Profil Tokoh
Sosok Ipda Endri, Ajudan Kapolri yang Lakukan Intimidasi pada Jurnalis saat Liputan di Semarang
Sosok Ipda Endri Purwa Sefa, anggota Tim Pengamanan Protokoler Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabawo yang melakukan tindakan kekerasan
Menurut dia, pers merupakan mitra Polri yang saling bekerja sama untuk memberi pelayanan kepada masyarakat.
Ia berharap insiden serupa tidak akan terulang dan kemitraan dengan pers tetap terjaga.
Sementara Direktur Pemberitaan ANTARA Irfan Junaidi juga menyesalkan insiden yang terjadi tersebut karena Polri dan pers bersama-sama bertugas untuk melayani masyarakat.
Menurut dia, peristiwa tersebut dapat menjadi bahan koreksi ke depan sehingga profesionalisme benar-benar terlaksana.
Irfan juga mengapresiasi Ipda Endri yang secara kesatria untuk meminta maaf.
"ANTARA akan terus menjalankan tugas jurnalisme secara profesional dan objektif, bermitra dengan Polri sebagai unsur yang menjadi pemangku kepentingan, sehingga dapat menjalankan tugas dengan nyaman dan objektif," katanya.
Sebelumnya, Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Semarang, Aris Mulyawan mengatakan, peristiwa kekerasan pewarta foto dari Kantor Berita Antara Foto, Makna Zaezar merupakan pelanggaran Pasal 18 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers yang dapat berujung pada pidana penjara.
Baca juga: Satu Perusahaan di Batanghari Jambi, Dinyatakan Pailit 300 Karyawan Dirumahkan
"Kami mengecam tindakan tersebut dan Polri harus memberikan sanksi kepada anggota pelaku kekerasan terhadap jurnalis tersebut," ungkap Aris.
Ketua Pewarta Foto Indonesia (PFI) Semarang, Dhana Kencana mengatakan, Makna Zaezar mendapatkan tindakan kekerasan oleh Ipda Endri saat meliput agenda Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau arus balik di Stasiun Tawang Kota Semarang pada Sabtu, 5 April 2025 petang.
Endri sebelumnya mendorong beberapa jurnalis dan Humas dari berbagai lembaga saat saat Kapolri menyapa seorang penumpang yang duduk di kursi roda.
Padahal para jurnalis dan Humas sudah mengambil gambar dari jarak yang wajar.
Melihat sikap garang dari Ipda Hendri, para wartawan berusaha mundur dan menghindar.
Begitupun dengan makna tetapi Ipda Endri menghampiri Makna kemudian melakukan kekerasan dengan cara memukul kepala Makna.
Usai pemukulan itu, ajudan tersebut terdengar mengeluarkan ancaman kepada beberapa jurnalis dengan menantang akan memukul kepala jurnalis satu per satu.
"Kalian pers, saya tempeleng satu-satu," ungkap Dhana menirukan ucapan Endri.
Pemkab Tanjabbar Gelar Program Mudik Gratis Arus Balik Lebaran 2025 |
![]() |
---|
Sosok Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta |
![]() |
---|
Kuasa Dicabut, Razman Nasution Sebut Keluarga Vadel Badjideh Kurang Paham Hukum: Tindakan Bar-bar |
![]() |
---|
Satu Perusahaan di Batanghari Jambi, Dinyatakan Pailit 300 Karyawan Dirumahkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.