Polemik di Papua
Kok Bisa Lenis Kogoya Jadi DPO KKB Papua, Tangan Kanan Prabowo Ini Punya Masa Lalu Mencengangkan
Lenis Kogoya, tokoh adat, eks Staf Khusus Presiden, dan kini Stafsus Menteri Pertahanan RI Bidang Kedaulatan NKRI masuk DPO atau Buronan KKB Papua.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Gelar magister diraihnya dari Universitas 17 Agustus 1945 Semarang, sebelum akhirnya menyelesaikan doktoral di STT Periago.
Selama kuliah di Semarang antara tahun 2002-2006, ia bersentuhan langsung dengan sosok Joko Widodo yang saat itu masih menjabat sebagai Wali Kota Solo.
Pertemuan itulah yang menjadi benih hubungan panjang hingga akhirnya Lenis dipercaya menjadi Staf Khusus Presiden Jokowi pada tahun 2015.
Di mata banyak orang Papua, posisi tersebut menjadi sejarah.
Lenis tidak hanya menjadi representasi simbolik, tapi juga aktif menyuarakan aspirasi Papua langsung ke pusat kekuasaan.
Baca juga: "Kontrol Internal Lapas Sudah Sangat Lemah" Sorot Anggota DPR Fraksi PKS Soal 3 Napi KKB Papua Kabur
Ia dikenal vokal dalam berbagai isu, mulai dari penarikan pasukan TNI/Polri dari Nduga, hingga aksi damai pasca kerusuhan rasial di Surabaya dan Malang.
Tak jarang, sikapnya yang frontal membuatnya bersinggungan dengan tokoh penting nasional, seperti Menko Polhukam saat itu, Wiranto.
Ditunjuk sebagai Letkol Tituler oleh Bais TNI
Perjalanan karier Lenis menanjak dengan penyematan pangkat Letnan Kolonel Tituler oleh Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI di Mabes TNI, Cilangkap pada 11 Juli 2024.
Beberapa bulan setelahnya, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin secara resmi melantiknya sebagai Staf Khusus Menhan RI.
Pengangkatan ini mempertegas posisi strategis Lenis dalam menjaga kedaulatan nasional, khususnya di wilayah yang masih menjadi titik rawan disintegrasi.
Namun di balik seragam kehormatan itu, ada ancaman yang terus mengintai dari kelompok di pegunungan, kelompok yang justru berasal dari tanah yang sama dengan darah yang mengalir di tubuhnya.
Buronan di Mata KKB, Pahlawan di Mata NKRI
Mengapa KKB Papua memasukkan Lenis ke dalam DPO?
Jawabannya mungkin terletak pada kesetiaan Lenis terhadap Indonesia.
Ia adalah tokoh adat yang memilih berdiri tegak bersama NKRI, bukan dengan kelompok separatis.
Di mata OPM, hal ini dianggap sebagai bentuk "pengkhianatan".
Namun di mata negara, Lenis adalah sosok jembatan antara pusat dan daerah, antara adat dan konstitusi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.