Waisak 2569 BE
Pesan Perdamaian Dunia dari Candi Muaro Jambi, Puja Bakti Umat Budha saat Waisak 2569 BE/2025
Sembilan biksu mendatangi umat Budha yang duduk di karpet dan hambal, lalu memercikkan air berkah ke arah kepala umat Budha.
Penulis: Yoso Muliawan | Editor: Mareza Sutan AJ
Berikutnya, Biksu Sangha yang terdiri dari lima orang mendekat ke altar dan memasuki Bhaktisala.
Kelimanya adalah Biksu Nyanamaitri Mahastavira (Sakyakirti), Biksu Vipulasilo Thera (JM), Biksu Phra Visidh Eamboriboon (MCOH), Biksu Sarayuth (Prachinasi), dan Biksu Nyanabandhu Stavira (Sakyakirti).
Mereka menyalakan lilin panca warna dan dupa. Lilin panca warna berukuran besar itu masing-masing berwarna oranye, putih, merah, kuning, dan biru.
Setelah penyalaan lilin panca warna dan dupa, Biksu Vipulasilo Thera memimpin pengucapan Syair Penghormatan, yaitu Namakara Gatha. Sang Biksu mengucapkan kalimat per kalimat, lalu seluruh umat Budha yang hadir mengikutinya dengan khusyuk.
Rangkaian Puja Bakti terus berlanjut. Kali ini, Biksu Vipulasilo Thera memimpin permohonan Pancasila Aradhana. Hingga Biksu Nyanabandhu Stavira menyampaikan pesan Waisak.
Dalam pesannya, Biksu Nyanabandhu Stavira mengajak umat Budha mengingat kembali hadirnya agama Budha pada 2.600 tahun lalu untuk menjawab persoalan social yang terjadi.
"Mengapa kita harus selalu mampu mengendalikan diri, mampu untuk mendapatkan kedalaman batin, hingga memunculkan kebijaksanaan, dan akan membawa kita pada keagungan, kedamaian. Tidak hanya kedamaian pada diri kita, kedamaian di sekitar kita, tapi juga kedamaian dunia," tutur Biksu Nyanabandhu Stavira.
Ia menjelaskan, sejak masa awal Nusantara, umat Budha berkontribusi besar dalam membangun toleransi, ilmu pengetahuan, dan budaya.
"Membangun bangsa yang beradab dan berbudaya, hingga kini Budha terus menjadi bagian dari bangsa Indonesia. Kita terkoneksi dengan leluhur untuk kemudian melanjutkan estafet kepada generasi bangsa," ucapnya.
Pesan Waisak berakhir. Rangkaian ibadah berlanjut dengan pemercikan air berkah.
Sembilan biksu mendatangi umat Budha yang duduk di karpet dan hambal, lalu memercikkan air berkah ke arah kepala umat Budha.
Rangkaian ibadah berakhir menjelang siang.
Dalam perayaan tersebut, hadir sejumlah pejabat lokal, di antaranya Kapolda Jambi Irjen Pol Krisno H Siregar, Bupati Muaro Jambi Bambang Bayu Suseno, dan Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah V Agus Widiatmoko.
Dari Jakarta, hadir Staf Khusus Menteri Kebudayaan Bidang Diplomasi Budaya dan Hubungan Internasional Annisa Rengganis serta Sekretaris Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Budaya Insan Abdirrohman. (TribunJambi.com/Yoso Muliawan)
Baca juga: Waisak 2569 BE di Jambi: Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan Mewujudkan Perdamaian Dunia
Baca juga: Waisak 2569 BE dan Candi Muaro Jambi, Percandian Buddha Terluas di Asia Tenggara
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.