal pada peristiwa Mei 1998.
"Nah, ada perkosaan massal. Betul enggak ada perkosaan massal? Kata siapa itu? Itu enggak pernah ada proof-nya (bukti). Itu adalah cerita. Kalau ada, tunjukkan. Ada enggak di dalam buku sejarah itu? Enggak pernah ada," ucap Fadli Zon dalam program Real Talk with Uni Lubis, Senin (8/6/2025).
Fadli mengaku pernah membantah keterangan tim pencari fakta yang pernah memberikan keterangan ada pemerkosaan massal pada peristiwa Mei 98.
Baca juga: TAMPANG Sosok dalam Mobil Putih yang Diduga Sebabkan Pria Terlempar Pergoki Pacar Selingkuh Viral
"Saya sendiri pernah membantah itu dan mereka tidak bisa buktikan. Maksud saya adalah, sejarah yang kita buat ini adalah sejarah yang bisa mempersatukan bangsa dan tone-nya harus begitu," ujar Fadli Zon.
Diketahui, saat ini pemerintah tengah menggodok penulisan ulang sejarah oleh Kementerian Kebudayaan.
Fadli menyebutkan, penulisan ulang sejarah Indonesia itu akan mengedepankan pendekatan positif ketimbang mencari kesalahan pihak-pihak tertentu dalam sejumlah peristiwa sejarah.
"Tone kita adalah tone yang lebih positif. Karena kalau mau mencari-cari kesalahan, mudah. Pasti ada saja kesalahan dari setiap zaman, setiap masa," kata Fadli aat ditemui di Cibubur, Depok, Jawa Barat, Minggu (1/6/2025).
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: 1.650 RT di Kota Jambi Kompak Gotong Royong Serentak
Baca juga: 13 Paket Sabu Diamankan, Polisi Bekuk Pengedar Sabu di Rimbo Bujang Jambi
Baca juga: 3 Pria Diciduk di Bungo Jambi, Diduga Edarkan Narkoba 2,7 Gram
Baca juga: KLAIM Fadli Zon Tak Ada Kasus Pemerkosaan Massal Mei 1998 Berbuntut Panjang: Dituntut Minta Maaf
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.