Polemik di Papua
Sosok AKBP Choiruddin Wachid, Kapolres Teluk Bintuni Siap Diperiksa Soal Hilangnya AKP Tomi S Marbun
Sosok AKBP Choiruddin Wachid, Kapolres Teluk Bintuni yang kini menjadi sorotan usai kasus hilangnya Kasat Reskrim AKP Tomi S Marbun sejak 3 bulan lalu
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Sosok AKBP Choiruddin Wachid, Kapolres Teluk Bintuni Siap Diperiksa Soal Hilangnya AKP Tomi S Marbun
TRIBUNJAMBI.COM - Sosok AKBP Choiruddin Wachid, Kapolres Teluk Bintuni yang kini menjadi sorotan usai kasus hilangnya Kasat Reskrim AKP Tomi S Marbun sejak tiga bulan lalu.
Hilangnya suami Riah Tarigan itu saat memburu Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua pada 18 Desember 2024 lalu.
Dalam operasi itu dikabarkan bahwa putra asal Pematang Siantar, Sumatera itu tergelincir di Sungai Rawara, Distrik Moskona Barat.
AKP Tomi S Marbun menjabat sebagai Kasat Reskrim dibawah pimpinan AKBP Choiruddin Wachid sebagai Kapolres.
Lalu siapa sebenarnya AKBP Choiruddin Wachid?
Bagimana profilnya?
Berikut profil AKBP Choiruddin Wachid dilansir Tribunjambi.com dari berbagai sumber.
AKBP Choiruddin Wachid merupakan perwira menengah dalam Polri dengan pengalaman bidang reserse.
Baca juga: Kapolres Teluk Bintuni Ngaku Siap Diperiksa, Lanjut Cari AKP Tomi S Marbun Pekan Depan, Usai Viral?
Baca juga: Hinca DPR Soal AKP Tomi S Marbun Hilang saat Gerebek KKB Papua: Pak Kapolri, Ini Tanggung Jawabmu!
Dia memiliki nama lengkap AKBP Dr. Choiruddin Wachid, S.I.K., M.M., M.H.
Pada tahun 2021 lalu Choiruddin mengemban amanat baru sebagai Kapores Sorong Selatan.
AKBP Choiruddin Wachid lahir di Maros pada 20 April 1979.
Choiruddin adalah lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2003.
Dia menempuh pendidikan S-2 Administrasi Publik di Universitas Bosowa Makassar.
Karier
Karier AKBP Choiruddin Wachid sudah cukup malang melintang di dunia kepolisian tanah air.
Ia tercatat pernah menjabat sebagai Kasubdit IV Ditreskrimsus Polda Papua Barat, Kasat Reskrim Polres Tanah Laut, dan Kasat Reskrim Tapin Polda Kalimantan Selatan.
Pada tahun 2021, ia menduduki jabatan baru sebagai Kapolres Sorong Selatan.
Baca juga: AKP Tomi S Marbun Hilang saat Gerebek KKB Papua, Istri Ungkap Suami Minta Uang Transport Rp30 Juta
Dia mengungkap dan menangkap para pelaku DPO penyerangan anggota TNI AD di Kisor pada 2 September 2021 yang dilakukan kelompok KKB Maybrat.
Salah satu yang ditangkap adalah Pangkodap 4 Numfor Biak yang ahli merakit bom dan senjata
Choiruddin menggantikan Kapolres lama AKBP Maruli Siregar.
Siap Diperiksa
Kapolres Teluk Bintuni Papua Barat, AKBP Choiruddin Wachid mengaku siap diperiksa terkait hilangnya Kasat Reskrim AKP Tomi S Marbun tiga bulan lalu.
Hilangnya suami Riah Tarigan itu saat memburu Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua pada 18 Desember 2024 lalu.
Dalam operasi itu dikabarkan bahwa putra asal Pematang Siantar, Sumatera itu tergelincir di Sungai Rawara, Distrik Moskona Barat.
Operasi tersebut dalam penggerebekan KKB Papua pimpinan Marthen Aikingking.
Usai tiga bulan dan ramai pemberitaan soal hilangnya AKP Tomi S Marbun, Kapolres Teluk Bintuni Papua Barat, AKBP Choiruddin Wachid mengaku siap diperiksa.
"Saya siap diperiksa, supaya masalah ini terang benderang," kata AKBP Choiruddin saat konferensi pers di Markas Polda Papua Barat, Manokwari, Selasa (18/3/2025).
Informasi hilangnya eks Kasat Reskrim Teluk Bintuni itu kata dia disampaikan oleh komandan batalyon, setelah menerima laporan dari anggota Satgas Yonif 642/Kapuas menggunakan handy talkie (HT) satelit.
Informasi itu langsung ditindaklanjuti tim gabungan TNI-Polri dengan upaya pencarian Iptu Tomi selama 14 hari terhitung sejak 18-31 Desember 2024 (tahap pertama), dan dilanjutkan pada 27 Januari-3 Februari 2025 yang merupakan pencarian tahap kedua.
"Semua informasi, baik itu kronologis kejadian sampai proses pencarian, kami sampaikan ke keluarga. Mertua Iptu Tomi juga ikut dalam pencarian," katanya.
Baca juga: "Kenapa Suami Mereka Dipanggil Kapolres, Dimarah, Dilarang ke Rumah," Ucap Istri AKP Tomi S Marbun
AKBP Choiruddin juga membantah tudingan keluarga Iptu Tomi Samuel yang menduga adanya kejanggalan dalam insiden tersebut.
Di antaranya perbedaan penyampaian kronologis peristiwa, pembiayaan operasi penangkapan KKB dan pembatalan helikopter.
Selain itu AKBP Choiruddin juga membantah keterangan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR RI, soal larangan kepada ibu-ibu Bhayangkari mengunjungi rumah Iptu Tomi untuk memberikan penguatan kepada Riah Tarigan (istri Iptu Tomi).
"Saya berani bersumpah, tidak ada yang saya tutupi dari insiden ini. Saya pimpin langsung pencarian Tomi, karena saya anggap seperti adik kandung saya," tuturnya.
Menurutnya, kawasan pencarian Iptu Tomi Marbun merupakan zona merah karena sering terjadi kontak senjata antara anggota TNI-Polri dengan KKB.
Sehingga helikopter perusahaan swasta tidak diperkenankan terlibat dalam misi itu.
Polres Teluk Bintuni kemudian mendapat bantuan helikopter milik Satgas Damai Cartenz untuk melakukan pencarian Iptu Tomi, dan penggunaan drone tempur, namun belum membuahkan hasil yang maksimal.
"Saya tepis tudingan keluarga Iptu Tomi soal saya mau kejar pangkat Kombes Pol. Itu tidak benar, saya tidak gila jabatan. Saya minta sertijab saya jadi Kabid Propam Polda Papua Barat Daya juga ditunda dulu," katanya.
Ia juga berharap pencarian Iptu Tomi pada tahap ketiga dapat membuahkan hasil maksimal sesuai ekspektasi pihak keluarga, dan kepolisian membuka ruang bagi jurnalis yang berkeinginan melakukan peliputan langsung proses tersebut.
"Saya ajak teman-teman wartawan ikut supaya bisa mengonfirmasikan kepada publik," tutupnya.
Di hari yang sama, Polda Papua Barat menggelar konferensi pers terkait hilangnya Iptu Tomi Samuel Marbun.
Dalam konferensi pers tersebut, Polda Papua Barat menyatakan melanjutkan pencarian terhadap Iptu Tomi Samuel Marbun.
Kepala Bidang Humas Polda Kombes Pol Ongky Isgunawan mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Mabes Polri untuk melanjutkan pencarian tahap ketiga.
"Operasi pencarian tahap ketiga kemungkinan dibuka minggu depan," kata Ongky dalam konferensi pers tersebut, Selasa (18/3/2025).
Menurutnya, pelaksanaan operasi pencarian Iptu Tomi Samuel Marbun merupakan satu dari tiga rekomendasi Komisi III DPR RI kepada Polda Papua Barat dalam rapat dengar pendapat (RDP) pada 17 Maret 2025.
Kepolisian terlebih dahulu menyiapkan berbagai kebutuhan untuk mendukung kelancaran operasi pencarian Iptu Tomi, seperti izin penggunaan helikopter milik Satgas Damai Cartenz.
"Kesiapan logistik, dan lainnya termasuk penggunaan helikopter yang saat ini masih maintenance (perawatan)," kata Ongky.
Menurut dia pelaksanaan operasi pencarian Iptu Tomi untuk tahap ketiga kemungkinan akan melibatkan personel dari jajaran TNI Angkatan Darat, dan Basarnas di Teluk Bintuni.
Kepolisian juga membuka ruang bagi pihak keluarga, organisasi masyarakat sipil, dan jurnalis yang berkeinginan ikut dalam misi kemanusiaan pencarian terhadap Iptu Tomi.
"Pencarian pertama dan kedua, kami hanya libatkan beberapa personel SAR. Bukan Operasi SAR, karena lokasi itu zona merah," ucap Ongky.
Kepala Polres Teluk Bintuni AKBP Choiruddin Wachid menjelaskan bahwa operasi pencarian Iptu Tomi sudah dilakukan sebanyak dua kali namun belum membuahkan hasil sesuai ekspektasi.
Operasi pencarian tahap pertama dimulai sejak 18 sampai 30 Desember 2024, yang kemudian dilanjutkan dengan operasi pencarian tahap kedua pada 27 Januari-2 Februari 2025.
"Iptu Tomi hanyut terbawa arus ketika menyeberangi Sungai Rawara. Tanggal 21 Desember, mertua Iptu Tomi juga ikut dalam tim pencarian," ucap Choiruddin.
Dalam operasi pencarian, kata dia, tim gabungan TNI-Polri mengalami sejumlah kendala antara lain kondisi arus sungai yang deras, keterbatasan stok bahan makanan, dan bahan bakar minyak.
Dua longboat yang ditumpangi personel TNI-Polri sempat terbalik karena menabrak batang kayu di kawasan sungai Rawara, namun seluruh personel berhasil menyelamatkan diri.
"Pencarian tahap kedua dibagi dalam dua tim, yaitu tim alfa mencari dari muara sungai menuju titik hanyut, dan tim bravo dari muara sungai Rawara ke muara sungai Sebyar," jelas dia.
Ia juga berharap pencairan ke tiga ini dapat membuahkan hasil sehingga proses pencarian dapat dihentikan.
"Kami berharap proses pencarian tahap ke tiga ini dapat membuahkan hasil, kami juga meminta dukungan dari semua pihak agar proses pencarian tahap ke tiga ini berjalan dengan baik dan lancar tanpa ada hambatan," tutupnya.
Seperti diketahui, belakangan ramai pemberitaan dan viral di sosial media terkait kabar hilangnya AKP Tomi S Marbun.
Bahkan sang istri pada rapat di DPR RI mengungkapkan kejanggalan terkait kronologi hilangnya sang suami.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Prediksi Skor dan Statistik Qatar vs Korea Utara di Kualifikasi Piala Dunia, Kick off 01.15 WIB
Baca juga: Awal Mula Video Enak Yang di Jambi 20 Detik Jadi Viral, Pemeran Malah Divonis 10 Bulan Penjara
Baca juga: Viral Tanah 100 M Milik Lansia di Tangerang Dirampas Rentenir, Bermula Utang Rp500 Ribu pada 2016
Baca juga: Kapolres Teluk Bintuni Ngaku Siap Diperiksa, Lanjut Cari AKP Tomi S Marbun Pekan Depan, Usai Viral?
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.