Berita Jambi
Banjir di Simpang Mayang, DPR RI HBA: Harus Berkolaborasi Antara Investor dan Seluruh Stakeholder
Mantan Gubernur Jambi yang kini duduk sebagai anggota DPR RI, Hasan Basri Agus (HBA), angkat bicara terkait polemik banjir di kawasan Simpang Mayang
TRIBUNJAMBI.COM, Jambi – Mantan Gubernur Jambi yang kini duduk sebagai anggota DPR RI, Hasan Basri Agus (HBA), angkat bicara terkait polemik banjir di kawasan Simpang Mayang dan sorotan terhadap proyek Jambi Business Center (JBC).
HBA mengimbau agar semua pihak, termasuk para wakil rakyat, bersikap lebih sejuk dan konstruktif, bukan justru memperkeruh suasana.
“Jangan main bongkar bae (bongkar terus) kalau bicara soal JBC. Itu investasi besar, ratusan miliar sudah masuk ke sana, tenaga kerja juga sudah ratusan orang yang bekerja,” ujar HBA saat dimintai tanggapan, Rabu (16/4/2025).
Menurut HBA, persoalan banjir di kawasan Mayang memang harus dicari solusinya secara menyeluruh, tetapi tidak tepat jika investasi seperti JBC dijadikan kambing hitam tanpa kajian yang utuh.
“Kalau setiap masalah dikaitkan langsung ke investor, ya susah investor mau masuk Jambi. Harusnya kita cari solusi, bukan saling menyalahkan,” ujarnya.
Baca juga: Tunjangan Harga Ruko JBC 500 Juta: Dapatkan Lokasi di Pusat Bisnis Kota Jambi Sebelum Harga Naik
Baca juga: Harga Cabai dan Bawang di Pasar Jambi Naik Bersamaan, Pedagang Tak Berani Stok Banyak
Ia menilai, kawasan JBC justru menjadi titik akselerasi ekonomi baru di Kota Jambi. Dengan adanya investasi tersebut, telah terjadi peningkatan infrastruktur seperti akses jalan, serta menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, khususnya anak-anak muda Jambi.
HBA mendorong semua stakeholder, baik di tingkat provinsi maupun kota, untuk berkolaborasi menyelesaikan masalah banjir dan tata ruang dengan pendekatan teknis dan kebijakan, bukan dengan polemik dan debat politik.
“Investor butuh kepastian, bukan kegaduhan. Kalau kita terus gaduh, jangan salahkan kalau investor enggan masuk Jambi,” katanya.
Sebelumnya, Gubernur Jambi Al Haris juga sudah menyatakan revisi Amdal dan pembangunan drainase di kawasan JBC sedang dikawal oleh pemerintah. Ia juga menegaskan lahan JBC bukan Ruang Terbuka Hijau (RTH), melainkan bekas kantor Dinas Peternakan. (spt)
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Jokowi Ungkap Alasan Tak Tunjukkan Ijazah saat Massa Geruduk Rumahnya: Tak Ada Kewajiban
Baca juga: 4 Perwakilan Massa yang Geruduk Rumah Jokowi di Solo Ditemui, Tetap Enggan Tunjukkan Ijazah
Baca juga: Harga Cabai dan Bawang di Pasar Jambi Naik Bersamaan, Pedagang Tak Berani Stok Banyak
Jokowi Ungkap Alasan Tak Tunjukkan Ijazah saat Massa 'Geruduk' Rumahnya: Tak Ada Kewajiban |
![]() |
---|
Harga Cabai dan Bawang di Pasar Jambi Naik Bersamaan, Pedagang Tak Berani Stok Banyak |
![]() |
---|
Satu Prajurit Kena Tembak di Intan Jaya, KKB Papua Klaim Jadi Pelaku: Pakai Sniper |
![]() |
---|
Harga Kelapa Parut di Tegal Naik 5X Lipat Jadi Rp 40 Ribu per Kilogram |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.