Kericuhan di Lapas Narkotika Sumsel

BREAKING NEWS: Napi di Lapas Narkotika Sumsel Ricuh saat Ustaz Abdul Somad Mau Beri Ceramah

Suasana di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti di Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan seketika ricuh pada Kamis (8/5/2025) pagi.

Editor: Darwin Sijabat
Ist
RICUH - Ratusan personil gabungan saat melakukan pengamanan di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas yang ricuh saat Ustadz Abdul Somad beri ceramah, Kamis (8/5/2025).  

BREAKING NEWS: Napi Lapas Narkotika di Sumsel Ricuh saat Ustaz Abdul Somad Beri Ceramah

TRIBUNJAMBI.COM - Suasana di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti di Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan seketika ricuh pada Kamis (8/5/2025) pagi.

Meski terjadi kericuhan, informasi yang dihimpun tidak ada tahanan atau narapidana (napi) kabur saat kericuhan terjadi.

Namun, belum diketahui kronologi peristiwa yang terjadi sekira pukul 10.00 WIB itu.

Saat kericuhan terjadi, terlihat beberapa fasilitas di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti rusak.

Diantaranya, kaca jendela yang pecah dan kemudian beberapa fasilitas di bagian dalamnya.

Untuk mengendalikan suasana, ratusan personil gabungan baik dari Polri maupun dari TNI langsung berjaga di sekitar Lapas.

Tak hanya itu, kendaraan Taktis milik Brimob dan kendaraan Water Cannon milik Polres Lubuk Linggau juga diturunkan.

Termasuk beberapa mobil ambulans.

Baca juga: 936 Warga Binaan Lapas Kelas IIA Jambi Mendapat Remisi Khusus Idul Fitri

Baca juga: Penyebab Tahanan Lapas Kutacane Aceh Kabur

Bahkan, beberapa kali petugas juga menembakan gas air mata.

Serta air dari mobil Water Cannon guna melerai kericuhan.

Kemudian sekira pukul 11.30 Wib, suasana berhasil dikendalikan oleh petugas. 

Namun sebelum suasana berhasil dikendalikan, para tahanan tersebut juga sempat melempari batu dari dalam tahanan dan juga terlihat kepulan asap dari bagian dalam tahanan.

Diceritakan Ustaz Abdul Somad asal Lubuk Linggau yang mengaku sempat tertahan di dalam Lapas kurang lebih setengah jam.

Dia mengatakan, awalnya ia diberikan tugas untuk memberikan siraman rohani kepada para tahanan

"Tidak tahu pasti apa penyebabnya, waktu mau ngasih siraman rohani di dalam masjid di dalam Lapas itu, kemudian ada asap dan langsung ribut-ribut," ungkapnya.

Kemudian sekira pukul 11.30 Wib, terlihat beberapa petugas berhasil memukul mundur para tahanan, dan anggota juga berhasil masuk ke dalam Lapas. 

7 Napi Kabur dari Lapas Sorong

Sebelumnya diberitakan, tujuh  narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Sorong, Papua Barat Daya, kabur pada Selasa (1/4/2025) dini hari.

7 narapidana ini kabur dengan cara membobol tembok menggunakan sendok stainless steel  bagian bawah yang sudah rapuh karena sering terendam banjir.

Baca juga: Kronologi Kaburnya 49 Narapidana Lapas Kutacane Aceh Tenggara Langsung Berbaur dengan Penjual Takjil

Narapidana yang melarikan diri beberapa perkara yakni kasus pencurian, penganiayaan, narkoba dan kasus penyerangan.

Ketujuh narapidana yakni dengan inisial AR, AO, AA, EL, YW, JJ, dan AA.

AA merupakan terpidana kasus penyerangan. AA menyerang Pos Koramil Kisor yang menyebabkan empat personil TNI AD gugur. 

Dia divonis 20 tahun penjara.

Kepala Lapas Kelas IIB Sorong Manuel Yenusi mengonfirmasi peristiwa kaburnya 7 narapidana tersebut.  

Ia mengatakan, bahwa pihaknya telah meminta bantuan Polresta Sorong Kota untuk membantu proses pencarian.

"Saat ini kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Untuk detailnya, kami belum bisa menyampaikan karena kasus ini sudah ditangani kepolisian," ujar Manuel saat ditemui di Sorong.

Sementara itu, Kabag Ops Polresta Sorong Kota Kompol Indra Gunawan membenarkan adanya pelarian napi dari Lapas Sorong dan menyatakan bahwa pihaknya telah mengambil langkah-langkah penanganan.

"Benar, pagi tadi pihak Lapas Kelas IIB Sorong meminta bantuan kami untuk mencari tujuh napi yang kabur," ujarnya.

Polisi kini telah mengumpulkan data diri serta bukti terkait ketujuh napi yang melarikan diri. 

Upaya pengejaran masih terus dilakukan untuk menangkap mereka kembali.

Sementara Kepala Kantor Wilayah Ditjen Pemasyarakatan Papua Barat, Hensa Susanto mengatakan, pihaknya telah melakukan investigasi dan pemeriksaan untuk mengetahui secara pasti ke tujuh tahanan yang kabur.

"Kami sudah meminta bantuan ke Polresta Sorong Kota untuk mengejar ketujuh napi yang kabur. Saya menyarankan kepada warga binaan, jika mereka kembali ke keluarga, agar menyerahkan secara baik-baik untuk melaksanakan kewajibannya menjalani hukuman yang sudah menjadi tanggung jawab mereka," ujarnya.

Hensa memastikan pihaknya akan melakukan investigasi dan pemeriksaan ada dugaan kelalaian petugas. 

Diketahui jumlah tahanan di lapas Sorong mencapai 500 tahanan. Satu kamar sel diisi 10 tahanan.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Dituding Gelapkan Uang Rp8,9 M, Kuasa Hukum Dirut Perusahaan di Jambi Sebut Kliennya yang Merintis

Baca juga: Juventus Dikabarkan Akan Dapatkan Bek Barcelona Ronald Araujo

Baca juga: Respon Jokowi Soal Prabowo Subianto Disebut Presiden Boneka: Ndak Ada, Leadershipnya Sangat Kuat

Baca juga: Punya 150 Anggota, Ini Peran Boss BuzzerRP Diduga Merintangi Penyidikan, Penuntutan, dan Pengadilan

Artikel ini telah tayang di  TribunSumsel.com 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved