Polemik di Papua
KKB Papua Klaim Bunuh Lagi 5 Penambang Emas di Yahukimo, Sebelumnya 11, Jumlah Korban Jadi 16
KKB Papu kembali mengeklaim telah membunuh lima pekerja tambang emas di Yahukimo, Papua Pegunungan.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Meski demikian, Kolonel Candra mengatakan pihaknya hingga saat ini masih mendalami laporan penyerangan tersebut.
Kelompok dari Organisasi Papua Merdeka atau OPM itu melakukan penyerangan pada Minggu (6/4/2025) lalu.
Baca juga: KKB Papua Teror Pekerja Tambang Emas di Yahukimo, Ada Korban Tewas Hingga Hilang, Puluhan Selamat
Beberapa dikabarkan orang menjadi korban dalam aksi brutal KKB Papua di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan itu.
Beberapa pekerja tambang emas itu bekerja di di Distrik Suntamon, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Kapendam mengungkapkan ada keterbatasan akses komunikasi dalam memverifikasi informasi secara utuh.
Berdasarkan keterangan beberapa pendulang emas yang berhasil mengungsi terungkap sejumlah warga sipil korban penyerangan KKB Papua.
Sementara jumlah korban meninggal dan terluka hingga saat ini belum dapat dipastikan secara rinci.
Sebelumnya KKB Papua menuding bahwa penyerangan mereka itu terhadap aparat TNI yang menyamar sebagai pendulang emas.
Kabar yang disebar kelompok tersebut pun dibantah Kapendam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf Candra Kurniawan.
Kolonel Candra tegaskan tidak ada TNI yang bekerja sebagai pekerja tambang emas.
"Tidak ada Prajurit TNI yang berprofesi sebagai pendulang, sehingga dapat dipastikan korban bukan prajurit TNI karena memang tidak ada personel TNI di lokasi tersebut,"jelasnya, Rabu (9/4/2025) malam.
Dia menegaskan klaim tersebut merupakan propaganda yang sengaja disebarkan KKB Papua dan simpatisannya.
Tujuannya kata Kolonel Candra, agar mereka dapat pembenaran atas tindakan biadab yang dilakukannya.
Baca juga: Pernyataan Lengkap KKB Papua Siap Perang dan Ancam Serang Pos Militer Indonesia di Puncak Jaya
"Pemberitaan bohong bahwa korban adalah prajurit TNI adalah upaya propaganda OPM untuk mencari pembenaran atas tindakan biadab mereka membunuh warga sipil," tuturnya.
"Tindakan ini jelas merupakan pelanggaran HAM berat dan menunjukkan OPM sebagai penjahat kemanusiaan,"timpalnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.