Berita Viral

Sadisnya Kopka Basarsyah Tembak Mata Aipda Petrus, Sempat Mohon Stop Tembak Kapolsek AKP Lusiyanto

Sadisnya Kopka Basarsyah tembak bagian mata Aipda Petrus hingga tewas, sempat memohon stop tembak Kapolsek Negara Batin AKP Lusiyanto.

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
ist
Sadisnya Kopka Basarsyah tembak bagian mata Aipda Petrus hingga tewas, sempat memohon stop tembak Kapolsek Negara Batin AKP Lusiyanto. Putri AKP Lusiyanto, Salsabila mengungkapkan kejadian sebenarnya ketika press release bersama Hotman Paris, di Jakarta Utara, Selasa (25/3/2024). 

Fakta baru mencuat di kasus tembak mati tiga polisi saat gerebek judia sabung ayam di Kabupaten Way Kanan, Lampung.

Dua anggota TNI terduga pelaku penembakan, Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah, disebut telah menargetkan polisi sebagai sasaran tembak.

Adapu tiga polisi yang gugur dalam insiden itu adalah AKP Anumerta Lusiyanto (Kapolsek Negara Batin), Aipda Anumerta Petrus Apriyanto, dan Briptu Anumerta M Ghalib Surya Ganta.

Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Choirul Anam menyebut para eksekutor di arena judi sabung ayam memang menargetkan tiga polisi untuk ditembak.

Kata Choirul Anam, tiga polisi yang gugur itu dieksekusi dalam jarak dekat.

"Penembak ini memang menargetkan Pak Kapolsek, menarget petugas-petugas yang lain. Karena memang dia berbeda. Mereka, petugas ini berbeda dengan peserta perjudian dan sabung ayam. Makanya mereka ditembak dengan cara yang cukup dekat. Karena mereka ini sedang menghalau," kata Choirul, Sabtu (22/3/2025) dikutip dari Tribunnews.com.

Choirul juga mengatakan, polisi ditembak saat sedang berusaha menghalau peserta judi sabung ayam yang berusaha melarikan diri.

Kompolnas pun telah memiliki rekaman video yang memperlihatkan peristiwa tersebut secara jelas.

Selain itu, Choirul menegaskan, senjata yang digunakan dalam aksi penembakan bukanlah senjata rakitan, melainkan pabrikan.

Hal ini didasarkan pada temuan proyektil peluru dalam tubuh Kapolsek yang memiliki sidik jari balistik yang jelas.

"Senjatanya adalah senjata pabrikan. Kenapa kami meyakini ini? Sederhana, ada proyektil peluru yang ada dalam tubuhnya Pak Kapolsek itu memiliki sidik jari balistik. Sehingga dalam dunia balistik tidak ada perdebatan. Itu adalah keluaran dari senjata pabrikan, tidak mungkin senjata rakitan," jelas dia.

Awal Mula Kejadian Tragis

Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika, menyebut oknum anggota TNI Kopka Basarsyah menyebar undangan judi sabung ayam lewat WhatsApp dan Facebook.

Judi sabung ayam di di Register 44 Way Kanan, Lampung ini dihadiri bukan hanya warga setempat, namun dari luar Lampung.

Hal ini lantaran ditemukan sejumlah kendaraan bernomor polisi dari luar Lampung.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved