Pembobolan Rekening Bank Jambi
Panti Asuhan Baitul Husna Kerinci Setop Operasi, Rekening Bank Jambi Dibobol Rafina Salsabila
Yayasan Baitul Husna merupakan panti asuhan yang beralamat di Desa Sungai Pegeh, Kecamatan Siulak, Kabupaten Kerinci Jambi.
Penulis: FRENGKY WIDARTA | Editor: asto s
TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Setelah pembobolan rekening Bank Jambi Cabang Kerinci senilai Rp7,1 miliar, suasana di Panti Asuhan Yayasan Baitul Husna Kerinci terlihat sepi dan tidak ada aktivitas seperti biasanya, Rabu (4/6/2025)
Yayasan Baitul Husna merupakan satu di antara puluhan korban pembobolan rekening oleh Rafina Salsabila, analis kredit Bank Jambi Cabang Kerinci yang kini sudah dipecat.
Rafina yang saat ini ditetapkan tersangka oleh Polda Jambi, membobol 28 rekening milik guru PPPK, anggota DPRD Kerinci, eks Bupati Kerinci Adirozal, dan Yayasan Baituk Husna.
Yayasan Baitul Husna merupakan panti asuhan yang beralamat di Desa Sungai Pegeh, Kecamatan Siulak, Kabupaten Kerinci Jambi.
Saat Tribun Jambi mengunjungi lokasi panti asuhan itu, tampak pintu gerbang masuk yayasan terkunci.
Kondisi sepi. Pintu di setiap ruang gedung tertutup rapat.
Hanya terdengar suara aliran air di saluran irigasi yang mengaliri sawah warga di sekitar yayasan.
Seorang warga yang tinggal di dekat Yayasan Baitul Husna mengatakan, sebelum rekening dana Yayasan Baitul Husna dibobol oleh karyawati Bank Jambi berinisial Rafina Salsabila (26), yayasan masih beroperasi seperti biasa.
Yayasan Baitul Husna merupakan panti asuhan memiliki banyak anak-anak asuh.
Kini, dari luar tak terlihat aktivitas dari Panti Asuhan Yayasan Baitul Husna. Seakan tak berpenghuni.
Tribun Jambi mencoba menghubungi pemimpin dari yayasan itu.
Namun, kondisi pagar Yayasan Baitul Husna tertutup rapat.
Warga sekitar menuturkan bahwa pemilik yayasan merupakan mantan Bupati Kabupaten Kerinci Adirozal.
Kebetulan, kediamannya terletak tepat di samping bangunan Yayasan Baitul Husna.
Selanjutnya Tribun Jambi mengunjungi kediaman dari Adirozal.
Rumah itu terlihat sangat sepi.
Saat itu, tiba-tiba, dari pintu rumah itu keluar seorang perempuan paruh baya.
Dia menyapu lantai rumah.
Ada juga seorang ibu yang kondisinya sudah berumur.
Tribun Jambi mencoba untuk berkomunikasi dengan perempuan tersebut.
Perempuan itu menjelaskan bahwa pemilik dari yayasan, Ibu Husna memang tinggal di kediaman Adirozal dan yayasan itu merupakan milik Adirozal.
Namun, saat ini, ibu Husna sedang tidak berada di rumah.
"Ibu Husna sedang mengajar di sekolah," ungkapnya.
Tribun Jambi kemudian bertanya lagi, mengapa Yayasan Baitul Husna kondisinya sepi.
Perempuan itu enggan menjawab.
Kemudian, Tribun Jambi kembali bertanya dan mencoba untuk menghubungi ibu Husna selaku pimpinan yayasan via telepon seluler.
Namun, perempuan yang ada di rumah tersebut mengatakan bahwa nomor telepon seluler Ibu Husna sudah ganti nomor baru.
"Saya juga tidak tahu," kata perempuan tersebut.
Pasca pembobolan rekening Yayasan Baitul Husna oleh Rafina Salsabila, yang saat itu masih karyawati Bank Jambi, mengakibatkan operasional panti asuhan itu nyaris terhenti.
Warga sekitar berharap agar Yayasan Baitul Husna dapat beroperasi kembali sebagaimana mestinya.
Banyak anak-anak panti asuhan yang terkena dampaknya hilangnya dana panti asuhan tersebut. (tribun jambi/frengky widarta)
Baca juga: Kisah Rafina Bobol Bank Jambi Rp7,1 Miliar, Main Judi Online Seminggu Rp2 M, Sisa Rekening 80 Ribu
Baca juga: Wali Kota Jambi Maulana Jatuh ke Lubang 2 Meter hingga Mandi Lumpur, Tapi Masih Nekat Cek Proyek
Gelapkan Dana Rp7,1 Miliar, Mantan Karyawati Bank Jambi Cabang Kerinci Diserahkan ke Kejaksaan |
![]() |
---|
Update Pembobolan Rekening Bank Jambi Rp7,1 M, Polisi Tak Temukan Adanya Pencucian Uang, Berkas P19 |
![]() |
---|
CERITA Guru PPPK di Kerinci Rekeningnya Dibobol Rafina Eks Bank Jambi, Rp100 Juta Raib Seketika |
![]() |
---|
Mungkinkah Rafina Bobol Rekening Bank Jambi Rp7,1 M Sendiri? Ada Transaksi Nominal Besar |
![]() |
---|
Teganya Rafina Pinjaman Teman Sedesa juga Diembat, Kasus Pembobolan Rekening Bank Jambi Rp7,1 Miliar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.