Berita Internasional
Efisiensi Anggaran ala Donald Trump Pangkas Rp2,6 T untuk AS, Sektor Apa yang Terdampak?
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, lagi-lagi mengusulkan kebijakan kontroversial. Teranyar, dia berencana memangkas anggaran federal.
Efisiensi Anggaran ala Donald Trump, Pangkas Rp2,6 T untuk AS
TRIBUNJAMBI.COM - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, lagi-lagi mengusulkan kebijakan kontroversial.
Teranyar, dia berencana memangkas anggaran federal secara signifikan untuk tahun fiskal 2026.
Pemangkasan anggaran ini menargetkan anggaran mencapai 163 miliar dollar AS, atau sekitar Rp2.684 triliun.
Berdasarkan laporan dari New York Post, pemangkasan yang dilakukan oleh Trump menyasar berbagai institusi dan program.
Trump mengusulkan pemotongan anggaran yang berjumlah total 163 miliar dollar AS.
Angka itu merupakan pengurangan sebesar 22,6 persen dari tingkat saat ini.
Kenapa Pemangkasan Anggaran Diperlukan?
Alasan utama di balik pemangkasan besar-besaran ini adalah untuk mengalihkan dana ke sektor pertahanan.
Menurut Kantor Manajemen dan Anggaran Gedung Putih (OMB), proposal ini mencerminkan lonjakan hampir 65 persen dalam pengeluaran untuk keamanan dalam negeri.
Trump percaya bahwa memperkuat kekuatan militer adalah cara paling jelas untuk menunjukkan dominasi Amerika di dunia.
Dengan demikian, penguatan angkatan bersenjata dan keamanan perbatasan menjadi fokus utama.
Dampak Pemangkasan Anggaran
Pemangkasan anggaran direncanakan dilakukan secara bertahap.
Namun, beberapa lembaga yang akan terdampak secara langsung meliputi:
- Internal Revenue Service (IRS):
Diperkirakan akan kehilangan lebih dari 2 miliar dollar AS.
- Kementerian Luar Negeri:
Akan mengalami pemotongan hingga 50 miliar dollar AS.
- Kementerian Pendidikan:
Anggaran akan dipotong sekitar 15 persen.
- Kementerian Perumahan dan Pembangunan Perkotaan:
Pemangkasan mencapai 50 persen.
- National Institutes of Health (NIH) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC):
Akan dipangkas lebih dari 40 persen.
- NASA dan lembaga penegak hukum federal seperti FBI dan ATF:
Juga tidak luput dari pemotongan.
Upaya Seimbangkan Anggaran
Trump memandang langkah ini sebagai upaya menyeimbangkan anggaran sembari tetap membiayai proyek-proyek pertahanan besar.
Kendati demikian, jelas, efisiensi anggaran ala Donald Trump ini akan berdampak pada berbagai sektor.
Respons Berbagai Pihak
Meski pemangkasan anggaran yang dikenal dengan sebutan “skinny budget” ini masih berupa kerangka awal dan harus disetujui oleh Kongres, rencana tersebut telah memicu kritik dari berbagai pihak.
Banyak yang menganggap bahwa pemotongan anggaran ini akan merugikan warga biasa, terutama keluarga kelas menengah dan pekerja.
Salah satu penentang yang vokal terhadap kebijakan ini adalah Senator Susan Collins dari Maine.
Respons negatif ini menunjukkan bahwa isu ini masih menjadi perdebatan yang hangat di kalangan rakyat Amerika.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gebrakan Baru Donald Trump: Pangkas Anggaran AS di tahun 2026 Demi Perkuat Sektor Pertahanan
Baca juga: Relawan Jokowi Yakin Pendukung Prabowo 58 Persen Ogah Gubris Usulan Copot Gibran
Baca juga: Catur Rahayu, Buruh Pabrik Tekstil Digaji Rp15 Ribu per Bulan meski Sudah Kerja 25 Tahun
Baca juga: Gaza di Ambang Bencana Kelaparan, Qatar Desak Israel Tanggung Jawab
Baca juga: Pernah jadi Korban Kriminalisasi, Kini Petani Ini Gugat UU Konservasi SDA Hayati ke MK
Gereja Spirito Santo alla Ferratella, Penyelenggara Tur ke Roma dan Pastor Perlu Simak Ini |
![]() |
---|
Orang Terkaya Singapura Goh Cheng Liang Meninggal, Nippon Paint dan Warisan Kebaikannya |
![]() |
---|
ART Asal Indonesia Ditangkap, Selundupkan Kokain Senilai Rp8,4 Miliar dari Afrika ke Makau |
![]() |
---|
Rencana Indonesia Rawat 2.000 Warga Dikaitkan dengan Pengosongan Gaza, Dukung Israel-AS? |
![]() |
---|
MANTAN Pemain Timnas Palestina Tewas Usai Diserang Israel saat Antri Bantuan di Gaza |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.