Polemik di Papua

OTK Beraksi Lagi di Yahukimo Papua, Tikam Leher Penjaga Kios, Sebelumnya Guru Diserang KKB

Sekelompok orang tak dikenal atau OTK kembali beraksi di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Editor: Darwin Sijabat
Ist
PENGANIAYAAN: Korban penganiayaan saat dievakuasi ke  RSUD Dekai untuk mendapatkan penanganan medis, Selasa (1/4/2025). Korban ditikam oleh OTK di bagian leher dan perut. INSERT: EVAKUASI KORBAN KKB - Aparat gabungan TNI-Polri, saat melakukan evakuasi terhadap salah satu guru yang meninggal dunia pasca penyerangan dari KKB di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Minggu (23/3/2025). (Ist) 

OTK Beraksi Lagi di Yahukimo Papua, Tikam Leher Penjaga Kios, Sebelumnya Guru Diserang KKB

TRIBUNJAMBI.COM - Sekelompok orang tak dikenal atau OTK kembali beraksi di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Kasus penyerangan dengan korban warga sipil ini terjadi setelah sebelumnya guru diserang di kabupaten tersebut.

Penyerangan terhadap penjaga kios pada Minggu (31/3/2025) dengan menggunakan senjata tajam.

Korban penyerangan ini yakni penjaga kios bernama Faldi Fajar (29).

Kejadian tersebut tepatnya di Jalan Ruko Blok B, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.

Penyerangan tersebut mengakibatkan korban mengalami luka tusuk di leher bagian kanan dan perut sebelah kanan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian bermula saat korban yang menjaga toko pakaian didatangi OTK.

Awalnya orag tersebut dikabarkan berniat untuk membeli celana.

Baca juga: Pantas Tumbuh Subur, Komnas HAM Papua Ungkap KKB Miliki 200 Pucuk Senjata Api, Tersebar di 32 Kodap

Baca juga: PGRI Flores Timur Anugerahi Guru Rosalia Gelar Pahlawan Pendidikan, Gugur di Tangan KKB Papua

OTK yang membeli celana panjang itu meminta korban untuk memotong celana tersebut.

Faldi Fajar kemudian mengambil gunting untuk memotong celana yang akan dibeli OTK tersebut.

Saat akan memotong celana itu tiba-tiba satu OTK langsung melakukan penikaman terhadap korban.

Korban dengan spontan langsung membalas menusuk dengan menggunakan gunting kepada OTK.

Kedua OTK tesebut kemudian kabur meninggalkan kios milik korban.

Faldi kemudian ditolong olah warga sekitar bernam Tohar Ode.

Korban kemudian dibawa menuju RSUD Dekai dengan menggunakan kendaraan pribadi.

Baca juga: 1 Prajurit TNI Gugur Lagi, KKB Papua Akui Jadi Penembak Prada Fuad Siregar: Pakai Sniper

Personel Polres Yahukimo kemudian merespon kejadian tersebut dan mengamankan satu unit sepeda motor jenis Satria F 150 tanpa nomor polisi. 

Speda motor diamankan diduga milik OTK

Kini kendaraan tersebut diamankan di Polres Yahukimo.

Hingga berita ini dipublikasikan, Tribun berupaya mengonfirmasi kepolisian setempat.

Guru dan Nakes Jadi Korban Penyerangan di Yahukimo

Insiden penyerangan sebelumnya juga terjadi di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Serangan brutal itu dilakukan oleh kelompok tak dikenal yang diduga Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua.

Peristiwa yang terjadi di Distrik Anggruk, Yahukimo, Papua Pegunungan merenggut nyawa seorang guru dan melukai enam tenaga kesehatan.

Insiden yang terjadi pada Sabtu (23/3/2025) pagi itu juga menyebabkan pembakaran rumah warga.

Kemudian, perusakan fasilitas komunikasi, dan teror yang memaksa puluhan warga mengungsi ke hutan.

Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Rudi Puruwito, menjelaskan para korban, yang sebagian besar berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT), telah dievakuasi ke Jayapura.

Baca juga: Mengenal Satgas Rajawali TNI, Satuan Prada Fuad Siregar, Gugur saat Baku Tembak Dengan KKB Papua

Satu korban guru asal NTT meninggal dunia. 

Tiga korban luka berat dan tiga korban luka sedang sedang mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Martin Indey.

Situasi mencekam ini membuat warga ketakutan dan membutuhkan pertolongan segera.

"Hanya 12 orang termasuk beberapa korban pendeta, matri dan tokoh masyarakat yang tetap tinggal di desa. Sementara itu korban yang terluka mendapatkan perawatan di Puskesmas," ujar Rudi kepada wartawan di Jayapura, Senin (24/3/2025).

Pada Sabtu, pasukan TNI menguasai wilayah kampung dan melanjutkan proses evakuasi pesawat yang membawa para korban berhasil mendarat di bandara anggrek pada pukul 02.27 WIT.

Pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan keluarga korban untuk memastikan penanganan lebih lanjut.

Langkah-langkah keamanan tambahan juga diupayakan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang, serta memberikan dukungan moral dan material bagi para korban.

"Laporan resmi, satu korban merupakan seorang guru asal NTT dinyatakan meninggal dunia dalam insiden ini, sementara itu enam orang lainnya mengalami luka-luka yang terbagi menjadi tiga korban luka berat semuanya asal NTT dan tiga korban luka, sedangkan dua berasal dari NTT dan satu dari Sorong," ungkapnya.

Tragedi ini meninggalkan luka mendalam bagi masyarakat Anggruk dan menimbulkan pertanyaan besar tentang keamanan di wilayah tersebut.

Upaya pemulihan dan peningkatan keamanan menjadi prioritas utama untuk mencegah terulangnya kejadian serupa dan memastikan rasa aman bagi warga.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Bintang Inter Milan Davide Frattesi Masih Bersemangat untuk Pindah ke AS Roma

Baca juga: Momen Dedi Mulyadi Bertemu Pastor Belanda, Mendadak Bule, Sampaikan Pesan Toleransi saat Lebaran

Baca juga: Wolves Tertarik Merekrut Mantan Pelatih AS Roma Daniele de Rossi

Baca juga: Dugaan Selingkuh:Ridwan Kamil Irit Bicara,Istri Hanya Tersenyum, Lisa Mariana-Ayu Aulia Saling Balas

Sebagian artikel ini tayang di Tribun-Papua.com

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved