Polemik di Papua
TPNPB-OPM Serukan Perlawanan Massal di Papua: Jakarta Tak Tertarik pada Rakyat, tapi Sumber Alamnya!
TPNPB-OPM secara terang-terangan menyerukan kepada seluruh masyarakat Papua untuk bangkit dan melawan pemerintah Indonesia.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TPNPB-OPM Serukan Perlawanan Massal di Papua: Jakarta Tak Tertarik pada Rakyat, tapi Sumber Alamnya!
TRIBUNJAMBI.COM - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM secara terang-terangan menyerukan kepada seluruh masyarakat Papua untuk bangkit dan melawan pemerintah Indonesia.
Seruan tersebut disampaikan dalam siaran pers yang dirilis Markas Komando Nasional (KOMNAS) TPNPB pada Sabtu (7/6/2025).
Kelompok ini menuduh Jakarta hanya mengincar sumber daya alam di Papua, bukan kesejahteraan rakyatnya.
Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, menegaskan kehadiran Indonesia di Tanah Papua adalah ilegal.
Dia mengklaim kolonialisme Indonesia telah menyebabkan kematian rakyat Papua dan pencurian sumber daya alam untuk kepentingan Jakarta.
Serta para imperialis asing dan kapitalis yang didukung oleh pemerintah, termasuk Presiden Prabowo Subianto dan para menteri.
Warisan Ucapan Ali Moertopo: Ramalan yang Jadi Kenyataan?
TPNPB-OPM menyoroti ucapan seorang jenderal TNI era Orde Baru, Ali Moertopo, yang disebut pernah mengatakan, "JAKARTA TIDAK TERTARIK PADA RAKYAT PAPUA TAPI PADA SUMBER ALAMINYA."
TPNPB yang disebut juga KKB Papua itu mengklaim ramalan ini telah menjadi kenyataan sejak tahun 1967.
Baca juga: TNI Buru KKB Papua Penembak 2 Pekerja Bangunan di Jayawijaya, Diduga Anggota Agianus Kogoya
Baca juga: TANGIS Palsu Wadison Pasaribu Bunuh Istri Demi Nikahi Wanita Lain: Rekayasa Kematian, Lihai Menangis
Baca juga: KRONOLOGI Truk Arang dari Jambi Terguling di Boyolali Ikuti Google Maps: Overload Jadi Biang Kerok
Khususnya melalui kontrak kerja PT Freeport di Tembagapura antara Amerika dan Indonesia.
Menurut TPNPB-OPM, kontrak tersebut, yang disebut tanpa melibatkan orang Papua, telah memungkinkan pencurian emas, tembaga, dan sumber daya alam Papua lainnya.
KKB Papua berpendapat ini dilakukan demi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia tanpa menghormati hak-hak masyarakat adat Papua.
Sehingga menyebabkan rakyat Papua tetap hidup dalam kemiskinan dan penderitaan.
KKB Papua juga memperingatkan masyarakat Papua untuk waspada terhadap semua perusahaan pertambangan, kelapa sawit, beras, dan Program Strategi Nasional yang tengah dijalankan Jakarta, termasuk penambangan nikel di Raja Ampat.
Mereka mengklaim tidak ada jaminan kehidupan, kesejahteraan, dan kemakmuran bagi rakyat Papua dari operasional perusahaan-perusahaan tersebut.
Oleh karena itu, rakyat Papua didesak untuk membela diri dan melawan kolonialisme Indonesia serta kapitalis asing dan imperialis yang didukung Jakarta.
Seruan Khusus untuk Anggota TNI-Polri Asli Papua
Dalam seruan yang cukup provokatif, TPNPB-OPM mengajak masyarakat Papua yang bekerja sebagai anggota TNI-Polri untuk segera bersatu dengan rakyat Papua.
Mereka mengklaim bahwa agenda Jakarta adalah "MENJADIKAN PRIBUMI PAPUA MENJADI anggota TNI-POLRI dan BUANG KE GARIS DEPAN AGAR DATANG MEMBUNUH DIRI," sebuah kutipan yang dikaitkan kembali dengan Ali Moertopo.
KKB Papua memperingatkan anggota TNI-Polri asal Papua bahwa di mata Jakarta, mereka dianggap "anjing yang dikurungan menjadi galak sehingga mereka berbalik membunuh rakyatnya sendiri di Papua."
Oleh karena itu, TPNPB-OPM mendesak mereka untuk sadar, bertobat, dan melawan Pemerintah Indonesia.
Baca juga: KABAR KECELAKAAN: Truk Angkut 7 Ton Arang dari Jambi Terguling di Boyolali Jateng Akibat Pecah Ban
Siap Bertanggung Jawab atas Pemberontakan
TPNPB menyatakan bahwa masyarakat Papua tidak lagi punya harapan hidup bersama Indonesia.
Sehingga inilah saatnya untuk bertempur dan memberontak.
Mereka menyerukan penghancuran semua perusahaan asing dan tambang emas di seluruh Tanah Papua demi masa depan anak dan cucu.
TPNPB-OPM menegaskan kesiapan mereka untuk bertanggung jawab atas pemberontakan yang dilakukan oleh masyarakat Papua.
Mereka berargumen bahwa ini adalah bentuk pertahanan diri dari ancaman kolonialisme Indonesia yang disebut datang ke Papua untuk menghilangkan etnis, budaya, bahasa, dan sumber daya alam Papua, sekaligus membunuh dan menghancurkan penduduk asli Papua sebagai pemilik tanah.
Siaran pers ini ditandatangani oleh Penanggung Jawab Nasional Komando Pusat Komando Nasional TPNPB-OPM, Jenderal Goliath Tabuni (Panglima TPNPB-OPM), Letnan Jenderal Melchizedek Awom (Wakil Komandan TPNPB-OPM), Mayor Jenderal Terianus Satto (Kepala Staf Umum TPNPB-OPM), dan Mayor Jenderal Lekagak Telenggen (Komandan Operasi Umum TPNPB-OPM).
Berikut isi lengkap siaran pers tersebut.
TPNPB Meminta Seluruh Masyarakat Papua Melawan Pemerintah Indonesia Atas Penindasan Yang Berlangsung
Press Release III of the KOMNAS TPNPB Headquarters Management as of Saturday, June 7, 2025
Silakan ikuti laporan di bawah ini!
Pengelola Markas KOMNAS TPNPB menyerukan kepada seluruh masyarakat Papua di tujuh wilayah adat untuk segera bersatu, bangkit dan melawan kolonialisme Indonesia di tanah Papua. Karena kehadiran Indonesia di tanah Papua secara ilegal telah membunuh rakyat Papua dan mencuri sumber daya alam Papua untuk kepentingan Jakarta dan kaum imperialis asing dan kapitalis yang didukung pemerintah Indonesia melalui Presiden Prabowo Subianto dan para menteri
Masyarakat Papua harus sadar bahwa Ali Moertopo, seorang jendral TNI pada masa Ordo Baru, pernah berkata "JAKARTA TIDAK TERTARIK PADA RAKYAT PAPUA TAPI PADA SUMBER ALAMINYA". dan ini telah terjadi sejak tahun 1967 melalui kontrak kerja PT Freeport di Tembagapura Papua antara Amerika dan Indonesia tanpa melibatkan orang Papua, sehingga melalui PT. Freeport Indonesia, Amerika dan Indonesia telah mencuri Emas, Coppers dan sumber daya alam Papua lainnya demi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia tanpa menghormati hak-hak masyarakat adat di Papua, sehingga orang Papua tetap hidup dalam kemiskinan dan penderitaan.
Masyarakat Papua juga harus waspada bahwa semua perusahaan pertambangan, kelapa sawit, beras dan Program Strategi Nasional yang sedang dikerjakan oleh Jakarta untuk pertambangan nikel di Raja Ampat Papua dan semua saham milik negara Indonesia yang beroperasi di tanah Papua, tidak ada jaminan kehidupan, kesejahteraan dan kemakmuran bagi rakyat Papua. Sehingga rakyat Papua segera bangkit membela diri dan melawan kolonialisme Indonesia dan kapitalis asing dan imperialis yang didukung oleh Jakarta.
TPNPB juga mengajak masyarakat Papua yang bekerja sebagai TNI-POLRI untuk segera bersatu dengan rakyat Papua guna mempertahankan martabat rakyat Papua dari ancaman Imperialisme, Kapitalisme dan Kolonialisme Indonesia di tanah Papua. Agenda Jakarta yang saat ini sedang dilaksanakan adalah "MENJADIKAN PRIBUMI PAPUA MENJADI anggota TNI-POLRI dan BUANG KE GARIS DEPAN AGAR DATANG MEMBUNUH DIRI," ujar Ali Moertopo lagi. Jadi TPNPB sekali lagi mengajak masyarakat adat Papua yang bekerja sebagai TNI- Polri untuk waspada dan membela rakyat Papua. Karna di mata Jakarta kalian anjing yang di kurungan menjadi galak sehingga mereka berbalik membunuh rakyatnya sendiri di Papua. Jadi kamu harus sadar dan bertobat! Lawanmu adalah Pemerintah Indonesia.
Masyarakat papua tidak lagi punya harapan hidup bersama negara indonesia jadi inilah saatnya bertempur dan memberontak di tanah papua dan menghancurkan semua perusahaan asing dan tambang emas di seluruh tanah papua harus dihancurkan demi kita masa depan anak dan masa depan cucu. TPNPB siap bertanggung jawab atas pemberontakan yang dilakukan oleh masyarakat Papua, karena merupakan pertahanan diri dari ancaman kolonialisme Indonesia yang datang ke Papua untuk menghilangkan etnis, budaya, bahasa dan sumber daya alam Papua sekaligus membunuh dan menghancurkan penduduk asli Papua sebagai pemiliknya dari negara ini.
Demikian Siaran Pers III Tata Kelola Pusat KOMNAS TPNPB per Sabtu 7 Juni 2025 oleh Sebby Sambom Juru bicara TPNPB OPM.
Dan terima kasih atas kerjasama yang baik.
Penanggung Jawab Nasional Komando Pusat Komando Nasional TPNPB-OPM.
General Goliath Tabuni
Panglima TPNPB-OPM
Letnan Jenderal Melchizedek Awom
Wakil Komandan TPNPB-OPM
Mayor Jenderal Terianus Satto
Kepala Staf Umum TPNPB-OPM
Major General Lekagak Telenggen
Komandan Operasi Umum TPNPB-OPM
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: TANGIS Palsu Wadison Pasaribu Bunuh Istri Demi Nikahi Wanita Lain: Rekayasa Kematian, Lihai Menangis
Baca juga: Pemkab Tebo Jambi Tetapkan Siaga Darurat Karhutla Selama Tiga Bulan
Baca juga: KRONOLOGI Truk Arang dari Jambi Terguling di Boyolali Ikuti Google Maps: Overload Jadi Biang Kerok
Baca juga: SUMBER Harta Kekayaan Hercules, Ketum GRIB Jaya Miliki Mobil, Rumah Mewah Hingga Bisnis Kapal
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.