Polemik di Papua

CCTV Rekam Tahanan Kabur Bawa Parang dan Sempat Tebas Sipir, Ada Napi KKB Papua, Ini Kata Dirjenpas

Sebanyak 19 narapidana termasukan napi KKB Papua yang melarikan diri dari Lapas Kelas IIB Nabire, Papua Tengah hingga kini masih dalam pengejaran. 

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist/ Kolase Tribun Jambi
BERI PENJELASAN: Brigjen Mashudi, Dirjenpas RI. Sebanyak 19 narapidana termasukan napi KKB Papua yang melarikan diri dari Lapas Kelas IIB Nabire, Papua Tengah hingga kini masih dalam pengejaran.  Dalam rekaman yang diduga CCTV itu tampak saat kabur tersebut mereka tampak membawa senjata tajam berupa parang dan balok kayu. 

CCTV Rekam Tahanan Kabur Bawa Parang dan Sempat Tebas Sipir, Ada Napi KKB Papua, Ini Kata Dirjenpas

TRIBUNJAMBI.COM - Sebanyak 19 narapidana termasukan napi KKB Papua yang melarikan diri dari Lapas Kelas IIB Nabire, Papua Tengah hingga kini masih dalam pengejaran. 

Dalam rekaman yang diduga CCTV itu tampak saat kabur tersebut mereka tampak membawa senjata tajam berupa parang dan balok kayu.

Bahkan mereka sempat melayarangkan benda tajam tersebut ke arah petugas Lapas hingga membuat beberapa sipir terluka.

Dilaporkan ada tiga sipir terluka akibat pembacokan yang dilakukan narapidana itu saat berusaha kabur.

Dua diantara korban pembacokan itu mengalami luka berat dan mendapat perawatan di RSUD Nabire.

Sementara satu sipir lainnya mengalami luka ringan.

Namun yang menjadi pertanyaan yakni asal usul dari parang yang dimiliki para narapidana tersebut.

Dirjenpas RI, Brigjen Mashudi mengatakan mengakui bahwa pihaknya belum mengetahui asal usul parang tersebut.

Baca juga: Bulan Lalu 3 Orang, Kemarin 11 Lagi Napi KKB Papua Kabur dari Lapas Nabire

Baca juga: Truk Batu Bara Kembali Buat Macet Jalan, Kini Mestong Muaro Jambi, Sopir: Dimakan Galo Jalan Pak Eh

Baca juga: Satgas Cartenz Perkuat Pengamanan di Yahukimo Pasca KKB Papua Serang Bripda Josua

Pihaknya pun hingga kini masih mendalami darimana asal para narapidana memiliki parang tersebut.

"Jadi masih didalami darimana parang itu datang," kata Mashudi di Nabire, Selasa (3/6/2025).

Keberadaan parang itu menurut Mashuda,mudah-mudahan bisa dapat diketahui secepatnya.

"Dalam waktu dekat kita akan sampaikan darimana parang itu berasal," tandasnya.

Menurut Mashudi, timsudah datang ke Lapas Kelas IIB Nabire untuk mengumpulkan informasi.

"Kami dibantu pihak keamanan untuk pengembangan lebih lanjut soal parang yang digunakan oleh para narapidana saat bacok petugas," pungkasnya.

11 dari 19 KKB Papua

Terungkap fakta mengejutkan di balik insiden 19 narapidana melarikan diri dari Lapas Kelas IIB Nabire, Papua Tengah, pada Senin (2/6/2025). 

Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz-2025 kini memfokuskan perburuan pada 11 narapidana.

Belasan tahanan itu ternyata merupakan anggota aktif Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua.

Mereka ditahan dari berbagai wilayah pegunungan Papua.

Informasi eksklusif yang dihimpun menyebutkan bahwa 11 napi yang terafiliasi KKB Papua ini berasal dari wilayah Puncak Jaya, Puncak, dan Paniai. 

Mereka kini menjadi target utama pengejaran besar-besaran yang melibatkan personel Satgas Cartenz.

Pelarian dramatis ini diwarnai aksi nekat Ardinus Kogoya, salah satu napi KKB Papua, yang menyerang petugas Lapas dengan parang panjang. 

Akibatnya, tiga petugas Lapas mengalami luka serius.

Baca juga: Penyebab Bos Toko di Bekasi DIbunuh Karyawan Sendiri Terungkap, Polisi Beberka Fakta

Kepala Satgas Operasi Damai Cartenz-2025, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, dengan nada tegas menyatakan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam. 

"Kami tidak akan mentolerir aksi kekerasan dan pelarian ini, terlebih jika melibatkan jaringan KKB. Tim kami bersama jajaran Polda Papua Tengah dan instansi terkait saat ini terus melakukan pengejaran secara intensif," ujarnya.

Tim gabungan Satgas Damai Cartenz kini bergerak cepat, memanfaatkan informasi awal mengenai kemungkinan keberadaan para napi.

Sejumlah lokasi strategis di Nabire, seperti Pasar Oyehe, Siriwini, dan Jalan Marthadinata. 

Fokus utama operasi ini adalah melumpuhkan jaringan KKB Papua yang dicurigai kuat merencanakan atau memfasilitasi pelarian para anggotanya.

Sementara itu, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz-2025, Kombes Pol Yusuf Sutejo, mengimbau masyarakat Nabire dan sekitarnya untuk tetap tenang namun meningkatkan kewaspadaan. 

"Jika melihat atau mengetahui informasi terkait keberadaan para napi, khususnya yang terafiliasi KKB, segera laporkan ke aparat terdekat atau hubungi call center Polri," tegasnya.

Baca juga: Comeback ke Layar Lebar setelah 16 Tahun Vakum, Oneng Anggota DPR RI Tampil di Film Agen +62

Berikut adalah daftar identitas 11 narapidana anggota KKB Papua yang kini menjadi buruan utama Satgas Cartenz:

KKB Papua Puncak Jaya: Yotenus Wonda, Alison Wonda, Tandangan Kogoya

KKB Papua Puncak: Alenus Tabuni, Junius Waker, Yantis Murib, Ardinus Kogoya, Pelinus Kogoya, Marenus Tabuni

KKB Papua Paniai: Anan Nawipa, Yakobus Nawipa

Satgas Ops Damai Cartenz memastikan akan terus memperketat pengamanan di seluruh wilayah Papua Tengah demi menjaga situasi tetap kondusif. 

Perburuan intensif terhadap seluruh 19 narapidana yang kabur masih terus berlangsung. 

Diduga, di antara 11 anggota KKB yang kabur ini terdapat sejumlah pentolan yang memiliki peran signifikan dalam kelompok tersebut.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Jadwal Salat Iduladha Pemerintah dan Muhammadiyah

Baca juga: Truk Batu Bara Kembali Buat Macet Jalan, Kini Mestong Muaro Jambi, Sopir: Dimakan Galo Jalan Pak Eh

Baca juga: Daftar 5 Nama Jemaah Haji Jambi yang Meninggal di Tanah Suci, Total ada 135 yang Meninggal

Baca juga: Gubernur Jambi Al Haris Harap APDESI Jadi Garda Terdepan Pembangunan Desa

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved