Berita Viral

Nyawa Jaksa Makin Terancam, Dua Sudah Jadi Korban Bacok, Burhanuddin Tunggu Penyelidikan Polisi

Di lokasi kejadian, tiba-tiba korban dipepet oleh dua orang mengendarai sepeda motor berlawanan. Salah satu pelaku kemudian mendekati korban dan

|
Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
ist
Keberadaan Jaksa kini mulai terancam di tanah air. Setidaknya sudah ada dua jaksa di beda daerah yang menjadi korban pembacokan orang tak dikenal (OTK). 

TRIBUNJAMBI.COM - Keberadaan Jaksa kini mulai terancam di tanah air.

Setidaknya sudah ada dua jaksa di beda daerah yang menjadi korban pembacokan orang tak dikenal (OTK).

Daerah tersebut diantara Deliserdang, Sumatra Utara dan yang terbaru di Depok, Jawa Barat.

Baru-baru ini Jaksa yang bertugas di Pusat Daskrimti Kejaksaan Agung (Kejagung) RI, Dymar Sasongko Kurniadi (44) dibacok OTK saat perjalanan pulang pada Sabtu (24/5/2025) pukul 02.30 WIB dini hari. 

Dymar Sasongko mengalami luka sayatan di bagian tangan. Pelaku pembacokan masih dalam pengejaran Polisi.

Korban  diserang pelaku saat hendak pulang ke rumahnya di kawasan Pengasinan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat.

Baca juga: KEJANGGALAN Nilai Jokowi Saat di UGM, 19 Mata Kuliah Anjlok, Roy Suryo Heran Kok Bisa Maju Skripsi

Baca juga: Jangan Fitnah Partai Kami! Habis Budi Arie Dilaporkan Anak Buah Megawati ke Bareskrim, PDIP Marah

Baca juga: Viral Video Presiden Prancis Emmanuel Macron Ditampar Istrinya di Vietnam

Awalnya korban baru selesai bekerja pada Jumat (23/5/2025) malam, pukul 21.00 WIB.

Karena hujan, korban sempat berteduh dan memutuskan untuk memesan dan meminum secangkir kopi.

Setelah hujan reda,  pukul 02.30 WIB korban melanjutkan perjalanan pulang menggunakan sepeda motor.

Di lokasi kejadian, tiba-tiba korban dipepet oleh dua orang mengendarai sepeda motor berlawanan.

Salah satu pelaku kemudian mendekati korban dan mengayunkan senjata tajam kearah pergelangan tangan korban. 

Sebelum membacok korban, pelaku sempat berteriak ‘sikaaaat’.

Setelah membacok tangan korban, kemudian pelaku kembali berteriak ‘mampus lu’.

Setelah itu para pelaku melarikan diri dan tidak diketahui ke arah mana.

Korban pun kemudian dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pengobatan.

Jaksa Dibacok (27/5/2025)
Jaksa yang bertugas di Pusat Daskrimti Kejaksaan Agung (Kejagung) RI, Dymar Sasongko Kurniadi (44) dibacok orang tak dikenal (OTK) saat perjalanan pulang pada Sabtu (24/5/2025) pukul 02.30 WIB dini hari.

Terus diawasi

Namun pada saat korban dibawa ke rumah sakit, dari jarak sekitar 1 KM dari rumahnya, terlihat dua orang mengawasi pergerakan mobil yang mengantar ke rumah sakit. 

Meski demikian, tidak diketahui maksud dan tujuan dua orang tersebut memantau pergerakan korban.

Akibat dari tindak pidana tersebut, korban menderita luka berat di pergelangan tangan kanan. 

Diagnosa medis, urat kelingking kanan korban putus dan tidak bisa lagi digerakkan.

Peristiwa tersebut sudah dilaporkan ke polisi pada Minggu (25/5/2025).

Kasat Reskrim Polres Metro Depok Kompol Bambang Prakoso membenarkan peristiwa penyerangan kepada Jaksa Kejagung tersebut.

Meski demikian, Bambang belum dapat menjelaskan kronologi kejadian karena korban masih dalam perawatan.

“Iya benar. Sudah ada laporan ke Polsek Bojongsari dan kemudian ditarik ke Polres Metro Depok. Laporannya Minggu,” kata Bambang ketika dikonfirmasi, Senin (26/5/2025).

Karena luka bacokan tersebut, korban menjalani perawatan di rumah sakit kawasan Serpong, Tangerang Selatan.

Saat ini, kondisi korban masih trauma atas peristiwa yang dialaminya.

“Korban belum bisa diminta keterangan, dirawat di RS di Serpong. Korban trauma. Lukanya di tangan, saraf kelingking putus dan tidak bisa gerak,” ungkapnya.

Untuk mengungkap kasus tersebut, pihak kepolisian masih terus mengumpulkan bukti dan saksi.

Jaksa Akan Dijaga di Luar Jam Kerja

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung (Kejagung) Harli Siregar membuka peluang pengamanan jaksa di luar jam kerja usai jaksa di Deliserdang, Sumatra Utara dan Depok, Jawa Barat dibacok orang tak dikenal.

Harli menyebut dua kasus pembacokan tersebut membuktikan ancaman yang dihadapi jaksa dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya.

Sehingga Harli menegaskan negara harus hadir memberikan perlindungan saat jaksa bertugas.

Adapun jaksa di Depok, Dymar Sasongko Kurniadi dan jaksa di Deliserdang, Jhon Wesli Sinaga diserang orang tak dikenal di luar jam tugas sehingga tidak dilindungi aparat saat kejadian.

"Apakah pengamanan itu bisa dilakukan di luar jam kerja? Bisa saja. Jika itu memang merupakan kebutuhan," kata Harli di kantor Kejagung, Jakarta, Senin (26/5/2025).

"Katakan kalau misalnya aparat jaksa melakukan penggeledahan atau penyitaan atau upaya penangkapan penahanan, nah itu bisa saja dilakukan (pengamanan) tidak pada jam kantor."

Lebih lanjut, sesuai ketentuan Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2025, Kejagung dapat meminta pengamanan kepada Polri ataupun TNI.

 Pihak kejaksaan juga disebut dapat bekerja sama dengan Badan Intelijen Negara (BIN) atau Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.

Harli Siregar pun mengecam aksi pembacokan terhadap jaksa yang belakangan terjadi di Deli Serdang dan Depok.

Harli menyebut terdapat saluran tersendiri jika masyarakat ingin memprotes proses hukum yang sedang berjalan.

"Saya kira ada saluran yang bisa digunakan untuk menjadi cerminan bagi kami melakukan introspeksi dan perbaikan. Tetapi jangan dengan cara-cara yang seperti ini," katanya.

Dijenguk Jaksa Agung

Jaksa Agung ST Burhanuddin menjenguk Jaksa Dymar Sasongko Kurniadi. Dia merupakan jaksa yang menjadi korban pembacokan di Depok.

"Ya, enggak sih, saya nanya kenapa dan di mana kejadiannya. Ya tentunya kita sebagai orang tua, ya yang ada anak buah, ada anggota kita yang sakit kita menjenguknya," kata Burhanuddin di Rumah Sakit Mitra Keluarga Serpong, Tangerang, Senin (26/5/2025).

Dymar mendapatkan luka serius atas sabetan benda tajam di tangan kanannya. Kejadian pembacokan terjadi saat dia pulang di malam hari.

Cerita Dymar langsung membuat Jaksa Agung memberikan perintah kepada bawahannya untuk berhati-hati saat pulang malam. Sebab, kriminalitas bisa menghantui kapan saja.

"Para jaksa yang lebih hati-hati lagi. Kita melakukan perjalanan malam, terutama yang kerjanya malam, teman-teman Jaksa hampir semua kerja sampai malam, pulang malam berhati-hati," ucap Burhanuddin.

Jaksa Agung memerintahkan ada tim piket menjaga Dymar selama di rumah sakit. Burhanuddin menyebut motif pembacokan masih dicari kepolisian.

"Masih pendalaman, tapi yang jelas, yang disangkut ke menahani perkara, karena dia adalah administratif," ujar Burhanuddin.

Dymar berterima kasih, dan merasa tidak sendiri saat mengalami kesusahan. Jaksa Agung menyebut kunjungan ini merupakan kewajibannya untuk menjenguk jajarannya.

Kejagung turut menyerahkan bantuan untuk Dymar. Tujuannya untuk meringankan beban dia selama masa pemulihan.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved