Netanyahu Salahkan Warga Palestina atas Kebakaran, Damkar Israel Beri Keterangan Berbeda

Kebakaran hebat yang melanda wilayah perbukitan di sekitar Yerusalem sejak Rabu (30/4/2025)  menghanguskan sekitar 5.000 hektare lahan.

Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
Tangkapan Layar Youtube Tribun Jogja
KEBAKARAN HEBAT - Israel dilanda kebakaran hebat pada Kamis (24/4/2025). Ribuan warga dievakuasi, sementar Pedana Menteri Benjamin Netanyahu sedang mencari bantuan. 

TRIBUNJAMBI.COM -Kebakaran hebat yang melanda wilayah perbukitan di sekitar Yerusalem sejak Rabu (30/4/2025)  menghanguskan sekitar 5.000 hektare lahan, sebagian besar kawasan hutan.

Meski tidak ada korban jiwa, puluhan warga mengalami luka-luka dan ribuan lainnya sempat dievakuasi.

Namun, usai api padam, perdebatan baru muncul soal penyebab kebakaran tersebut.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersama Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir menuding kebakaran ini sebagai aksi pembakaran yang disengaja.

Bahkan, Netanyahu mengklaim ada 18 orang yang ditangkap terkait kebakaran, termasuk satu orang yang tertangkap basah.

Namun, klaim tersebut dibantah oleh kepolisian dan Dinas Pemadam Kebakaran Israel.

Mereka menyebut hanya tiga orang yang diamankan dan dugaan awal menunjukkan penyebab utama kebakaran adalah kelalaian, bukan sabotase.

Channel 13 Israel melaporkan bahwa kebakaran kemungkinan besar dipicu oleh aktivitas pendakian yang ceroboh, diperparah oleh angin kencang dan cuaca kering ekstrem.

Presiden Israel Isaac Herzog menegaskan bahwa bencana ini tak lepas dari krisis iklim. Ia mengajak publik bersatu menghadapi tantangan lingkungan dan mendesak pemerintah membuat regulasi yang berpihak pada kelestarian alam.

“Ini bagian dari krisis iklim yang tidak bisa diabaikan,” ujarnya dalam pidato peringatan Hari Kemerdekaan Israel yang sempat terganggu akibat bencana ini.

Di sisi lain, pernyataan politis Netanyahu menuai kecaman. Yair Netanyahu, putra sang perdana menteri, bahkan menuding kelompok sayap kiri sebagai dalang kebakaran. Tuduhan ini dikecam oleh anggota parlemen Ayman Odeh yang menyebutnya sebagai pengalihan isu dari kegagalan pemerintahan.

Mantan anggota parlemen Dov Khenin turut menanggapi dengan membagikan peta titik api dari NASA. "Ketika kekeringan ekstrem bertemu angin kencang, kebakaran besar tak terhindarkan. Inilah wajah nyata krisis iklim,” cuitnya.

Otoritas Air Israel menyebut musim dingin 2025 sebagai yang terkering sepanjang sejarah negara itu, memperkuat argumen bahwa bencana ini lebih terkait perubahan iklim dibanding sabotase politik.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Baca juga: Gaza Hari Ini: Bencana Kelaparan di Depan Mata, Israel tak Kunjung Izinkan Bantuan Masuk

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved