Polemik di Papua
55 Warga Yahukimo Meninggal Dunia Diserang Wabah Misterius
Sebanyak 55 warga dilaporkan meninggal dunia akibat wabah misterius yang menyerang enam distrik di wilayah tersebut.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Duka mendalam menyelimuti Kabupaten Yahukimo. Sebanyak 55 warga dilaporkan meninggal dunia akibat wabah misterius yang menyerang enam distrik di wilayah tersebut.
Ketua Komisi V DPR Papua Pegunungan, Ironi Kogoya, menyampaikan keprihatinan atas tragedi kemanusiaan yang disebutnya sudah masuk dalam kategori Kejadian Luar Biasa (KLB).
“Korban meninggal terdiri dari 35 orang dewasa dan 16 anak-anak. Sangat memprihatinkan karena hingga kini belum ada perhatian nyata dari pemerintah, baik dari provinsi dalam hal ini Dinas Kesehatan,” ujar Ironi dalam keterangan di Wamena, Jumat (23/5/2025).
Ironi menyoroti minimnya koordinasi dan lambatnya respons dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua Pegunungan.
Dia menyatakan Komisi V DPR akan segera memanggil dinas terkait untuk meminta penjelasan sekaligus mendesak langkah konkret.
“Kami akan segera memanggil dinas terkait. Ini bukan kejadian biasa. 51 nyawa melayang dalam waktu singkat, dan hingga hari ini belum ada kejelasan soal penanganannya. Ini sangat menyedihkan dan tidak bisa dibiarkan,” tegasnya.
Ironi menyebut lemahnya respons pemerintah seolah menunjukkan adanya pembiaran terhadap nyawa masyarakat Papua.
Menurutnya, satu nyawa warga Papua sangatlah berharga, apalagi jika sampai puluhan orang meninggal tanpa kejelasan penyebabnya.
Baca juga: KETAKUTAN! Bupati Puncak Papua Ungkap Ratusan Warga di 3 Distrik Mengungsi: Tanggap Darurat 14 Hari
Baca juga: Ibu Saya Dibakar di Depan Mata Saya Jeritan Anak Papua untuk Presiden Prabowo
“Kami mendesak Gubernur Papua Pegunungan segera menginstruksikan Dinas Kesehatan untuk turun langsung ke lokasi. Identifikasi penyakit, penyebab kematian, dan pastikan ketersediaan tenaga medis serta logistik kesehatan di lapangan,” desaknya.
Kondisi geografis Yahukimo yang hanya bisa dijangkau melalui transportasi udara disebut menjadi tantangan tersendiri.
Namun justru karena itu, menurut Ironi, respon cepat dari pemerintah sangat krusial demi mencegah korban jiwa bertambah.
“Ini bukan soal barang atau materi, ini soal nyawa manusia. Pemerintah harus hadir secepatnya sebelum korban bertambah. Satu nyawa orang Papua itu sangat berharga. Ini sudah 51 orang, kenapa dinas tidak bergerak?” tutupnya dengan nada kecewa.
Perkembangan Terkini:
Jumlah korban meninggal dunia akibat wabah misterius di Yahukimo kini bertambah menjadi 55 orang.
Data terbaru menyebutkan korban tersebar di enam distrik, termasuk Nipsan dan Talambo, dengan kejadian yang berlangsung sejak Maret hingga Mei 2025.
Ironi Kogoya kembali menegaskan bahwa ini merupakan tragedi kemanusiaan besar yang memerlukan perhatian serius dari seluruh pihak.
Baca juga: Sosok Elvis Tabuni, Bupati Puncak Papua Alumni Unimed Ungkap Warga Ketakutan, Ratusan Mengungsi
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.