Berita Jambi

Dinamika Internal Golkar Memanas, Kader Ungkap Alasan Dukung Agus Rubiyanto Gantikan Cek Endra

Langkah politik Agus Rubiyanto untuk merebut kursi Ketua DPD I Golkar Provinsi Jambi dari Cek Endra tampaknya kian tak terbendung.

Penulis: Danang Noprianto | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
Ist
GOLKAR JAMBI - Kader Ungkap Alasan Dukung Agus Rubiyanto Gantikan Cek Endra 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Langkah politik Agus Rubiyanto untuk merebut kursi Ketua DPD I Golkar Provinsi Jambi tampaknya kian tak terbendung.

Dengan dukungan resmi dari 8 DPD II Golkar Kabupaten/Kota, Bupati Tebo ini menjelma menjadi ancaman serius bagi petahana, Cek Endra (CE), yang saat ini masih menjabat.

Namun geliat dukungan ini bukan sekadar angka-melainkan cerminan keresahan dan akumulasi kekecewaan di internal partai berlambang beringin itu.

Tak hanya pengurus DPD II, sejumlah kader senior dan internal Golkar Jambi disebut-sebut mulai terang-terangan membelot.

Mereka menilai kepemimpinan CE terlalu sentralistik dan mengabaikan aspirasi akar rumput.

“Banyak kader yang kecewa. Itu karena CE menempatkan dirinya sebagai pemimpin tanpa basis dalam beberapa keputusan politik. Ini sudah santer, banyak yang kecewa karena kader dikorbankan,” ujar sumber internal partai Golkar yang namanya tak ingin disebutkan.

Salah satu puncak ketegangan terjadi saat Pilkada 2024 di Sarolangun. Tontawi Jauhari, Ketua DPD Golkar Sarolangun kala itu, yang berniat maju sebagai calon bupati, justru disingkirkan untuk memberi jalan bagi Gerry Tri Satwika, putra CE sendiri.

Terlebih Tontawi kemudian dicopot dari jabatan Ketua DPD II Sarolangun. Langkah serupa juga terjadi di Batanghari, di mana Syahirsyah dicopot dari jabatan Ketua DPD II.

Perlakuan ini dirasakan pula oleh beberapa DPD Kabupaten/Kota lain. Kota Jambi salah satunya, kader muda yang siap bertarung di Pilwako, Budi Setiawan justru merasa terhalang oleh dominasi keputusan politik sepihak.

Ketidakpuasan itu semakin meluas, terutama setelah berbagai manuver politik CE pada Pileg 2024 yang dinilai merugikan kader potensial lainnya.

Contohnya di Dapil Sarolangun-Merangin, di mana Muhammad Khalid Syailendra juga putra CE diduga mendapat karpet merah untuk menyingkirkan calon petahana Pinto Jayanegara.

“Ini membuat banyak kader kecewa dan menginginkan adanya perubahan di tubuh Golkar Provinsi Jambi,” jelasnya.

Gerakan perubahan itu makin solid setelah 7 ketua DPD II Golkar secara terbuka mendampingi Agus Rubiyanto bertemu Wakil Ketua Umum DPP Golkar di Jakarta.

Manuver ini memperkuat spekulasi bahwa peta kekuasaan di tubuh Golkar Jambi akan mengalami pergeseran signifikan.

Baca juga: Potensi Sejarah Jambi Terancam: Benda Cagar Budaya Dijarah, Ini Sanksinya

Baca juga: Liciknya Dokter Syafril Nekat di Kamar Kos Ajak Pasien Main di Ranjang, Penjara 12 Tahun Menanti

Baca juga: Kuasa Hukum Tak Berkomentar Usai Jaksa Minta Eksepsi Terdakwa Ditolak Seluruhnya

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved