Renungan Kristen
Renungan Harian Kristen 5 April 2025 - Kasih Sebagai Motif Utama
Bacaan ayat: Yohanes 12:3 (TB) Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya
Renungan Harian Kristen 5 April 2025 - Kasih Sebagai Motif Utama
Bacaan ayat: Yohanes 12:3 (TB) Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.
Oleh Pdt Feri Nugroho
Salah satu tanda budaya modern ialah digital. Secara sederhana, digital dipahami sebagai hal yang berhubungan dengan angka-angka untuk menunjukkan informasi atau sistem perhitungan tertentu.
Untuk mengetahui tingkat kecerdasan maka dibuat range angka IQ.
Dibuat angka antara yang menunjukkan tingkat kecerdasan seseorang. Untuk mengetahui peringkat kepandaian murid dari teman sekelas, dibuat rangking.
Angka terkecil menunjukkan tingkat terbaik dari antara sekian jumlah murid. Dunia ekonomi pun memakai angka untuk menentukan harga barang yang diperjualbelikan.
Barang berkualitas akan berharga lebih mahal disandingkan barang dengan kualitas sedang atau rendah. Maka tidak mengherankan jika angka menjadi standar dalam hampir semua bidang kehidupan.
Mungkin hanya iman yang belum diangkakan untuk menunjukkan kualitasnya, mengingat iman terkait langsung pada relasi personal seseorang dengan Tuhan.
Dalam hal ini, hanya Tuhan yang berhak menilainya.
Menjadi masuk akal jika Yudas Iskariot protes menyaksikan minyak yang mahal harganya hanya untuk ditumpahkan pada kaki Yesus.
Baginya taksiran harga 300 dinar, adalah harga yang cukup untuk diberikan kepada orang miskin. Itu lebih menolong daripada hanya ditumpahkan begitu saja.
Sebagai gambaran bahwa umumnya upah harian pekerja ialah 1 dinar. Jika hari ini di Indonesia upah harian Rp. 150.000,- maka 300 dinar adalah Rp. 45.000.000,-
Angka yang fantastis bukan, jika hanya untuk meminyaki kaki Yesus?
Siapa diantara kita yang rela uang sejumlah itu hanya untuk tertumpah di kaki? Mengapa Maria melakukannya? Karena KASIH.
Ya, kasihlah yang membuat Maria melakukan pemborosan tiada terkira! Kasih yang sulit dipahami bagi pikiran manusia yang telah tersimpangkan oleh dosa.
Apa yang dilakukan Maria direspon positif oleh Yesus. Bahkan mengkaitkannya dengan karya penyelamatan Allah, tentang persiapan akan penguburan Yesus nantinya.
Saatnya akan tiba, bahwa ketika Yesus mati di kayu salib harus segera dimakamkan, dan tidak sempat dirawat secara layak dengan rempah-rempah yang cukup.
Itu sebabnya para perempuan bergegas pergi ke kubur pada hari pertama minggu itu, dengan membawa rempah-rempah untuk merawat tubuh Yesus.
Kasih yang dilakukan Maria ialah kasih yang tidak bersyarat. Kasih yang keluar dari hati paling dalam sebagai tanda syukur yang melimpah.
Kasih yang tidak bisa didigitalkan oleh budaya modern. Mengalir tiada henti dari hati yang tulus.
Penting bagi kita hari ini untuk menguji, apakah hal-hal yang kita lakukan dalam kehidupan, telah bermotifkan kasih?
Penting bagi kita untuk paham bahwa orang percaya telah memiliki kembali kasih yang mula-mula dari Allah. Allah adalah kasih. Kasih yang sudah dipulihkan dalam Yesus Kristus.
Kasih pada Allah dan sesama adalah dua sisi dari satu mata uang; saling terkait dan tidak boleh dipisahkan. Dasarkan segala hal yang kita lakukan pada kasih sebagai motif utama. Amin.
Renungan Kristen oleh Pdt Feri Nugroho, GKSBS Siloam Palembang
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.