Renungan Kristen
Renungan Harian Kristen 24 April 2025 - Bijaksana dengan Membatasi Diri
Bacaan ayat: Matius 24:3 (TB) Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia
Renungan Harian Kristen 24 April 2025 - Bijaksana dengan Membatasi Diri
Bacaan ayat: Matius 24:3 (TB) Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?"
Oleh Pdt Feri Nugroho
Membicarakan masa depan selalu menarik minat banyak orang. Hampir semua orang ingin tahu masa depannya akan seperti apa.
Itu sebabnya para peramal akan laku keras ketika memprediksi masa depan.
Lebih-lebih saat seseorang bersaksi bahwa apa yang dinyatakan sang peramal benar adanya.
Apa motifnya, seseorang ingin tahu tentang masa depan? Paling umum ialah ingin menenangkan hati; jika sudah tahu hasil akhirnya, bukankah itu menyenangkan?
Andaikan masa depan yang diramal akan tidak baik-baik saja maka bisa diambil sikap antisipatif, agar bisa berubah dan dipersiapkan menghadapi kenyataan yang akan terjadi.
Benarkah demikian? Bukankah dengan mengetahui masa depan, sebenarnya kita sedang menyangkal keberadaan hari ini?
Kenyataannya bahwa masa depanpun ketika saatnya tiba akan menjadi hari ini.
Jika demikianlah, bukankah mensyukuri keberadaan hari ini menjadi sangat penting?
Para murid kepo ketika Yesus menyatakan bahwa Bait Allah yang megah hari itu, akan dihancurkan dan rata dengan tanah! Tentu ini pernyataan yang mencemaskan dan berbahaya.
Pernyataan Yesus bisa jadi akan mencemaskan banyak orang, mengingat keberadaan Bait Allah diimani sebagai Rumah Allah, tempat dimana Allah berada.
Jika rumah-Nya ditiadakan, bukankah itu berarti Allah pergi meninggalkan umat-Nya? Ini tentu menjadi berita yang mendatangkan dukacita yang berkepanjangan.
Berita kehancuran Bait Allah juga menjadi berbahaya, sebab akan mengusir damai yang selama ini ada.
Kepo nya para murid wajar. Namun Yesus tidak mau terjebak dalam rasa penasaran yang berdampak negatif bagi kehidupan. Bertolak dari pertanyaan para murid, Yesus memberikan pengajaran berharga tentang kewaspadaan.
Bahwa para murid harus bersiap, sebab berita perang, bencana dan kehancuran akan mereka dengar. Iman para murid akan terguncang dan beberapa diantaranya akan menyangkal imannya.
Pengajaran Yesus hendak membawa para murid untuk waspada dan bersiap, bahwa kehidupan beriman akan terus diuji oleh waktu. Hanya yang tetap setia akan mendapatkan upahnya yaitu kehidupan kekal.
Manusia memang mempunyai kemampuan yang hebat dalam upaya memahami kehidupan. Meskipun demikian, tetap saja ada batasan yang harus dihargai.
Diijinkan bagi kita untuk merencanakan kehidupan sebaik mungkin untuk masa depan. Namun jangan pernah lupa untuk menyukuri berkat Tuhan hari ini.
Kita perlu bijak dengan membatasi diri tentang apa yang perlu dan tidak perlu dalam kehidupan. Jangan sampai kita hidup hari ini namun pikiran kita tertinggal pada masa lalu, atau terbang ke masa depan.
Masa lalu pernah menjadi hari ini, demikian juga masa depan akan menjadi hari ini. Nikmati setiap hari sebagai berkat dari Tuhan. Amin
Renungan Kristen oleh Pdt Feri Nugroho, GKSBS Siloam Palembang
Kunker ke Merangin, Kapolda Jambi Ingatkan Personel untuk Jadi Panutan |
![]() |
---|
Sosok Hasan Basri Agus atau HBA, Anggota DPR RI yang Bela Gubernur Al Haris Soal Wamen ESDM |
![]() |
---|
Klarifikasi GRIB Jaya Soal Mobil Polisi Dibakar di Depok:TS Bukan Anggota Resmi, Tak Ada di Database |
![]() |
---|
Pengacara Penggugat Ijazah Jokowi Jadi Tersangka Pemalsuan Dokumen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.