Berita Viral

Viral Pengakuan Wali Murid SD di Batanghari Jambi Dipungut Biaya Perpisahan Rp680 Ribu: Wajib

Heboh di sosial media video pengakuan wali murid di salah satu SD di Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi terkait pungutan uang perpisahan-study tour

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist
HEBOH: Sosial media heboh dengan video pengakuan wali murid di salah satu Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi terkait pungutan uang perpisahan dan study tour siswa. Sang ibu mengaku dipungut biaya sebesar Rp680 ribu. 

TRIBUNJAMBI.COM - Heboh di sosial media video pengakuan wali murid di salah satu Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi terkait pungutan uang perpisahan dan study tour siswa.

Video itu terkait keluhan dipungutnya biaya tersebut.

Pungutan kepada para siswa itu juga membuat para siswa merasa takut dan terancam.

Sebab, para siswa mendesak para orang tuanya agar segera membayar uang perpisahan dan study tour tersebut.

Berdasar video viral itu, sang ibu mengaku dipungut biaya sebesar Rp680 ribu.

Biaya tersebut dengan rincian sebagai berikut:

- Rp80 ribu untuk selempang

- Rp200 ribu untuk kenang-kenangan guru

Baca juga: Viral Siswa SD Kalungkan Sepatu, Sindir Gubernur Jabar Dedi Mulyadi 15 Tahun Jalan Berlumpur

Baca juga: Viral Video Kelulusan Siswa SMK di Banyumas Bak Wisuda Sarjana, Kepsek Sebut Sudah Tradisi

- Rp400 ribu untuk ongkos jalan-jalan ke Kota Jambi.

Adapun rincian dari Rp400 ribu tersebut yakni Rp200 ongkos sang anak dan Rp200 ribu untuk ongkos orang tua.

"Ibu-nya (orang tua siswa) harus pergi, pergi nggak pergi ongkos ibu itu harus bayar. Itu keterangan dari anak-anak dan kakak yang juga ngasih tahu saya," ujarnya dilansir dari video di sosial media Instagram.

Pihaknya keberatan jika orang tua murid juga dipaksakan berangkat study tour, termasuk diwajibkan membayar walaupun tidak pergi.

"Kata anak-anak setiap hari ditagih kepala sekolah di dalam kelas, harus cepat-cepat bayar. Kalau tidak bayar, 'nilai kamu ditangan ibu, kelulusan kamu di tangan ibu' itu kata anak-anak," ujarnya.

Ucapan kepala sekolah tersebut dianggap sebagai ancaman dan membuat para siswa yang duduk di bangku kelas VI merasa ketakutan.

Sehingga ketika anak yang pulang sekolah dan belum bayar mendesak orang tua untuk segera membayar.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved