Berita Viral

Respon Golkar Sumut Usai Kader Viral Diduga Aniaya Pramugari, Nasib Megawati di Ujung Tanduk

Partai Golkar merespons kadernya yang merupakan anggota DPRD Sumatera Utara, Megawati Zebua yang diduga menganiaya pramugari.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Kompas.com/Ist
RESPON: Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar M Sarmuji di DPP Golkar, Jakarta, Minggu (16/3/2025). Golkar merespons kadernya yang merupakan anggota DPRD Sumatera Utara, Megawati Zebua diduga menganiaya pramugari. Sekjen DPP Golkar, Sarmuji sebut Golkar akan memberikan sanksi jika nantinya terbukti melakukan penganiayaan. (kompas/ist) 

Atas kejadian ini, akhirnya, Mega ketinggalan pesawat dan harus melanjutkan perjalanan di hari berikutnya.

Megawati Zebua membantah melakukan pendorongan dan pencekikan terhadap seorang pramugari Wings Air seperti video viral di sosial media. 

Menurut Megawati, saat itu dirinya hanya meminta pramugari untuk menggeser posisinya agar penumpang yang lain bisa masuk.

"Mungkin video viral itu yang  mengatakan  mencekik itu tidak ada sama sekali  tidak pernah mau mencekik orang saya hanya mau menyuruh pramugari geser agar penumpang yang lain bisa masuk pada saat itu," jelasnya usai menghadiri rapat paripurna HUT Pemprov Sumut ke-77 di Gedung DPRD Sumut, Selasa (15/4/2025).

Namun, kata Megawati, pada saat ia meminta posisi pramugari bergeser, ada warga yang memvideo kejadian tersebut 

"Jadi inilah media sosial itu," ucapnya. 

Padahal, saat itu Mega ingin membantu  bapak tua tersebut.

"Saya bilang ke pramugari, tolong lah dibantu, bapak ini kan tua tidak tau apa - apa itu aja. Tapi itu ada yang video saya dari belakang sedang mencekik, padahal demi Tuhan saya tidak ada perasaan mau mencelakakan orang," ucapnya.

Disinggung dalam video itu, dirinya terlihat mendorong pramurgari, Mega pun menjelaskan dengan rinci 
 
"Saya hanya mendorong dia untuk menyuruh minggir. Biar teman yang lain bisa masuk biar tidak terlambat," jelasnya.

Zebua pun menceritakan kronologi kejadian sebenarnya. Menurutnya, bukan permasalahan bagasi miliknya yang jadi permasalahan.

"Saat itu saya hanya mau membantu bapak  tua yang tidak ingin bagasinya eh barang atau tasnya di bagasikan karena dia akan transit ke Padang," tuturnya. 

Menurutnya, saat itu bapak tua yang dimaksud enggan memasukkan tasnya di bagasi  karena menunggu ambil tas di bagasi cukup lama.

"Menunggu bagasi itu satu jam bisa lah dia gak kedapatan pesawat, karena hangus tiketnya  makanya saya niat membantu tapi pramugari sangat bertahan sekali dengan alasan tas sudah dilabel tidak  bisa diletakkan di kabin," tuturnya. 

Mega pun membantah soal tasnya yang tidak ingin dibagasikan.

"Bukan, tas saya sudah dibagasikan. Ini tas bapak tua itu," jelasnya. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved