Unjuk Rasa
'DPR Sedang Cari Win-win Solution, Jangan Ada Pihak Dirugikan' Kata Puan Jawab Tuntutan Driver Ojol
Ketua DPR RI Puan Maharani buka suara soal tuntutan pengemudi ojek oline atau ojol yang melakukan aksi di kompleks parlemen.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
'DPR Sedang Cari Win-win Solution, Jangan Sampai Ada Pihak Dirugikan' Kata Puan Jawab Tuntutan Driver Ojol
TRIBUNJAMBI.COM - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Puan Maharani buka suara soal tuntutan pengemudi ojek oline atau ojol yang melakukan aksi di kompleks parlemen.
Dia mengatakan Komisi V DPR RI tengah mencari win-win solution atau jalan tengah dari tuntutan tersebut.
Tuntutan pengemudi ojol tersebut menginginkan potongan tarif aplikasi tidak lebih dari 10 persen.
Jalan tengah yang dimaksud Puan Maharani tersebut agar nantinya tidak ada pihak yang dirugikan.
“Dari komisi yang ada di DPR kita sedang mencari win-win solution yang terbaik, bahwa bagaimana jangan sampai kemudian ada pihak yang dirugikan lah,” kata Puan Maharani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/5/2025).
Oleh karena itu, dia mengatakan, tidak hanya akan mengakomodir tuntutan dari pengemudi ojek online tetapi juga Kementerian Perhubungan.
“Kita tentu saja akan menindaklanjuti apa yang menjadi keinginan dari kedua belah pihak,” ucapnya.
“Jadi dari komisi V, dari komisi IX, bahkan komisi I juga menindaklanjuti hal tersebut. Jadi apa yang terbaik buat kedua belah pihak, kita akan menindaklanjuti sehingga ada win-win solution,” lanjutnya.
Baca juga: Driver Ojol di Jambi Tetap Narik Meski Ada Seruan Nonaktifkan Aplikasi
Baca juga: Demo Ojol Hari Ini, Titik Lokasi Isi Tuntutan dan Respons Gojek, Grab, Maxim, inDrive
Seperti diketahui, pengemudi ojol yang tergabung dalam Asosiasi Pengemudi Ojek Online Gabungan Aksi Roda Dua (GARDA) Indonesia berencana menggelar aksi besar-besaran hari ini di tiga titik di Jakarta.
Antara lain, Istana Merdeka, Gedung Kementerian Perhubungan, dan Gedung DPR/MPR RI.
Ketua Umum Garda Indonesia Raden Igun Wicaksono, salah satu tuntutan mereka adalah penurunan potongan biaya aplikasi.
Dia mengatakan pemotongan biaya oleh aplikator telah lama menimbulkan keresahan pengemudi ojol.
Dia menambahkan, aplikator diduga tidak mematuhi aturan pemerintah terkait potongan maksimal 20 persen.
“Kita meminta taati saja regulasi yang ada, tapi malah kami makin ditekan. Sekarang kami menuntut menjadi 10 persen,” ujar Igun.
Driver Ojol di Jambi Tetap Narik Meski Ada Seruan Nonaktifkan Aplikasi
Para driver ojek online (ojol) di Kota Jambi masih beraktivitas seperti biasa ditengah seruan aksi untuk me-nonaktitkan aplikasi pada Selasa (20/5/2025) ini.
Di jalan protokol Kota Jambi, sejumlah ojol masih terlihat mengantar dan menjemput penumpang seperti biasaya.
Tidak terlihat adanya aksi ataupun demo yang dilakukan ojol di Kota Jambi.
Deny salah satu driver ojol mengungkapkan bahwa seruan aksi tersebut sudah diketahuinya.
Baca juga: Sosok Bripda LO, Oknum Polisi Baru 5 Bulan Berdinas Jual Amunisi ke KKB Papua Sejak 2017
"Ada kami dapat pesan (informasi) soal itu," kata dia.
Namun ia mengatakan bahwa kebanyakan driver di Kota Jambi memilih untuk tidak me-nonaktifkan aplikasi.
"Kalau di Jambi ini tidak ada kantornya, jadi susah," ujar dia.
Untuk diketahui salah satu yang menjadi tuntutan para driver ojol ini yaitu soal pedoman perhitungan biaya jasa pengguna sepeda motor.
Dimana demo dan aksi me-nonaktifkan aplikasi ini sudah dilakukan secara serentak oleh driver ojol disejumlah kota di Indonesia.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Sosok Bripda LO, Oknum Polisi Baru 5 Bulan Berdinas Jual Amunisi ke KKB Papua Sejak 2017
Baca juga: INALILLAHI Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ibrahim Sjarief Sempat Sakit hingga Dilarikan ke RS
Baca juga: 53 Motor Tanpa Surat Diamankan Polsek Rimbo Bujang Jambi, Diduga Dibawa dari Pulau Jawa
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.