Polemik di Papua
Warga Yahukimo Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, Diduga Korban Pembantaian KKB Papua
pria ditemukan tak bernyawa di Jalan Statistik, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Jumat malam (2/5/2025). Korban diduga korban KKB
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Warga Yahukimo Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, Diduga Korban Pembantaian KKB Papua
TRIBUNJAMBI.COM - Seorang pria ditemukan tak bernyawa di Jalan Statistik, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Jumat malam (2/5/2025). Korban diduga menjadi korban KKB Papua.
Korban yang diketahui bernama Harry Karyanto (47).
Dia ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan luka bacok di sejumlah bagian tubuh.
Penemuan jenazah bermula dari laporan sang istri yang merasa cemas karena suaminya tak kunjung pulang.
Aparat keamanan setempat pun langsung melakukan pencarian.
Hingga akhirnya mendapati tubuh korban tergeletak berlumuran darah di lokasi yang relatif terpencil dan jauh dari permukiman warga.
Tim gabungan segera mengevakuasi jenazah menggunakan truk milik Yonif 1 Marinir ke RSUD Dekai.
Dugaan sementara, korban menjadi sasaran aksi kekerasan oleh Kelompok Bersenjata di Papua atau KKB Papua.
Baca juga: Serang Tim Kemanusiaan Komnas HAM, KKB Papua Dinilai Langgar Nilai Perjuangan Sendiri
Baca juga: KKB Papua Klaim Tembak 7 Prajurit TNI di Intan Jaya, Jubir OPM: Aparat Militer Indonesia Terluka
Kelompok tersebut kerap meneror wilayah tersebut.
Korban mengalami luka serius, di antaranya sabetan tajam di leher, siku, dan kaki.
Motif di balik peristiwa ini diduga berkaitan dengan aksi KKB Papua yang menargetkan warga pendatang di wilayah konflik.
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak keamanan terkait pelaku maupun kronologi rinci insiden tersebut.
Otoritas masih melakukan penyelidikan intensif guna mengungkap pelaku dan motif di balik pembunuhan keji ini.
Peringatkan Aparat Pendatang
Sebelumnya, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) atau disebut KKB Papua tebar ultimatum bagi masyarakat non-Papua.
Mereka yang berada di 10 Kabupaten diminta meningalkan daerah yang dianggap sebagai zona perang.
Baca juga: Kontak Tembak Pecah di Kabupen Puncak, 1 Aparat Terkena Tembakan KKB Papua
Imbauan ini disampaikan Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom secara tertulis pada Kamis (10/04/2025) lalu.
Dia mengatakan penyerangan oleh pasukan TPBNPB-OPM atau KKB Papua akan terus berlanjut tanpa henti.
Mereka akan memperjuangkan kemerdekaan West Papua.
"Kami kembali menghimpun informasikan kepada dunia, Indonesia dan rakyat Papua peristiwa-peristiwa ini sudah dan akan sedang terjadi di seluruh tanah Papua. Kenapa harus terjadi? karena kemelut persoalan politik Papua yang tak kunjung padam," katanya.
"Kami tegaskan di sini tidak ada argumentasi Indonesia mau membenarkan diri dengan alasan apapun dengan Anda mengatakan itu warga sipil," katanya.
Pihaknya mengimbau berulang kali agar warga non Papua tidak beraktivitas di wilayah perang yang telah ditetapkan.
"Bahwa warga Imigran Indonesia yang bukan orang asli Papua silakan tinggalkan wilayah konflik bersenjata di Tanah papua yang sudah mulai perang revolusi tahapan," ujarnya.
Wilayah tersebut yaitu, Kabupaten Puncak Jaya, Puncak, Ndugama, Intan Jaya, Yahukimo, Pegunungan Bintang, Maybrat, Sorong Raya, Dogiyai, Paniai, Deyai, segera tinggalkan daerah itu
"Orang imigran entah anda itu pegawai negeri atau anda tukang bangunan, atau anda sebagai guru perawat, dokter, Suster, Mantri, atau anda sebagai pendeta, yang namanya imigran atau pendatang itu silahkan tinggalkan atau kosongkan," katanya.
Sebby mengeklaim masyarakat Papua tidak membutuhkan kebutuhan Sembako yang dibawa atau dijual karena menurutnya masyarakat masih bisa hidup dengan makanan tradisional mereka.
Baca juga: DPR Desak Kapolda Nonaktifkan Kabid Propam Demi Usut Tuntas Kasus Iptu Tomi Hilang saat Kejar KKB
Ia menjelaskan sebelumnya TPNPB sudah lakukan fungsi perang humaniter dalam KTP OPM di Biak, dari tanggal 01 - 05 Mei 2021.
"Almarhum Daniel Gobai cetak buku di Jakarta tetang buku panduan perang humaniter, yang diterima oleh seribu delegasi sehingga jangan main-main, TPN- PB sangat mengerti soal ini tinggal kami menunggu pelatihan-pelatihan yang biasa mendidik dan membina orang di bawah organisasi PBB," katanya.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: KKB Papua Diduga Bantai Warga Sipil di Yahukimo, Korban Meninggal dengan Penuh Luka Sabetan
Baca juga: 65 Persen Ruas Jalan di Batanghari Jambi Masuk Kategori Kurang Baik
Baca juga: Khairunisa Erdia Putri Asal Jambi Didapuk Jadi Juri Seleksi Calon Artis MBK Production
Artikel ini telah tayang di Tribunpapuatengah.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.