Berita Viral

Bidan Setir Ambulans Bawa Ibu Hamil Ketuban Pecah, Takut Ada Infeksi: Keselamatannya Kami Pikirkan

Viral di sosial media seorang bidan nekat jadi sopir ambulans demi menyelamatkan ibu hamil. Ia rela jadi sopir ambulans lantaran ibu hamil yang dibawa

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
IST
Viral di sosial media seorang bidan nekat jadi sopir ambulans demi menyelamatkan ibu hamil. Ya, sang bidan rela jadi sopir ambulans lantaran ibu hamil yang dibawa sudah pecah ketuban. 

"Jadi ada salah satu warga yang hendak melahirkan, kebetulan pasien dalam keadaan emergency sehingga harus dirujuk ke RSUD Sidikalang. Pada saat itu, memang supir tidak ada," jelasnya saat dikonfirmasi Tribun Medan, Senin (21/4/2025). 

Diterangkannya, dari hasil pengecekan supir ambulan itu sudah lama tidak ada. Alasannya, supir itu tidak melengkapi berkas PPPK. 

"Sudah kita cek dan koordinasi katanya sudah lama tidak ada sopir ambulans di tempat mereka. Supir yang laam itu, katanya keluar karena tidak melengkapi berkas PPPK," ucapnya.

 Menurutnya, belum adanya sopir itu karena kemungkinan gaji supir ambulans, belum dianggarkan di kabupaten Dairi 

"Hari ini memang posisinya belum bisa menerima supi yang baru. Inilah mau Kita sarankan perubahan anggaran di Kabupaten agar bisa menampung (gaji sopir ambulans)," jelasnya.

Untuk itu, Faisal mendorong Dinkes, maupun Pemkab Dairi untuk segera mencari sopir ambulans

"Sebenarnya percepatan (cari sopir ambulans) sudat kita dorong baik itu ke Pemkab, Dinkes ataupun ke Puskesmas yang bersangkutan. Namun memang, setiap nakes di Puskesmas itu harus siap dan serba bisa tetutama dalam kondisi darurat," tuturnya.

Namun, pihak Pemkab Dairi belum bisa memenuhi (adanya sopir ambulans di setiap puskesmas) memang mungkin keterbatasan anggaran.  

"Sudah kita dorong karena hari ini memang keterbatasan anggaran. Tetapi itu tidak jadi penghalang, karena seluruh pihak nakes yang dikerjakan di Puskesmas sudah dianggap serba bisa dalam keadaan darurat," jelasnya.

Meski begitu, jika memang tidak bisa mencarikan sopir ambulans di puskesmas secara full, setidaknya kata Faisal pihaknya menyarankan agar puskesmas tetap mencari ambulans dengan sistem gaji harian.

"Artinya hari ini sopir puskesmas tidak ada. Kita dorong, kita sesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah kalau dananya ada kita gaji sopir. Jika tidak bisa, kita pakai sopir ambulans yang di gaji harian. Namun, semua tergantung kondisi keuangan daerah. Karena biasanya beberapa pegawai puskesmas ini selain jadi tenaga kontrak juga merangkap jadi sopir ambulans," jelasnya.

Menurutnya, ada beberapa puskesmas mengambil kebijakan sopir harian yang sifatnya urgent. 

"Artinya tergantung situasional, solusi ini, tetap kita dorong supaya sopir ambulans tetap bisa direkru. Jika tidak bisa, setidaknya di waktu-waktu tertentu saja. Karena emergency tidak setiap hari tapi nakes kita di puskesmas sudah siap dengan segala kondisi," jelasnya.

Menurtnya ada 619 puskesmas di Sumut, sehingga harus dimaklumi jika ada beberapa puskesmas yang tidak memiliki Supir ambulans.

Sementara tidak setiap hari di puskesmas ada emergency. Karena puskesmas kebanyakan dijadikan tempat pelayanan imunisasi dan lain-lain.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved