Berita Viral
"Kang Dedi Mulyadi Tolong, Salah Ini di Jambi Ya" Curhat Netizen Viral Uang Perpisahan SD Rp680 Ribu
Curhat warganet soal pungutan liar perpisahan sekolah di Provinsi Jambi malah diarahkan ke Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Info berita viral.
TRIBUNJAMBI.COM - Jagat maya kembali riuh oleh keluhan orang tua murid. Ironisnya, curhat warganet soal pungutan liar perpisahan sekolah di Provinsi Jambi malah diarahkan ke Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
“Kang Dedi tolong kang Dedi, eh salah ini di Jambi yaa ????,” tulis akun @maiyosa.fernandes, menggambarkan betapa publik sudah terbiasa mengadu ke sosok Dedi setiap kali ada masalah pendidikan.
Pemicunya?
Sebuah video pengakuan seorang ibu wali murid dari salah satu SD negeri di Kabupaten Batanghari, Jambi, yang mendadak viral.
Dalam video itu, ia mengungkapkan bahwa anaknya dipungut biaya perpisahan dan study tour sebesar Rp680 ribu.
Tak main-main, rincian pungutan ini cukup merinci:
Rp80 ribu untuk selempang
Rp200 ribu untuk kenang-kenangan guru
Baca juga: Viral Pengakuan Wali Murid SD di Batanghari Jambi Dipungut Biaya Perpisahan Rp680 Ribu: Wajib
Baca juga: CEMERLANG! Kak Seto Puji Ide Dedi Mulyadi Anak Nakal Masuk Barak dan Skakmat Pelapor ke Komnas HAM
Rp400 ribu untuk biaya jalan-jalan ke Kota Jambi (Rp200 ribu untuk sang anak, dan Rp200 ribu untuk orang tua)
Hal yang membuat publik naik pitam, orang tua murid diwajibkan membayar biaya perjalanan, meski tak ikut berangkat.
“Ibu-nya harus pergi. Pergi nggak pergi, ongkos ibu itu harus bayar. Itu keterangan dari anak-anak dan kakak yang juga ngasih tahu saya,” ujar sang ibu dalam video tersebut yang ramai beredar di Instagram.
Keluhan ini menyulut gelombang reaksi netizen yang menyayangkan praktik seperti ini masih terjadi.
“Lagu lama, mencari seseran...” komentar akun @heryyanto_33368.
“Nggak cuma satu sekolah, semua sekolah di Provinsi Jambi harus dicek!” tulis @ininceennn.
“Harusnya tour itu optional, nggak boleh maksa karena ekonomi wali murid beda-beda ????,” timpal netizen lain.
Tidak hanya itu, muncul pula desakan agar wajah ibu dalam video diburamkan demi melindungi identitas keluarga, seperti yang disampaikan oleh akun @hafrino46.
Tagihan yang Menakutkan: Nilai dan Kelulusan Jadi Alat Tekanan
Dalam video yang sama, sang ibu juga menyingkap tekanan psikologis yang dialami anak-anak mereka.
Menurutnya, siswa-siswi kelas VI terus-menerus ditagih di dalam kelas.
Baca juga: KETAHUAN! Tiga Motor Dinas di Tebo Masih Dikuasai Pensiunan, Apa Tindakan Pemkab?
“Kata anak-anak, setiap hari ditagih kepala sekolah. Kalau tidak bayar, dibilang ‘nilai kamu di tangan ibu, kelulusan kamu juga di tangan ibu’,” ujar sang ibu dengan nada kecewa.
Ancaman semacam itu membuat anak-anak resah dan pulang sekolah dengan ketakutan.
Mereka mendesak orang tua agar segera melunasi biaya perpisahan demi ‘keselamatan’ nilai akademik mereka.
“Berarti dia takut, seolah-olah dia diancam,” tutur sang ibu lirih.
Netizen: “Viralll Bentar Lagi Jambi Lagi!”
Netizen lainnya bahkan mulai menyindir keras sistem yang dinilai terlalu komersial dalam dunia pendidikan dasar.
“Viralll bentar lagi Jambi lagi ????,” komentar akun @mommy_halu.
“Kapan-kapan main ke Sumatera bang Ron, sekalian jalan-jalan @brorondm ????,” tulis @daud_nasution710, menyenggol influencer pendidikan Bro Ron.
Kisah ini menjadi potret buram dari praktik pungutan yang meresahkan. Banyak yang berharap otoritas terkait segera turun tangan.
Dan meski Kang Dedi bukan pejabat di Jambi, warganet tetap menganggapnya sebagai simbol harapan di tengah peliknya masalah pendidikan yang terus berulang.
Keterangan unggahan yang dilansir Tribunjambi.com dari akun Instagram @kabarjambiupdate disebut siswa kelas VI wajib membayar Rp680 ribu tersebut.
Baca juga: Siapa Komarudin? Penggugat Jokowi dan UGM, Anggap Polemik Ijazah Sebabkan Nilai tukar Rupiah Anjlok
"Setiap siswa kelas 6 diminta membayar Rp680 ribu oleh pihak sekolah," bunyi keterangan unggahan tersebut.
Berikut keterangan lengkap dari unggahan tersebut:
Wali murid di salah satu SD Negeri di Kabupaten Batanghari, Jambi, mengeluhkan pungutan uang perpisahan dan study tour yang dinilai memberatkan.
Setiap siswa kelas 6 diminta membayar Rp680 ribu oleh pihak sekolah. Kebijakan ini menuai protes karena dianggap tidak melalui kesepakatan yang adil dengan wali murid.
Unggahan tersebut sontak mendapat sorotan dari warganet.
"Kalau sekolah swasta gi mna ?? Boleh dak berkedok pungli," tulis @adde7942.
Terkait berita viral ini belum ada keterangan dari pihak berwenang.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Viral Foto Kades dan Sekdes Berduaan di Kamar Hotel di Lamongan, Ternyata KDRT pada Istri sejak 2021
Baca juga: Penjelasan Ending Final Destination: Bloodlines, Akankah Ada yang Selamat dari Kematian
Baca juga: Viral Pengakuan Wali Murid SD di Batanghari Jambi Dipungut Biaya Perpisahan Rp680 Ribu: Wajib
Baca juga: 5 Berita Populer Jambi, Pemkot Gratiskan Biaya Pemakaman di TPU Pemerintah s/d Beras Plastik di BH
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.