Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen 12 April 2025 - Menyambut dalam Harapan

Bacaan ayat: Lukas 19:37 (TB)  Ketika Ia dekat Yerusalem, di tempat jalan menurun dari Bukit Zaitun, mulailah semua murid yang mengiringi Dia bergembi

Editor: Suci Rahayu PK
Instagram @ferinugroho77
Pdt Feri Nugroho 

Renungan Harian Kristen 12 April 2025 - Menyambut dalam Harapan

Bacaan ayat: Lukas 19:37 (TB)  Ketika Ia dekat Yerusalem, di tempat jalan menurun dari Bukit Zaitun, mulailah semua murid yang mengiringi Dia bergembira dan memuji Allah dengan suara nyaring oleh karena segala mujizat yang telah mereka lihat.

Oleh Pdt Feri Nugroho

 

Harapan ialah sebuah keinginan yang dipercaya akan menjadi kenyataan. Dalam banyak kasus pergumulan hidup, harapan dapat menjadi jangkar yang kokoh agar bisa bertahan dalam berbagai-bagai penderitaan.

Dalam situasi yang paling mustahil tertolong, harapan membuat banyak orang mampu bertahan; harapan menghasilkan energi besar untuk tangguh dan kuat. 

Seekor tikus yang terparangkap pada kandang berada di tempat terang, akan terus memberontak.

Tikus akan memiliki energi ekstra, bahwa secara naluri gerakan aktifnya dapat merusak kandang jebakan. Itu sebabnya penting untuk tetap memiliki harapan, bahkan dalam situasi tergelap kehidupan. 

Orang-orang yang menyambut Yesus memasuki Kota Yerusalem menyerukan harapan.

Kutipan Kitab Mazmur menjadi pilihan:  "Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalam nama Tuhan, damai sejahtera di sorga dan kemuliaan di tempat yang mahatinggi!"

Mereka menanti hadirnya Mesias; seorang yang diurapi oleh Allah untuk membawa kelepasan. Dalam banyak kriteria, Yesus memenuhi syarat ke-Mesias-an. 

Ia melakukan banyak mujizat: banyak penyakit disembuhkan, orang kerasukan setan sembuh, bahkan orang mati pun dibangkitkan.

Wajar jika hiruk pikuk kerumunan menghamparkan pakaiannya sebagai tanda penghormatan bagi raja yang sedang berjalan. 

Menyaksikan keramaian ini, pemerintah Romawi hanya menonton. Sepanjang tidak memicu pemberontakan, semua masih bisa ditoleransi.

Namun bagi Orang Farisi, teriakan orang-orang menjadi ancaman. Dalam hal ini, mereka paham bahwa Yesus memiliki pengaruh yang besar pada kerumunan. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved